Kasus Nasabah Bank UOB Batam Kehilangan Uang di Rekening Bertambah,Cuma Beda Jam
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kasus nasabah Bank UOB Batam yang mengalami kebobolan rekening ternyata tidak hanya dialami satu orang saja.
Terbaru, nasabah Bank UOB Batam lainnya, Christofan mengakui hal yang sama. Uang ratusan juta miliknya raib. Padahal dia tak ada melakukan transaksi apa pun saat itu.
Kejadian yang dialami Christofan ini di hari yang sama dengan kejadian yang menimpa nasabah Bank UOB Cabang Nagoya, bernama Syaeful Khair.
Adapun uang ratusan juta milik Syafeul dilaporkan hilang pada 8 Mei 2024 dinihari sekitar jam 2 pagi.
"Kronologinya, di tanggal 7 Mei 2024 jam 11 malam, handphone saya mati. Kemudian besok paginya, pada jam 5 saya mengecek rekening, dan kaget kok uangnya udah terkuras habis," ujar Christofan, ketika ditemui Tribunbatam.id, pada Selasa (2/7/2024).
Christofan mengaku, uang di rekeningnya tersebut telah berkurang sampai kurang lebih Rp 600 juta.
Ketika ditelusuri pada riwayat internet banking, uang di rekeningnya ternyata telah ditransfer belasan kali ke rekening tiga bank yang berbeda.
Padahal, Christofan menegaskan, dirinya tidak pernah melakukan transaksi tersebut, apalagi menurut riwayatnya, transaksi itu dilakukan pada dini hari tanggal 8 Mei.
"Saya juga yakin sekali tidak pernah mengeklik link macam-macam yang kerap menjadi modus penipuan. Lagipula, jika yang diretas adalah ponsel, mungkin saja uang saya di rekening lainnya juga habis, tapi ini nggak, cuma satu rekening itu saja yang berkurang," jelas Christofan.
Di hari yang sama, Christofan pun sudah melaporkan temuan ini melalui call center Bank UOB.
Selanjutnya, ia langsung mengunjungi Bank UOB Cabang Batam Center untuk melakukan sanggahan transaksi. Kasus ini juga sudah ia konsultasikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kasus ini sebelumnya mencuat setelah seorang nasabah Bank UOB Cabang Nagoya, bernama Syaeful Khair bicara ke publik.
Syaeful mengaku mengalami kebobolan pada rekeningnya.
Uang senilai Rp139 juta yang dimilikinya hilang. Padahal dia tidak ada melakukan transaksi apa pun.
Kejadian itu berlangsung pada tanggal 8 Mei 2024 dinihari.
Syaeful menduga, rekening tabungannya dibobol orang tak bertanggungjawab hingga mengakibatkan uang ratusan juta miliknya raib. Peristiwa ini terjadi pada 8 Mei 2024 lalu sekira pukul 02.51 WIB dinihari.
Syaiful baru mengetahui rekeningnya dibobol setelah ada pemberitahuan yang masuk ke emailnya hari itu.
"Saya mengetahui bahwa uang dari rekening saya dipindahkan setelah melihat email. Ada pemindahan dana dari rekening saya ke virtual account Briva BRI dan Mandiri," kata Syaeful, Jumat (28/6/2024).
Tak tinggal diam, Syaeful mendatangi Bank UOB Cabang Nagoya Batam pagi itu sekitar pukul 07.00 WIB. Ia menunggu di lokasi sampai jam operasional bank buka.
"Setelah bank buka saya lapor ke customer service. Mereka mengatakan pemindahan uang dari rekening dilakukan melalui Internet Banking," kata Syaeful.
Ia mengaku dirinya tidak pernah melakukan transfer ke tujuan yang dimaksud, apalagi dinihari.
Syaeful mengaku total uang yang hilang dari rekening tabungannya senilai Rp139 juta.
BERTEMU - Kuasa hukum Syaeful Khair saat bertemu dengan Kepala Cabang Bank UOB Batam Hendry Desyanto beberapa waktu lalu. (tribunbatam.id/Istimewa)
Lewat kuasa hukumnya, ia juga melaporkan kasus ini ke polisi terkait dugaan peretasan. Namun laporannya ditolak.
"Polisi mengarahkan agar yang melapor bukan pihak nasabah, melainkan pihak bank," kata Syaeful.
Terkait kasus ini, Kepala Cabang Bank UOB Batam Hendry Desyanto saat dikonfirmasi Tribunbatam.id, mengatakan untuk memberikan penjelasan terkait peretasan tersebut harus melalui manajer komunikasi.
"Saya gak ada wewenang kasih statement. Harus dari Marcomm UOB," kata Handry.
Wartawan Tribunbatam.id masih berupaya meminta tanggapan OJK terkait kasus ini.
(tribunbatam.id/Hening Sekar Utami/Pertanian Sitanggang)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News