Pesawat Israel Mendarat Darurat di Turkiye, Ditolak Isi Bahan Bakar
Pesawat maskapai El Al dari Israel diduga dilarang isi bensin dan evakuasi penumpang di bandara Turkiye.
KOMPAS.com - Pejabat Turkiye diduga menolak pesawat Israel saat mengisi bahan bakar dan pendaratan darurat di Bandara Antalya, Turkiye Minggu (30/6/2024).
Kabar tersebut diungkapkan sejumlah media Israel di tengah hubungan Turkiye dan Israel yang menghangat.
Diberitakan The New York Post, Minggu, pesawat El Al LY5102 mendadak harus mendarat di Bandara Internasional Antalya, Turkiye setelah seorang penumpang sakit.
Namun, pesawat itu diklaim dicegah melakukan evakuasi penumpang atau pengisian bahan bakar di Bandara Internasional Antalya, Turkiye.
Kabar tersebut dibantah oleh perwakilan diplomatik Turkiye. Pesawat itu disebut tiba-tiba lepas landas meskipun telah dibolehkan mendapat bantuan.
Pesawat Israel ditolak Turkiye
Pesawat El Al penerbangan LY5102 terbang langsung dari Warsawa, Polandia menuju Tel Aviv, Israel pada Minggu pagi. Namun, maskapai mengatakan pesawat terpaksa mendarat di Bandara Internasional Antalya, Turkiye setelah seorang penumpang sakit.
"Setelah berkonsultasi dengan dokter yang merawat penumpang di pesawat, diputuskan bahwa pesawat harus segera mendarat untuk mengevakuasi penumpang ke rumah sakit sesegera mungkin," kata El Al dalam sebuah pernyataan.
Media setempat melaporkan, awalnya awak pesawat mendapat izin untuk turun sejenak ke Bandara Internasional Antalya dan mengisi bahan bakar.
Namun, pejabat Turki disebut menunda keputusan tersebut dengan klaim maskapai perlu izin untuk mengisi bahan bakar pesawat. Setelah menunggu beberapa saat, awak pesawat diberitahu mereka tidak mendapatkan izin tersebut.
“Pekerja lokal menolak mengisi bahan bakar pesawat perusahaan meskipun itu karena alasan medis,” tulis maskapai dalam pernyataannya, dikutip dari The Straits Times, Senin (1/6/2024).
Akibatnya, pesawat El Al terbang terbang kembali ke Bandara Rhodes di Yunani untuk mengisi bahan bakar.
Pesawat itu lepas landas dari Antalya pada Minggu malam pukul 18.18 waktu setempat dan tiba di Yunani kurang dari 40 menit kemudian.
Maskapai memastikan penumpang yang dikabarkan sakit telah dievakuasi. Namun, status kesehatannya belum jelas.
Pejabat setempat tidak mengatakan apakah penumpang tersebut diizinkan mendapatkan perawatan medis saat berada di Turkiye.
Pejabat Turkiye bantah tuduhan
Perwakilan diplomatik Turkiye membenarkan pesawat maskapai El Al dari Israel diizinkan melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Antalya untuk mengevakuasi penumpang yang sakit.
Pejabat yang tidak menyebutkan namanya itu menolak kabar pesawat Israel tidak dapat mengisi bahan bakar di bandara.
"Bahan bakar akan disediakan untuk pesawat karena pertimbangan kemanusiaan, tetapi ketika prosedur terkait akan segera selesai, kapten memutuskan untuk pergi atas kemauannya sendiri," katanya.
Sementara itu, hubungan antara Turkiye dan Israel memang memburuk sejak peperangan pecah pada 7 Oktober 2023 di Gaza, Palestina.
Sejak saat itu, semua penerbangan langsung antara kedua negara dibatalkan. Pada Mei kemarin, semua ekspor dan impor dari Israel ke Turkiye juga dihentikan setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memasuki Rafah, Palestina.
Turkiye termasuk pengkritik terbesar Israel atas perang itu. Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan kerap mengkritik aksi pasukan militer Israel di Gaza. Dia juga mendukung kelompok militan Palestina Hamas sebagai pembela tanah mereka.
Konflik Israel-Hamas pecah setelah Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Kejadian ini dilaporkan mengakibatkan 1.195 orang meninggal berdasarkan perhitungan resmi Israel.
Serangan militer balasan yang dilancarkan Israel menewaskan sedikitnya 37.877 orang di Gaza yang sebagian besar warga sipil menurut Kementerian Kesehatan Palestina.