5 Penyebab Janin Sering Cegukan di Dalam Kandungan, Apakah Normal Terjadi?
Bunda pernah merasa perut berdenyut-denyut saat sedang hamil? Ini bisa menjadi pertanda janin cegukan di dalam kandungan.
Melansir dari Baby Center, janin cegukan di dalam kandungan aan terasa seperti gerakan-gerakan kecil yang berirama dan menyentak. Pada awalnya mungkin sulit bagi Bunda untuk membedakan ini dengan tendangan janin.
Banyak ibu hamil mulai merasakan ‘cegukan’ ini pada saat yang sama ketika mereka merasakan gerakan janin. Biasanya, ini terjadi antara minggu ke-16 sampai ke-22.
“Beberapa ibu hamil memperhatikan bayinya mengalami cegukan beberapa kali sehari, sementara yang lain hanya merasakan sesekali. Beberapa ibu hamil ada juga yang tidak pernah merasakan janin cegukan,” kata Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dan Dewan Penasihat Medis Baby Center, Layan Alrahmani, M.D.
Baca Juga : 20 Aktivitas Unik Janin dalam Kandungan dari Bermimpi hingga Cegukan |
Apakah normal janin sering cegukan?
Cegukan adalah hal yang normal dialami janin di dalam kandungan, Bunda. Banyak ibu hamil merasakannya, dan bahkan aktivitas ini bisa terlihat saat pemeriksaan ultrasonografi (USG).
“Janin cegukan adalah hal yang normal. Janin mungkin mulai cegukan pada akhir trimester pertama atau awal trimester kedua, meskipun ibu hamil mungkin tidak akan merasakannya secepat itu,” ujar Alrahmani.
Pendapat serupa juga disampaikan Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi yang praktik di New York, Jennifer Butt, MD. Menurutnya, cegukan pada janin adalah hal yang normal dan seharusnya tidak perlu dikhawatirkan.
“Yakinlah bahwa cegukan pada bayi yang sedang tumbuh adalah hal yang biasa dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Saat Si Kecil mengeluarkan bunyi ‘cegukan’, hal itu tidak akan mengganggunya,” kata Butt, dilansir laman What to Expect.
Ilustrasi Janin Ilustrasi Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Natali_Mis |
Penyebab janin sering cegukan
Sejauh ini, belum diketahui pasti penyebab bayi cegukan di dalam kandungan. Belum banyak studi yang meneliti penyebabnya, Bunda. Namun, ada beberapa teori yang menjelaskan kemungkinan penyebabnya.
Dilansir beberapa sumber, berikut beberapa kemungkinan penyebab janin cegukan:
1. Refleks bayi
Cegukan yang dialami janin dalam kandungan bisa menjadi pertanda refleksnya, Bunda. Bayi dalam kandungan akan berlatih menyusu dengan mengisap jempol dan menguap. Semua kemampuan ini bisa menimbulkan refleks cegukan.
2. Perkembangan sistem pernapasan
Cegukan juga bisa merupakan salah satu pertanda diafragma bayi berkembang dengan baik. Proses perkembangan sistem pernapasan ini biasanya dimulai sekitar minggu ke-10.
Sebenarnya, teori yang mengaitkan cegukan pada janin dan perkembangan sistem pernapasan sudah sering dibahas. Namun lagi-lagi belum ada studi yang membuktikannya.
3. Perkembangan saraf janin
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Brandi Ring, MD, mengatakan bahwa cegukan pada janin dapat menunjukkan aktivasi saraf yang mengontrol diafragma. Aktivitas ini membantu untuk memastikan bahwa otak dan sumsum tulang belakang janin sedang melakukan tugasnya.
“Dengan kata lain, cegukan janin menandakan bahwa bayi cukup berkembang secara neurologis untuk bertahan hidup di luar rahim,” ujar Ring, dikutip dari The Bump.
4. Tekanan dari penumpukan cairan ketuban
Ada satu teori mengatakan bahwa cegukan bisa merupakan cara bayi mengatur jumlah cairan di kantung ketuban. Janin biasanya mulai menelan cairan ketuban pada minggu ke-13 kehamilan.
Pada pertengahan kehamilan, kantung ketuban berisi cairan hingga 0,7 kilogram (kg). Ada anggapan bahwa tekanan dari penumpukan cairan ketuban tersebut menyebabkan janin cegukan dan menelan kelebihan cairan.
5. Indikasi adanya masalah pada tali pusat
Janin cegukan juga disebut bisa menjadi indikasi adanya masalah pada tali pusat, seperti kompresi atau prolaps tali pusat. Namun, teori tersebut belum didasarkan pada penelitian terbatas pada hewan, atau belum divalidasi pada manusia.
Apa ada cara untuk menghentikan janin cegukan?
Meskipun janin cegukan adalah hal yang normal, kondisi ini sering kali bisa mengganggu Bunda, terutama saat sedang melakukan aktivitas. Namun seperti halnya cegukan yang kita alami, tidak ada cara pasti untuk menghentikan cegukan pada bayi di dalam rahim.
Ring menyarankan ibu hamil untuk mengubah posisi, berjalan-jalan, dan minum air putih untuk menghentikan cegukan. Beberapa cara tersebut mungkin berhasil, karena setiap stimulus baru bisa mendorong bayi untuk bergerak.
Namun bagaimana cara terbaik mengatasi cegukan janin? Cukup menerima ini sebagai salah satu perubahan di kehamilan. Pada akhirnya, Bunda akan sampai di titik di mana ini adalah sesuatu yang biasa dan mungkin tidak akan terlalu memerhatikannya lagi. Terlebih, cegukan biasanya hanya berlangsung sebentar.
Kapan harus ke dokter?
Cegukan pada janin sama sekali tidak berbahaya sehingga tidak perlu dikhawatirkan, Bunda. Tetapi, lain halnya bila Bunda merasa sulit membedakan cegukan dan gerakan janin.
Bila merasa itu adalah gerakan janin, Bunda perlu memerhatikan pola perubahannya. Segera periksa ke dokter bila terjadi penurunan jumlah gerakan bayi, terutama bila sudah masuk trimester ketiga.
Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), idealnya gerakan janin yang dirasakan adalah 10 gerakan dalam dua jam. Tetapi, ada juga pakar yang mengatakan bahwa gerakan janin masih dianggap normal setidaknya bila dirasakan 10 kali dalam 24 jam setelah minggu ke-30.
Demikian 5 kemungkinan penyebab janin sering cegukan di dalam kandungan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Pilihan Redaksi |
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!