Haruskah Kita Minum Air Putih Sebelum Tidur?
Ilustrasi minum segelas air putih.
KOMPAS.com - Beberapa dari kita memiliki kebiasaan minum satu gelas air sebelum tidur untuk membantu menghidrasi tubuh selama istirahat malam.
Namun, apakah minum air sebelum tidur dapat memberikan manfaat atau justru memengaruhi tidur karena dapat meningkatkan intensitas buang air kecil di malam hari?
Manfaat minum air putih sebelum tidur
Orang tinggal di iklim yang lebih hangat cenderung berkeringat di malam hari, yang pada akhirnya dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan.
Minum air sebelum tidur dapat membantu menangkal dehidrasi saat tidur, dan juga dapat membantu mencapai penurunan suhu inti tubuh yang membantu menginduksi kantuk.
Selain itu, bagi sebagian orang, minum air hangat sebelum tidur dapat menjadi bagian dari rutinitas santai sebelum istirahat.
Jika sedang pilek atau flu, segelas air panas hangat juga membantu meredakan gejalanya sehingga bisa istirahat dengan lebih baik.
Terlebih lagi, minum air, khususnya air hangat, adalah salah satu cara alami untuk membantu detoksifikasi tubuh dan memperbaiki pencernaan.
Air hangat meningkatkan sirkulasi darah, membantu tubuh untuk mengurai limbah, dan meningkatkan pengeluaran keringat.
Berkeringat akan menyebabkan tubuh kehilangan cairan sepanjang malam, tetapi juga akan menghilangkan kelebihan garam atau racun dan membersihkan sel-sel kulit.
Minum air hangat sebelum tidur akan membuat tubuh tetap terhidrasi sepanjang malam dan dapat membantu tubuh membuang racun yang tidak diinginkan. Air hangat juga dapat membantu menghilangkan rasa sakit atau kram di perut.
Waktu terbaik untuk minum air putih
Minum air sebelum tidur memiliki sejumlah manfaat, tetapi dapat mengganggu siklus tidur, jika waktunya terlalu dekat dengan jam tidur.
Mengenai waktu terbaik untuk minum air, menurut Healthline, kita harus minum cukup air sepanjang hari untuk menghindari dehidrasi dan mencegah asupan air berlebih di malam hari.
Minum delapan gelas air sehari adalah rekomendasi yang umum, tetapi jumlah itu dapat bervariasi antar individu karena bergantung pada tingkat aktivitas, cuaca, atau kondisi kesehatan tertentu.