Rana Paman Terpidana Vina Cirebon Sebut Iptu Rudiana Bukan Ayah Kandung Eki
POSBELITUNG.CO - Rana alias Mang Piying, paman terpidana kasus Vina Cirebon yakni Hadi keceplosan.
Dia menyebutkan Eki pacar Vina Cirebon yang juga jadi korban pembunuhan, bukan anak Iptu Rudiana.
Rana adalah tukang ojek, yang ikut bersaksi dalam sidang kasus Vina Cirebon.
Dia mengaku kenal dengan para terpidana.
Rumah Rana dekat dengan Eko, Supriyanto, Jaya, Eka Sandy, Hadi dan Sudirman.
Dalam kesaksiannya di sidang kasus Vina, Rana mengaku melintas pukul 22.45 WIB.
Saat itu dia hendak menuju ke arah Pasar Tali Tanjung.
Dia mengaku melihat seorang laki-laki dikeroyok dua pria dan satu wanita berdiri di trotoar Jembatan Talun Cirebon pada 27 Agustus 2016.
"Dikeroyok orang dua. Pakai kaus semua, hitam semua. Si perempuan yang di belakang," katanya.
Rana kemudian mencoba melerai mereka.
"'Heh kamu tuh masih pada sekolah jangan berantam, udah sana pulang'.
Terus cepat pulang, bareng lagi cuma dia belok ke jalan layang kita lurus," katanya.
Pagi harinya Rana mendapat kabar ada jenazah di bawah Jembatan Talun.
"Pas paginya saya narik ke bawah tol itu ada orang meninggal di bawah tol, motor Beat, korban Beat, hitam semua," katanya.
Rana menjadi bingung karena disebut kasus Vina tewas karena kecelakaan.
Selain itu lokasi penemuan mayat Vina dan Eki jadi berubah di ujung Jembatan Talun Cirebon.
"Sebenanrya kan di bawah tol, kenapa di depan SMP 11, sekarang 2024 di jalan layang," katanya.
Saat menjadi saksi di sidang kasus Vina, Rana mengaku sudah memaparkan semua.
"Diam aja hakim sama jaksa, malah bengong. Pak ini bukan semua (motor).
Wajahnya mirip semua (sama Eki), potongannya sama.
SMA kelas 2 aja tuh, soalnya sama dengan anak saya," katanya.
"Kita saksi tetap ngotot, tapi tetap ditahan," tambah Rana.
Rana sempat keceplosan mengucap sebenarnya Eki bukanlah anak Iptu Rudiana.
"Kenapa sekarang jadi kecelakaan ya pengen ngilangin Rudiana. Itu kan korban bukan anak asli Rudiana," kata Rana.
Hal ini memperkuat kesaksian Liga Akbar Cahyanan yang bercerita Sabtu 27 Agustus 2016, dia ke rumah ibu Eki di Purwakarta.
Sekitar pukul 15.00 WIB, Eki dan Liga Akbar Cahyana naik motor dari Purwakarta ke rumah ibu Eki.
Lalu ke warung depan SMA 4 Cirebon.
Praktisi hukum Herwanto berpendapat, isu Eki bukan anak Iptu Rudiana diperkuat dengan foto terbaru.
Pasalnya di tengah polemik kisruh kasus Vina, Iptu Rudiana masih asyik main badminton.
Kabar terbaru Iptu Rudiana (dua kari kiri), berpose usai main badminton. (Istimewa)
"Ini lucu, kalau dia bisa main badminton, ini menambah keyakinan masyarakat apakah benar kalau dia itu sebagai orang tua korban kok bisa setenang itu, kok bisa diam seribu bahasa," kata Herwanto.
Pengakuan Rudiana
Sebelumnya, Iptu Rudiana pernah muncul di media sosial.
Dia tak kuasa menahan tangis manakala menginat kisah pilu kematian, Rizky alias Eki di kasus Vina Cirebon.
Eki ikut meninggal dunia bersama pacarnya, Vina Cirebon, Sabtu 27 Agustus 2016 lalu.
Meski sudah 8 tahun berlalu, kesedihan mendalam masih terlihat jelas di wajah Iptu Rudiana.
Diduga rasa sakit yang begitu dalam itulah yang membuatnya tak mau sosok Eki difilmkan.
Iptu Rudiana, terlihat sangat sedih mengenang putra kesayangannya, Jumat (17/5/2024).
Dalam sebuah video yang diunggah ke media sosial oleh pihak Polda Jabar, Iptu Rudiana tampak mengenakan seragam dinas Kepolisiannya.
Dia menyampaikan sejumlah hal terkait kasus Vina Cirebon yang diketahui kini menjadi perbincangan ini.
Saat angkat bicara terkait kasus Vina Cirebon ini, Iptu Rudian tak kuasa menahan tangisnya.
"Saya adalah orang tua kandung dari almarhum Muhammad Rizky Rudian atau Eki," kata Iptu Rudiana dengan kata terbata-bata sambil menahan tangisnya.
Dia memohon kepada seluruh semua warga negara Indonesia agar jangan membuat keluarga korban lebih sakit.
"Eki adalah anak kandung kami yang mana menjadi korban dari kelompok-kelompok yang kejam," kata Iptu Rudiana.
Dia membantah tudingan netizen bahwa dia sebagai ayah kandung korban Eki diam terhadap kasus Vina Cirebon ini.
Dia mengaku terus berupaya dan bekerja sama dengan pihak Reskrim.
Seperti membantu mengumpulkan barang bukti untuk penanganan hukum para pelaku.
"Dan sisanya sedang kami perjuangkan untuk dilakukan pengungkapan.
Sekali lagi saya mohon doa, mudah-mudahan orang-orang yang telah mengambil nyawa anak saya bisa segera terungkap," ujarnya.
Sekali lagi Iptu Rudian memohon kepada masyarakat untuk tidak berasumsi liar yang bisa membuat pihak keluarga korban lebih sakit.
"Kami cukup yang mengalami. Selama 8 tahun saya berupaya untuk sabar, dan saya mohon agar seluruh masyarakat Indonesia bisa mendoakan anak saya supaya tenang dan juga bisa mendoakan supaya pelakunya bisa terungkap," ungkapnya.
(Tribunbogor.com/posbelitung.co)