2 Kapal Misterius Berbendera Rusia yang Curi Ikan di RI Ternyata Asal China

2 kapal misterius berbendera rusia yang curi ikan di ri ternyata asal china

Sejumlah kapal nelayan pukat China yang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia Utara Pulau Natuna, Sabtu (11/1). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Dua kapal berbendera Rusia, Run Zeng 03 dan Run Zeng 05, terindikasi mencuri ikan di laut Indonesia dan terlibat perdagangan orang. Berlayar sejak April dan Mei 2023, dua kapal itu lagi diketahui keberadaannya per Januari 2024.

Meski di kapal ada bendera Rusia, ternyata kapal Run Zeng 03 dan Run Zeng 05 asal China. Berdasarkan penelusuran awal Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), terhadap bendera kebangsaan Run Zeng 03 dan Run Zeng 05 serta peraturan perundang-undangan Rusia yang berlaku, orang/badan hukum asing dapat mendaftarkan kapalnya pada The Russian Open Register of Ships (RORS). Tapi, dengan ketentuan pemilik dan/atau operator kapal wajib memindahkan domisili perusahaannya ke Rusia dan mendapatkan status khusus sebagai International Company.

Berdasarkan hukum Rusia, pemberian status sebagai International Company harus memenuhi ketentuan penanaman modal di Rusia dan beberapa persyaratan khusus lainnya. Sedangkan berdasarkan IMO GISIS, domisili pemilik dan operator Run Zeng 03 dan Run Zeng 05 masih tercatat beralamat di China.

“Hal ini mengindikasikan kedua kapal tersebut tidak berhak mengibarkan bendera kebangsaan Rusia karena tidak memenuhi persyaratan yang diatur oleh peraturan perundang-undangan Rusia, yaitu pemindahan domisili perusahaan pemilik dan operator ke Rusia,” kata Direktur Program Keamanan Maritim dan Akses untuk Keadilan IOJI, Januar Dwi Putra, Selasa (23/4).

Jika ternyata perusahaan pemilik dan operator tidak memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan Rusia, maka “pengibaran bendera Rusia oleh Run Zeng 03 dan Run Zeng 05 dapat dikatakan tidak sah dan kapal tersebut sejatinya tidak berkebangsaan.

“Konsekuensinya, kedua kapal itu dapat dikategorikan stateless vessel atau kapal tanpa kebangsaan,” katanya.

2 kapal misterius berbendera rusia yang curi ikan di ri ternyata asal china

Barang bukti 8 kapal Ikan Asing (KIA) pelaku illegal fishing ditenggelamkam dengan cara dibakar di Pulau Datu, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (1/4/2017). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

IOJI Minta Interpol Dilibatkan

Berdasarkan kejadian di atas, IOJI menyimpulkan kasus yang melibatkan KM MUS, Run Zeng 03 dan Run Zeng 05 adalah bentuk operasi penangkapan ikan yang diduga kuat melanggar hukum dan dilakukan secara lintas batas negara dan terorganisir.

Menimbang masifnya kejahatan yang dilakukan oleh KM MUS, Run Zeng 03, dan Run Zeng 05, IOJI merekomendasikan pemerintah, khususnya KKP, untuk:

1. Meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian terhadap operasi kapal ikan asing di wilayah perairan dan yurisdiksi Indonesia, serta semaksimal mungkin mencegah terulangnya insiden Benjina.

2. Meningkatkan kemampuan instansi pengawas dan penegak hukum guna menangani kejahatan perikanan lintas negara yang terorganisir.

3. Mengamankan seluruh dokumen fisik dan perangkat elektronik di atas kapal KM MUS antara lain, namun tidak terbatas pada, komputer pada anjungan kapal, laptop, ponsel seluruh awak kapal, dan meneliti seluruh bukti elektronik yang tersedia.

Upaya itu dapat membantu penelusuran informasi dan komunikasi elektronik mengenai keterkaitan KM MUS dengan kapal Run Zeng 03 dan Run Zeng 05.

4. Mengambil keterangan seluruh awak kapal KM MUS terutama yang berkaitan dengan aktivitas KM MUS dengan Run Zeng 03 dan Run Zeng 05.

