5 Cara Mudah Mengenali Tanda Bahwa Kamu Berada di Lingkungan Toxic,Hubungan Pertemanan Tidak Sehat
TRIBUNSTYLE.COM – Lima cara mudah mengenali tanda-tanda bahwa kamu sedang berada di lingkungan yang toxic, segera menjauh jika hubungan pertemanan tidak sehat.
Siapa sih yang nggak mau punya teman banyak dan sefrekuensi? Tentu semua orang menginginkan itu.
Maka dari itu, pandai-pandailah memilih teman yang baik, sebab benyak sekali teman yang malah menusuk dari belakang.
Mempunyai banyak teman sangat menyenangkan. Apalagi teman yang mengerti kita dan sefrekuensi sama kita.
Tapi, kita harus sadar, enggak semua orang bisa kita jadikan teman.
Walapun kita sudah lama kenal dengan seseorang, bukan berarti kita bisa menjadikan dia teman akrab kita atau sahabat kita.
Saat kita merasa nyaman dengan seseorang dan sudah berada dalam pertemanan yang menurut kita ideal, belum berarti itu pertemanan yang sehat, lho.
Pertemanan yang sehat enggak akan membuat kita menjadi tertekan, enggak enak, atau merasa berkorban.
Untuk itu, inilah tandanya kalau kita berada di dalam pertemanan yang sudah enggak sehat!
1. Teman kita mengharapkan kita ada 24/7 apapun yang terjadi
(Ilustrasi) (iStock)
Engga dipungkiri, kita akan bersedia meluangkan waktu kita untuk teman kita.
Baik itu untuk mendengarkan cerita, membantu atau apapun, kita pasti bersedia menemani teman kita.
Tapi, kalau teman kita sudah mulai mengharapkan kita ada 24/7 apapun yang terjadi, kita mungkin sudah terjebak dalam pertemanan yang enggak sehat.
Pasalnya, meskipun kita berteman, kita juga tetap harus menjalani kehidupan pribadi kita.
Nah, hal ini enggak berlaku untuk pertemanan yang enggak sehat.
Mereka akan menuntut kita untuk selaku ada walaupun kita sibuk, lelah atau enggak pengin ketemu orang.
Saat kita menolak untuk menemani, teman kita ini akan marah.
2. Menyakiti dengan alibi bercanda
Ilustrasi (Sound of the Earth)
Sebagai teman yang baik, kita tahu betul sisi sensitif teman kita.
Nah, sudah pasti kita enggak akan membahas atau membuat candaan mengenai sisi sensitif teman kita.
Tapi, hal ini berbeda dengan pertemanan yang enggak sehat.
Teman kita enggak akan segan-segan untuk membuat candaan mengenai hal yang kita enggak suka.
Mereka akan beralibi bercanda saat kita merasa sakit hati.
Di saat yang seperti ini, akan terlihat kita yang terlalu sensitif, padahal sebagai teman seharusnya enggak membahas hal yang masih dianggap sensitif.
Kita harus mulai mempertanyakan apakah teman kita ini peduli dengan kita?
3. Kita harus sesuai dengan ekspektasinya
Pertemanan yang mulai enggak sehat adalah ketika kita sudah menaruh ekspektasi yang tinggi ke teman kita.
Dan diperparah dengan rasa kecewa yang hadir saat kita enggak bisa memenuhi ekspektasi teman kita.
Kita dipaksa untuk menjadi apa yang dia mau dan kalau enggak berjalan sesuai dengan apa yang dipengin teman kita, dia akan marah.
Perilaku dari teman kita ini seharusnya sudah bisa menandakan bahwa pertemanan yang sedang kita jalani ini sudah enggak sehat.
4. Cemburu dan posesif
Kita akan menemukan di mana pertemanan kita menjadi cemburuan dan posesif.
Karena enggak sadar, kita akan merasa hal ini lucu dan menggemaskan.
Tapi sayangnya, pertemanan yang cemburuan dan posesif membuat kita jadi enggak bisa explore rasa dan pertemanan dengan orang lain.
Bukan enggak mungkin, kita malah akan terjebak selamanya dengan teman kita ini karena kita enggak bisa berteman dengan yang lain.
5. Menyiksa secara fisik, mental, atau emosional
Biasanya penyiksaan ini adalah akibat dari perbuatan cemburu dan posesif teman kita ini. (americanvisionatthecourt.com)
Rasa sayang kita ke teman kita ini bis adisalah gunakan hingga akhirnya menyiksa kita secara mental dan emosional.
Bahkan enggak jarang ada pertemanan yang bisa menyiksa kita secara fisik, lho.
Biasanya penyiksaan ini adalah akibat dari perbuatan cemburu dan posesif teman kita ini.