Adu Kuat 3 Kader PDIP Calon Wakil Khofifah di Pilgub Jatim,Risma Tak Direkeng Emil Dardak Was-was?
TRIBUN-TIMUR.COM – PDIP mulai secara terang-terangan memberikan pernyataan dukungan kepada Khofifah Indra Parawansa maju kembali di Pilgub Jatim 2024.
Bahkan PDIP sudah menyebut dan menyodorkan 3 kader terbaiknya sebagai kandidat Calon Wakil pendamping Khofifah di Pilgub Jatim 2024.
Namun dari 3 sosok tersebut tak ada nama Mensos Risma yang juga digadang-gadang bakal menjadi pendamping Khofifah.
Apalagi Risma merupakan mantan Wali Kota Surabaya 2 periode yang dinilai cocok sebagai pendamping Khofifah.
Selain itu dengan munculnya nama 3 kader PDIP sebagai calon pendamping Khofifah, posisi Emil Dardak pun kian terdesak.
Dan berikut 3 sosok kader PDIP calon pendamping Khofifah, bagaimana peluang ketiganya ? yuk simak ulasannya.
PDIP telah mengajukan tiga nama untuk menjadi calon pendamping Khofifah Indar Parawansa dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur atau Pilgub Jatim 2024.
Langkah ini menunjukkan dukungan kuat dari PDIP terhadap Khofifah dalam kontes politik yang akan datang.
Budi ‘Kanang’ Sulityono, Wakil Ketua DPD PDIP Jatim, menyatakan bahwa ketiga nama yang diajukan merupakan kader PDIP yang telah membuktikan diri sebagai kepala daerah yang sukses dan berprestasi, sehingga layak untuk mendampingi Khofifah.
“Kami siapkan tiga nama. Pertama, Bupati Sumenep Achmad Fauzi. Kedua, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin. Ketiga, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana,” ucapnya pada, Rabu (1/5/2024).
“Tiga kader terbaik kami untuk mendampingi Khofifah,” tuturnya.
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah pun kembali menegaskan sinyal partainya mendukung Khofifah.
Ia mengatakan telah merayu Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 saat bertemu beberapa waktu lalu.
“Saya memang merayu Mbak Khofifah agar bisa bergandengan tangan dengan PDI Perjuangan,” kata Said Abdullah.
“Yang terpenting adalah, kami tahu persis apa yang diinginkan Mbak Khofifah lima tahun ke depan untuk membangun Jawa Timur,” tuturnya.
Profil 3 Kader PDIP Calon Pendamping Khofifah di Pilgub Jatim 2024
1. Achmad Fauzi (Bupati Sumenep)
Cak Fauzi, atau Achmad Fauzi Wongsojudo, Bupati Sumenep, telah muncul sebagai kandidat potensial dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim). Ia menjadi satu-satunya tokoh dari Madura yang menjadi sorotan.
Berdasarkan hasil survei, Cak Fauzi sering kali bersaing dengan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elstianto Dardak. B
ahkan, kepopulerannya telah merambah ke kota Surabaya, seperti yang terungkap dalam hasil jajak pendapat Surabaya Survei Center (SSC).
Cak Fauzi lahir di Sumenep pada 21 Mei 1979, dan menyelesaikan pendidikan di sana.
Setelah menyelesaikan studi di SDN Pangarangan 1 dan SMP Negeri 4 Sumenep, ia melanjutkan ke MA Negeri 1 Sumenep.
Pendidikan tingginya dijalani di Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, di mana ia meraih gelar sarjana hukum pada tahun 2014 dan kemudian gelar magister pada tahun 2020.
Sebelum terjun ke dunia politik, Cak Fauzi menjalani karier sebagai wartawan di berbagai media massa, termasuk sebagai redaktur pelaksana di Majalah Indonesia dan pemimpin redaksi di Tabloid Indonesia.
Selain itu, Cak Fauzi juga aktif di dunia bisnis, seperti menjadi direktur promosi di PT Karin Disni Jaya di Jakarta dan menjabat sebagai Direktur Utama PT Petrogas Pantai Madura yang mengelola 10 persen blok migas Madura offshore.
Di ranah politik, Cak Fauzi adalah mantan kader PDIP dan pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Sumenep sebelum kemudian terpilih sebagai Ketua DPC PDIP Sumenep pada tahun 2019.
Pada Pilkada Sumenep, ia berhasil memenangkan kursi Bupati bersama pasangannya Dewi Khalifah dengan dukungan dari beberapa partai politik, termasuk PDI Perjuangan, Gerindra, PAN, PKS, dan PBB.