2 kapal misterius berbendera rusia yang curi ikan di ri ternyata asal china

TNI AL saat mengamankan kapal asing Vietnam pencuri ikan di Perairan Natuna. Foto: Dok. Istimewa

5. Mengambil keterangan AKP migran Indonesia yang terindikasi sebagai korban perdagangan orang untuk menelusuri modus operandi, proses perekrutan AKP, pihak-pihak yang terlibat dalam proses perekrutan, mengonfirmasi status sebagai korban perdagangan orang, dan memeriksa aspek ketenagakerjaan dan keselamatan kerja KM MUS sesuai dengan hukum nasional dan internasional yang berlaku. Identifikasi awal ini perlu dilakukan untuk menemukan unsur tindak pidana perdagangan orang dalam kasus ini sesuai dengan UU 21/2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

Apabila ditemukan unsur tindak pidana perdagangan orang, KKP perlu berkoordinasi dengan Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak dan Tindak Pidana Perdagangan Orang Bareskrim POLRI dalam penanganannya.

6. Berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk berkorespondensi dengan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, khususnya untuk meminta klarifikasi mengenai keabsahan pendaftaran kapal Run Zeng 03 dan Run Zeng 05 di Rusia. Bila diperoleh konfirmasi bahwa pendaftaran kapal Run Zeng 03 dan Run Zeng 05 dilakukan secara sah di Rusia, maka KKP dapat menggunakan mekanisme Pasal 94 ayat (6) UNCLOS, yaitu melaporkan pelanggaran oleh Run Zeng 03 dan Run Zeng 05 kepada pemerintah Rusia, serta meminta pertanggungjawaban Rusia sebagai negara bendera kapal.

7. Memanfaatkan instrumen dan jaringan internasional, seperti INTERPOL dan Regional Fisheries Management Organization (RFMO) dalam pencarian Run Zeng 03 dan Run Zeng 05, serta mendapatkan informasi mengenai beneficial owner kedua kapal tersebut. Terdapat beberapa pola kerja sama penegakan hukum yang dapat dimanfaatkan untuk melacak dan menelusuri keberadaan kedua kapal, antara lain:

a. Multinational Investigation Support Team (MIST) yaitu metode pengumpulan data dan informasi dari seluruh dokumen dan bukti elektronik yang dilakukan bersama-sama dengan penyelidik dari negara lain yang memiliki kepentingan atas kasus ini. Seluruh data dan informasi tersebut dinilai penting untuk menelusuri keterkaitan KM MUS dengan Run Zeng 03 dan Run Zeng 05, dan untuk kepentingan pembuktian di tahap lidik. MIST adalah praktik yang lazim digunakan INTERPOL dalam menangani transnational organized fisheries crime, dan telah beberapa kali dilakukan oleh KKP pada periode 2015-2018.

b. INTERPOL Regional Investigative and Analytical Case Meeting (RIACM), yaitu metode kerjasama teknis antar negara yang memiliki yurisdiksi dan otoritas penangan kasus transnational organized fisheries crime ini. Penyelenggaraan RIACM difasilitasi Markas Besar INTERPOL dan dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan dan menelusuri data dan informasi terkait kapal Run Zeng 03 dan Run Zeng 05 dari berbagai negara.

KKP dapat berkoordinasi dengan INTERPOL, melalui Divhubinter POLRI, untuk menyelenggarakan RIACM dengan mengundang negara-negara terkait, seperti Rusia untuk menelusuri keabsahan registrasi kapal Run Zeng 03 dan Run Zeng 05 dan penerima manfaat utama (ultimate beneficial owner) kedua kapal tersebut.

RIACM juga dapat mengundang RFMO terkait, apabila kedua kapal tersebut telah masuk ke dalam IUU vessel watch list. Fasilitas RIACM dapat dimanfaatkan negara anggota INTERPOL dalam menangani kasus-kasus transnational organized crime, dan telah beberapa kali dilakukan oleh KKP selama periode 2015-2018, salah satunya dalam penanganan kasus MV NIKA.

2 kapal misterius berbendera rusia yang curi ikan di ri ternyata asal china

Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP, Adin Nurawaluddin, saat menindak kapal pencuri ikan di Selat Malaka. Foto: KKP

c. Kerja sama dengan RFMO untuk memasukkan Run Zeng 03 dan Run Zeng 05 ke dalam IUU Vessel Watch List, suatu instrumen guna mendapatkan dan menyebarkan informasi mengenai keberadaan, rekam jejak pelanggaran, dan kepemilikan kedua kapal tersebut.

d. INTERPOL Notice dapat dimanfaatkan sebagai instrumen untuk meminta seluruh negara anggota INTERPOL memberikan informasi terkait kepemilikan, rekam jejak pelanggaran, modus operandi dan kepemilikan kapal Run Zeng 03 dan Run Zeng 05, atau menangkap kedua kapal tersebut. KKP dapat berkoordinasi dengan Divhubinter POLRI untuk meminta INTERPOL menerbitkan Purple Notice 5 atau Red Notice 6 atas kedua kapal tersebut.

