Dulu Presenter TV Kondang,Jeremy Teti Jual Rumah Balik Kampung,Irfan Hakim Kaget Banyak Kain Hitam
TRIBUNJATIM.COM - Meski dulunya pernah jadi presenter kondang di televisi, Jeremy Teti kini hidupnya sudah berubah drastis.
Jeremy Teti bahkan memutuskan ingin segera pergi meninggalkan kehidupan mewah di ibukota.
Kepada rekan sesama artis, Irfan Hakim, Jeremy Teti menceritakan alasan di baliknya menjual rumah.
Sosok Jeremy Teti memang kerap menuai perhhatian.
Hal itu lantaran ia baru berani membuka berbagai pengalaman pahit yang ia rasakan kala bekerja di perusahaan media.
Kini Jeremy Teti sudah tak lagi bergabung di perusahaan media, hidupnya berubah dan ingin memutuskan untuk pergi balik kampung.
Rumah yang dihuninya 26 tahun terakhir bakal direlakan untuk dijual.
Kediaman Jeremy Teti itu berlokasi di kawasan Tangerang, Banten.
Rumah yang memiliki luas 225 meter persegi ini memiliki kesan elegan dengan tembok berwarna putih dan aksen merah bata.
Dan kabarnya ia akan pindah ke Magelang agar lebih dekat dengan keluarganya.
Artis Irfan Hakim berkesempatan mendatangi langsung kediamannya, seperti yang terpantau Tribun Jatim tayang di Channel YouTube deHakims Story, Minggu (19/5/2024).
Irfan Hakim yang datang untuk berniat lihat-lihat rumahnya pun terkejut dengan tulisan "DIJUAL" yang ada di gerbang rumahnya.
Irfan dan Jeremy pun duduk-duduk di ruang tamu yang sempat ditutupi kain warna hitam.
Semua tertutup kain hitam yang sepertinya tak pernah dipakai lagi.
"Biar enggak debu, biar enggak ribet. (Pindah) tinggal bawa uang saja, kan?" tuturnya dikutip TribunJatim.com dari Youtube DeHakims Story, Minggu (19/5/2024).
Jeremy Teti kini bakal pulang kampung (YouTube)
Dan di video tersebut ada yang menarik perhatian, yaitu kamar mandi dan dapur.
Potret dapur dan kamar mandinya bernuansa merah.
Dan di dapur pun masih lengkap dengan alat-alat masak, seperi cooker hood, kompor warna merah, dan alat makan.
Rumahnya memiliki dua lantai dan anak tangga yang memutar terbuat dari kayu.
Temboknya sendiri, dihiasi cermin juga lampu gantung dari plafon yang mengisi sisi luar tangga.
Meski sudah lama ditinggali, namun demi bisa dekat dengan keluarganya, akhirnya ia harus merelakannya.
Simak video selengkapnya di tautan berikut ini.
Jeremy Teti bongkar sosok yang dulu memarahinya karena tanya soal gaji (YouTube/ESGE ENTERTAINMENT)
Kisah perjuangan Jeremy Teti meniti karier memang luar biasa.
Jeremy Teti pernah tidur di tempat pengungsian dan terminal demi menjadi seorang presenter.
Masa kecil dilewatinya dengan tidak mudah.
Sejak masa kecil Jeremy Teti melihat langsung konflik saudara karena berasal dari Atambua, Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Timur kini Timor Leste.
Kala itu Jeremy Teti berpindah-pindah dan tidur di tempat pengungsian agar selamat dari konflik bersenjata.
Perjalanan hidup Jeremy Teti memang penuh perjuangan yang dimulai sejak masa kecil hingga muda.
Hingga akhirnya pria bernama lengkap Yeremias Chornelus Teti atau yang lebih dikenal sebagai Jeremy Teti tak asing bagi penonton program berita di televisi.
Jeremy Teti sudah dikenal luas sebagai presenter handal di teveisi baik sebagai reporter atau pembaca berita.
Bahkan, sebagai presenter handal dibuktikan usai meraih predikat Presenter Berita & Talkshow Teravorit tahun 2014 lalu.
Sebelum dikenal sebagai pembawa acara berita kondang, Jeremy Teti melewati perjalanan hidup yang penuh liku.
Berbincang dengan Helmy Yahya, Jeremy menceritakan masa kecilnya yang dia lewatkan di Atambua (Nusa Tenggara Timur) yang berbatasan langsung dengan Timor Timur (kini Timor Leste).
Ia hidup di tengah peperangan karena Atambua berbatasan langsung dengan Timor Timur.
Sejak kecil, Jeremy melihat langsung konflik berdarah yang terjadi di Timor Timur ketika itu.
Dia juga harus berpindah-pindah sekolah demi keselamatan dirinya.
