Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia
Fungsi dan cara kerja vaksin.
KOMPAS.com – Vaksin adalah produk yang melindungi tubuh dari penyakit dengan membantu sistem kekebalan untuk melawannya.
Vaksinasi menjadi cara sederhana, aman, dan efektif untuk melindungi seseorang dari penyakit berbahaya, sebelum bersentuhan dengannya.
Vaksin menggunakan pertahanan alami tubuh untuk membangun resistensi terhadap infeksi tertentu dan membuat sistem kekebalan menjadi lebih kuat.
Vaksin melatih sistem kekebalan Anda untuk membuat antibodi, sama seperti ketika tubuh terkena suatu penyakit. Namun, vaksin tidak menyebabkan kesehatan Anda terganggu.
Sistem kekebalan tubuh
Manusia rentan bertemu dengan organisme berbahaya atau patogen yang ada di lingkungannya, yang mana hal itu dapat menyebabkan penyakit.
Patogen (organisme penyebab penyakit) adalah bakteri, virus, parasit atau jamur yang dapat menyebabkan penyakit di dalam tubuh.
Umumnya, tubuh mempunyai banyak cara untuk mempertahankan diri terhadap patogen. Ketika terinfeksi, sistem kekebalan tubuh akan aktif menyerang dan menghancurkan patogen.
Subbagian patogen yang menyebabkan pembentukan antibodi disebut antigen. Tubuh biasanya akan memproduksi antibodi sebagai respons primernya terhadap suatu antigen.
Jika tubuh terpapar patogen yang sama lebih dari satu kali, respons antibodi akan jauh lebih cepat dan efektif dibandingkan saat pertama kali terinfeksi.
Artinya, jika seseorang terpapar patogen berbahaya di kemudian hari, sistem kekebalan tubuhnya akan mampu merespons dengan segera dan melindunginya dari penyakit.
Fungsi dan cara kerja vaksin?
Vaksin mengandung bagian organisme tertentu (antigen) yang melemah atau tidak aktif sehingga memicu respon imun dalam tubuh, menurut laman WHO.
Versi yang dilemahkan ini tidak akan menyebabkan penyakit pada orang yang menerima vaksin, melainkan akan mendorong sistem kekebalan tubuh untuk merespons sama seperti reaksi pertamanya terhadap patogen yang sebenarnya.
Tubuh dilatih untuk melawan organisme penyebab penyakit, membangun ingatan akan patogen tersebut, sehingga dapat dengan cepat melawannya jika terpapar di masa depan.
Vaksin bekerja dengan mengajarkan sistem kekebalan tubuh bagaimana melawan suatu penyakit jika penyakit itu bersentuhan dengannya.
Ketika seseorang mendapat vaksinasi, sistem kekebalannya mengenali antigen tersebut sebagai benda asing.
Ini kemudian mengaktifkan sel kekebalan untuk memproduksi antibodi dan menciptakan memori akan virus atau bakteri.
Nantinya, jika orang tersebut bersentuhan dengan virus atau bakteri yang sebenarnya, sistem kekebalan tubuh akan mengingatnya.
Akhirnya, tubuh dapat menghasilkan antibodi yang tepat dan mengaktifkan sel kekebalan yang dengan cepat, untuk membunuh virus atau bakteri tersebut.
Jenis-jenis vaksin
Dilansir dari laman Portal Informasi Vaksin Eropa ECDC, ada dua jenis vaksin paling umum, yaitu:
1. Vaksin berbasis protein
Vaksin berbahan dasar protein mengandung potongan kecil virus atau bakteri yang tidak berbahaya tetapi membantu sistem kekebalan mengenali dan melawan infeksi yang sebenarnya.
Protein ini dibuat di laboratorium, hanya merangsang sistem kekebalan tubuh dan tidak menyebabkan infeksi atau penyakit.
Vaksin berbasis protein sering kali mengandung zat yang disebut adjuvants (pembantu), yang memperkuat respons sistem kekebalan terhadap vaksin dan meningkatkan perlindungan.
2. Vaksin mRNA dan vektor virus
Vaksin mRNA dan vektor virus berisi instruksi untuk sel manusia yang memberi tahu mereka cara membuat protein antigen.
Instruksi ini datang baik sebagai molekul yang disebut asam ribonukleat pembawa pesan atau mRNA, atau virus tidak berbahaya yang membawa informasi genetik.
Ketika seseorang menerima salah satu dari jenis vaksin ini, sel-selnya mengikuti instruksi dan memproduksi protein antigen yang dikenali oleh sistem kekebalan sebagai benda asing, mengaktifkan sel-sel kekebalan dan menciptakan antibodi.