8. Menggunakan pendekatan multi-rezim hukum (multidoors approach) guna memaksimalkan upaya penegakan hukum serta penjatuhan sanksi sehingga menimbulkan efek jera terhadap pelaku transnational organized fisheries crime.

OTHER NEWS

15 minutes ago

Why NRL stars will be offered EXTRA money to play in Papua New Guinea - as Pacific Nation firms as next franchise

15 minutes ago

Could GOP lawmakers at Trump trial be a problem for Republicans?

15 minutes ago

Will Lyle Foster go down with the ship or remain in EPL?

15 minutes ago

Jacoby Brissett shares early impression of rookie Drake Maye

15 minutes ago

The Bridgerton season three soundtrack combines pop music covers and classical hits

15 minutes ago

Kieran Treadwell: Murphy has helped but Ulster on the brink of URC quarter-final and Champions Cup qualification

15 minutes ago

Micah Hyde Says He’ll Either Play For Bills Or Retire

15 minutes ago

Seahawks 2024 schedule includes rarity they haven’t had since 1996

15 minutes ago

Timberwolves force Game 7 by blowing out Nuggets behind 27 points from Edwards

15 minutes ago

Chrissy Teigen and John Legend stun at SI Swimsuit launch

15 minutes ago

At least four killed and one million without power in Houston storm

15 minutes ago

Lions star grateful for Cotchin’s guidance

15 minutes ago

Senate GOP probes Trump prosecutor Fani Willis' office for alleged 'misuse' of funds

15 minutes ago

My Ultimate Team: Leon Pryce selects his best 1-13 including St Helens, Great Britain legends

15 minutes ago

Biden Tries to Block Trump Allies From Seizing Robert Hur Interview Tapes

15 minutes ago

SZA puts on a busty display in a black and white lace mini dress at her Quay sunglasses launch event in LA

18 minutes ago

Scientists reveal mysterious origin of Baobab trees, Rafiki's home in 'The Lion King'

18 minutes ago

'Back to Black' misses Amy Winehouse's point of view

19 minutes ago

Bumble & the trap of modern dating; plus, living ethically in COVID's aftermath

20 minutes ago

Even passive Pogacar has buttocks clenched heading towards "one of the toughest stages ever": "Monstrous!"

20 minutes ago

Xander Schauffele issues perfect response to McIlroy misery with record-breaking USPGA round

20 minutes ago

'Radical transformation': Anglo American 'carving out' half their business to stop takeover

20 minutes ago

The Big Problem With Hertz's Used Teslas

21 minutes ago

I'm ready for a good fight - Tyson Fury reserved as Oleksandr Usyk bout looms

22 minutes ago

Kate Upton stuns at Sports Illustrated Swimsuit Issue launch

22 minutes ago

NASCAR All-Star schedule 2024: Times, TV channels, lineup for Xfinity, Truck and Cup Series races

22 minutes ago

Relegation required reinvention but Leeds now one step from an immediate return

22 minutes ago

B.C. United leader says merger with B.C. Conservatives not likely after failing to find common ground

22 minutes ago

Euro 2024: Full Germany squad announced as FOUR Dortmund stars and Arsenal misfit left out

22 minutes ago

'X-Men '97' Finale Ending and Post-Credits Scene Explained

22 minutes ago

Man Utd vs Newcastle: Amad Diallo provides proof Antony is FINISHED at Man Utd

22 minutes ago

Giants finally consummate deal with former Marlin OF Jerar Encarnación

22 minutes ago

Marks and Spencer's 'stylish' black leather sandals £350 cheaper than Gucci's version

22 minutes ago

Video: Jett Kenney's girlfriend Lily Brown slammed for shaming adult content creators who wore clothes from her fashion brand in a raunchy wet T-shirt video

22 minutes ago

Video: Daisy Ridley makes a splash in blue beaded dress for Olympian-studded LA premiere of Disney's Young Woman and the Sea

22 minutes ago

Amazon Orders Tomb Raider Series From Fleabag Star And Writer

22 minutes ago

Eight Barca players included in Spain’s pre-list for Euro 2024

22 minutes ago

Almeria 0-2 Barcelona: Player ratings as Lopez brace inspires comfortable win

24 minutes ago

Former Texas Motor Speedway president Eddie Gossage dies, aged 65

24 minutes ago

Ex-Kaizer Chiefs star: I told Bobby Motaung he’s a scammer!