Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI
Komisaris PT Pertamina Basuki tjahaja Purnama menduga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ?memegang? banyak kasus dugaan korupsi di perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut, Selasa (7/11/2023).
JAKARTA, KOMPAS.com – Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama membicarakan beberapa solusi mengatasi masalah kemacetan di Ibu Kota yang programnya belum terealisasi ketika menjabat.
Pria yang akrab disapa Ahok ini berharap, program penanganan macet di Jakarta bisa diwujudkan oleh Gubernur DKI.
“Kalau bisa diterapkan, ini sangat baik. Ini sebetulnya program saya yang belum sempat dilaksanakan waktu saya menjadi gubernur DKI Jakarta,” kata Ahok dalam video di channel YouTube pribadinya, dikutip Jumat (3/5/2024).
Menurut Ahok, membangun kawasan superblok adalah salah satu solusi penanganan kemacetan di Jakarta yang belum terealisasi.
Pembangunan superblok dinilai bisa memberikan fasilitas kepada warga yang kesehariannya juga beraktivitas di Jakarta
“Banyak sekali pasangan muda, punya anak masih kecil, tetapi mereka menghabiskan waktu empat sampai lima jam (perjalanan) untuk kerja. buang energi, tapi mau beli rumah di Jakarta mahal,” kata Ahok.
“Karena itu, pemerintah yang menyediakan apartemen sewa bulanan yang murah,” imbuh Ahok.
Ketika menjadi orang nomor satu di Jakarta, Ahok telah merencanakan hunian untuk masyarakat berkonsep superblok.
Konsepnya memiliki fasilitas serupa dengan apartemen tetapi biaya sewa yang dikeluarkan warga seperti membayar kos-kosan.
“Dengan begitu, warga bisa (menggunakan biaya untuk) menyicil mobil, beli BBM, bayar tol, lalu tabungan,” kata Ahok.
Penanganan macet di Jakarta yang juga bisa dilakukan Permprov DKI adalah menyediakan lahan untuk parkir kendaraan di tengah jantung ibu kota.
Sehingga pengendara yang hanya bermobilitas di Jalan MH-Thamrin dan Sudirman dapat memarkirkan mobil atau motornya, lalu beralih untuk menggunakan transportasi publik.
“Dulu konsep saya itu membangun (lahan parkir) di bawah Monas yang luasnya hampir 70 hektar, kalau tidak salah. Itu dibangun parkir di bawah tanah, sehingga kendaraan yang mau masuk di Jalan Sudirman Thamrin yang macet itu bisa parkir di sana,” ucap Ahok.