"Ya kayaknya aku jadi lebih berani deh. Jadinya terbiasa dengan darah, luka, tentara kena tembak segala macam," kata Jeremy.
Selanjutnya demi menggapai pendidikan lebih tinggi, ia kuliah dan bekerja di Yogyakarta.
Setelah menyelesaikan sekolah menengah di kampung halaman.
Jeremy melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Kartika Bangsa, Yogyakarta.
Ia pernah menjajal kerja sebagai karyawan di bagian administrasi sebuah perusahaan di Yogyakarta.
"Gaji Rp 100.000 tahun 1993. Aku bagian admin. Kuliah jurusan adiminstrasi negara, kerjanya urusan eksim, ekspor impor," ucapnya.
Pekerjaan tersebut membuatnya mengerti tentang semua prosedur cara pengiriman barang ke luar negeri.
Mulai tertarik di dunia penyiaran dan belajar di jurusan ilmu administrasi negara tak mengurungkan niat Jeremy Teti masuk dunia penyiaran atau broadcasting.
Ketika ilmunya dirasa cukup setelah belajar dasar-dasar dari broadcasting melalui beberapa acara yang ada di Surabaya, dia memberanikan diri untuk mendaftar ke berbagai stasiun televisi.
"Aku beranikan diri ngelamar ke semua stasiun TV, ke RCTI, Indosiar, TVRI, SCTV Surabaya," kata Jeremy.
Tidur di terminal bus dan stasiun Jeremy Teti rela keliling naik turun bus dan kereta untuk mendaftarkan diri ke berbagai stasiun televisi.
"Keliling semua naik kereta, turun kereta, naik bus, turun bus, biasalah sambil tidur-tiduran di terminal dan stasiun," tuturnya.
Jeremy Teti akhirnya diterima di SCTV Surabaya setelah mengalahkan ratusan kandidat lainnya.
Perjuangan belum berhenti, Jeremy masih ingin mengejar impian lainnya, yaitu bekerja di Jakarta sebagai seorang presenter berita.
Dia lantas mencoba daftar saat SCTV membuka lowongan untuk news departement tahun 1996. Keinginan dan usaha keras Jeremy Teti akhirnya berbuah manis saat namanya masuk sebagai presenter berita Liputan 6 SCTV .
"Akhirnya SCTV buka news Liputan6, daftarlah inisiatif karena cita-citanya pengin kerja di Jakarta," tutur Jeremy Teti.
Berkat pekerjaan sebagai presenter berita, Jeremy Teti merasakan banyak pengalaman.
Dia mengaku pernah dikirim ke puluhan negara untuk meliput berbagai acara.
Sakit Hati Tanyakan Soal Gaji
Kolase foto presenter Jeremy Teti. (Instagram.com/@tetijeremy)
Jeremy Teti mengungkap sakit hatinya setelah kerja sebagai presenter selama 17 tahun berujung diminta undur diri.
Menurut Jeremy Teti, sampai saat ini dirinya masih mengingat perlakuan atasannya tersebut yang minta undur diri.
Jeremy Teti menyebut sosok tersebut sekarang menduduki jabatan pimpinan redaksi (pemred) di salah satu stasiun televisi.
Ia mengungkap bahwa pernah ditekan untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai presenter.
Penyebabnya, Jeremy meminta penjelasan mengenai gajinya.
"Gue sakit banget, gue tanya gaji gue baik-baik karena pekerjaan gue banyak," kata dia.
Namun, alih-alih mendapat penjelasan yang memuaskan, Jeremy malah disindir dengan kata-kata yang menusuk hatinya.
"'Kalau kamu tidak senang kerja, kalau kamu kerja mutung-mutung, kalau kamu keluar bilang ya, masih banyak yang antre mau kerja di sini!'" kata Jeremy Teti menirukan sosok yang memarahinya.
Sosok yang kini menjabat sebagai pemimpin redaksi di sebuah stasiun televisi merupakan pelaku dari insiden tersebut.
"Orangnya masih hidup, orangnya sekarang jadi pemred suatu stasiun televisi," ujar Jeremy Teti.
Jeremy masih teringat jelas bagaimana ia merasa tertekan saat itu.
Tanggung jawab besar yang diembannya, mulai dari menjadi produser program hingga membimbing presenter baru, membuatnya berharap mendapatkan kejelasan soal penghasilannya.
"Selama 17 tahun aku kerja, baru itu aku protes," ungkap Jeremy.
Namun, keinginannya tersebut justru mendapat respons yang menyakitkan.
Bahkan, tidak hanya Jeremy yang merasakan tekanan, seorang teman sesama pembawa berita juga turut merasakan dampaknya.
Hingga kini, Jeremy masih merasakan luka yang sama ketika mengingat peristiwa tersebut.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com