Meskipun sibuk dengan tanggung jawabnya sebagai bupati dan pengusaha, Cak Fauzi tetap menjaga hobinya di dunia musik.
Dia mahir memainkan alat musik dan telah menciptakan banyak lagu, termasuk lagu fenomenal “Mencintai Tanpa Dicintai” yang telah mendapat perhatian besar dengan lebih dari 2,5 juta penonton di akun YouTube AF Official.
2. Mochamad Nur Arifin (Bupati Trenggalek)
Di Jawa Timur ada beberapa nama Bupati muda yang mencuri perhatian.
Salah satunya Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin atau yang akrab disapa Mas Ipin.
7 April 2024 lalu Bupati Trenggalek Mas Ipin akan berusia 34 tahun.
Di usianya yang masih muda, Mas Ipin menjadi salah satu tokoh di Jawa Timur (Jatim) yang kompeten.
Terbukti dari bagaimana ia memimpin Kabupaten Trenggalek.
Mochamad Nur Arifin atau yang akrab disapa Mas Ipin merupakan Bupati Trenggalek yang resmi dilantik pada 28 Mei 2019.
Bupati Mas Ipin lahir di Surabaya, 7 April 1990 dan menjadi Bupati Trenggalek di usianya yang masih muda yakni 29 tahun.
Sebelumnya, Mochamad Nur Arifin sempat menggantikan Emil Dardak sebagai bupati karena Emil terpilih sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa.
Bupati Mas Ipin pernah mendapat gelar dari Rekor MURI sebagai wakil bupati termuda se-Indonesia pada tahun 2015.
Ia menjadi Wakil Bupati Trenggalek Emil Dardak pada usia 25 tahun.
Perjalanan Mochamad Nur Arifin duduk di jabatannya yang sekarang tidaklah mudah.
Diketahui, ia dilahirkan di keluarga ekonomi menengah ke bawah.
Orang tua Mochamad Nur Arifin berprofesi sebagai tukang becak dan ibunya merupakan asisten rumah tangga.
Kedua orangtuanya pindah ke Trenggalek untuk mencari pekerjaan.
Kehidupan keluarga Mochamad Nur Arifin mulai berubah saat sang ayah berhasil menjalankan bisnis perabot rumah tangga.
Setelah lulus sekolah, Mochamad Nur Arifin menggeluti seni di bidang musik. Ia kerap berpindah tempat dari Surabaya ke Jakarta.
Bersama timnya, ia membesarkan nama band Marsmellow dan sempat mengeluarkan beberapa single. Salah satu single yang pernah dikeluarkan adalah lagu berjudul ‘Tegas’ ciptaan Pay dan Dewiq.
Ia kemudian memutuskan kembali ke kampung halaman orangtuanya di Trenggalek. Di sana, Bupati Mas Ipin mencoba membuka usaha dan lapangan pekerjaan.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menikah dengan Novita Hardini pada usia 23 tahun.
Di awal menikah, Arifin menginisiasi program pemberdayaan petani lewat program Trenggalek Menyemai Tunas atau Trengginas.
Melalui program tersebut, Arifin makin dikenal tokoh-tokoh politik di Trenggalek termasuk Emil Dardak.
Kemudian pada tahun 2015 ia diajak mencalonkan diri menjadi Wakil Bupati Trenggalek mendampingi Emil Dardak.
Pendidikan
SD Margorejo V (2001)
SMPN 12 Surabaya (2004)
SMAN 6 Surabaya (2007)
Manajemen Unair (2015) drop out
Manajemen Unitomo Surabaya
3. Hanindhito Himawan Pramana (Bupati Kediri)
Politisi kelahiran 1992 ini menjabat sebagai Bupati Kediri setelah memenangkan pemilihan pada Pilkada 2020 lalu.
Ia menduduki masa jabatan bupati periode 2021-2024.
Pada pemilihan tersebut, Mas Dhito diusung 9 partai politik dan menjadi calon tunggal. Bupati Mas Dhito lahir dari pasangan Pramono Anung dan Endang Nugrahani di Yogyakarta pada 31 Juli 1992.
Diketahui, Mas Dhito memiliki seorang saudara perempuan yang bernama Hanifa Fadhila Pramono.
Mas Dhito menikah dengan Eriani Annisa dan dikaruniai seorang anak.
Bupati Mas Dhito mengenyam pendidikan di SD Islam Al Azhar 6 Jaka Permai dan lulus tahun 2004.
Setelah itu ia masuk ke SMP Labschool Kebayoran lulus tahun 2007.
Ia kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 82 Jakarta lulus tahun 2010 dan melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada sampai menyandang gelar sarjana tahun 2017.(*)