5 Cara Menghilangkan Trauma Usai Perceraian, Saatnya Fokus Pada Diri Sendiri
Kehidupan pasca-perceraian mungkin sangat menyulitkan bagi yang mengalaminya. Ini sangat mungkin menimbulkan Post-Divorce Trauma atau trauma usai perceraian, Bunda.
Menurut Social Readjustment Rating Scale (SRRS), yang mengukur hubungan antara peristiwa kehidupan, stres, dan kerentanan terhadap penyakit, perceraian dianggap sebagai salah satu penyebab stres hidup yang paling parah.
Trauma ini mungkin bisa berkembang menjadi Post-Traumatic Stres Disorder (PTSD). Ini adalah gangguan kesehatan mental yang terjadi setelah mengalami situasi atau peristiwa traumatis. Gejala PTSD dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia, secara signifikan memengaruhi kehidupan, hubungan, pekerjaan, dan kesehatan mereka.
Banner 7 Kesalahan Orang Tua |
5 Cara menghilangkan trauma usai perceraian
Meski sulit untuk melanjutkan hidup dengan halaman yang baru, Bunda masih memiliki banyak harapan untuk kembali bahagia. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan trauma usai perceraian.
1. Prioritaskan perawatan diri
Cara yang satu ini sangat penting untuk Bunda menjaga diri sendiri melalui masa tersebut. Perawatan diri hadir dalam berbagai bentuk, namun intinya adalah menghargai kebutuhan fisik dan emosional.
Bunda dapat melakukan olahraga secara teratur, makan makanan yang lengkap dan bergizi, pastikan mendapatkan tidur yang cukup, hingga terlibat dalam hobi dan aktivitas yang menyenangkan.
Baca Juga : 7 Ciri-Ciri Trauma pada Anak, Penyebab, dan Cara Menyembuhkannya |
2. Fokus pada rasa syukur
Melansir dari laman choosing therapy, penting untuk mengingat semua berkah yang dimiliki dalam hidup. Penelitian menunjukkan bahwa mengidentifikasi rasa syukur dapat sangat memengaruhi kebahagiaan, harga diri, dan kasih sayang terhadap orang lain secara keseluruhan.
Pikirkan tentang bagaimana Bunda bisa menerapkan lebih banyak rasa syukur dalam kehidupan sehari-sehari. Mungkin bisa dimulai dengan menuliskan tiga hal terbaik yang terjadi pada setiap hari.
3. Menemukan kembali sesuatu yang bisa membuat bahagia
Apa yang membuat Bunda merasa bahagia? Apa yang membuat Bunda merasa paling hidup? Apa hal-hal yang disukai sebelum menikah? Apa ada hobi atau minat yang ditinggalkan karena pasangan sebelumnya melarang untuk melakukannya?
Sekarang adalah waktu untuk menghargai semua kebahagiaan atau keinginan itu. Jika belum begitu tahu apa itu, inilah saatnya memanfaatkan lebih banyak rasa ingin tahu ke dalam dunia batin Bunda.
4. Hati-hati terhadap perilaku negatif
Banyak orang mengobati stres mereka sendiri dengan minum minuman keras, menggunakan obat-obatan, makan berlebihan, atau belanja secara kompulsif.
Meskipun kebiasaan ini mungkin tidak mengindikasikan masalah yang serius, Bunda perlu menghindari menjadikan kebiasaan tersebut sebagai satu-satunya cara untuk kembali bahagia atau menyembuhkan luka mendalam.
Mematikan emosi bisa berhasil untuk sementara, namun hal ini tidak menghilangkan rasa sakitnya, malah memperpanjangnya.
5. Menetapkan batasan komunikasi dengan mantan
Perceraian memang bisa membuat perasaan menjadi kacau, dan komunikasi terus-menerus dengan mantan pasangan bisa memperburuk stres. Itulah mengapa penting untuk memikirkan bagaimana, kapan, dan apa yang dipilih untuk berkomunikasi.
Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Jika memiliki anak dari pernikahan tersebut, Bunda perlu menentukan parameter pengasuhan bersama dan mungkin bisa dibantu juga dengan ahli profesionalnya.
Menjaga hubungan persahabatan dengan mantan pasangan jarang sekali membantu, setidaknya segera setelahnya. Bunda perlu waktu terlebih dahulu untuk memproses emosi sepenuhnya agar bisa pulih.
Nah, itulah beberapa cara menghilangkan trauma usai perceraian yang bisa Bunda lakukan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Pilihan Redaksi |
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!