PSBS Biak Promosi ke Liga 1, Berkat Campur Tangan Tuhan

Pemain PSBS Biak selebrasi usai menjebol gawang Persiraja Banda Aceh pada laga leg kedua semifinal Liga 2 2023-2024 yang berakhir dengan skor 4-0 di Stadion Cendrawasih Biak, Kamis (29/2/2024) sore.

KOMPAS.com – Musim depan, Papua kembali memiliki wakil di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1.

Hal itu dipastikan setelah PSBS Biak menjadi tim pertama yang memastikan diri lolos ke babak final Liga 2 2023-2024 sekaligus menyegel satu tiket promosi ke Liga 1 musim depan.

Tim berhasil menyingkirkan Persiraja Banda Aceh pada leg kedua dengan skor telak 4-0 pada laga semifinal yang berlangsung di Stadion Cendrawasih Biak, Papua, Kamis (29/2/2024) sore.

Kemenangan tersebut membuat Ruben Sanadi dkk unggul agregat meyakinkan 5-1 atas Persiraja setelah bermain imbang 1-1 di leg pertama.

Menanggapi keberhasilan tim yang pertama kalinya mentas di Liga 1, Pelatih PSBS Regy Aditya menyebut adanya campur tangan Tuhan dalam keberhasilan tim.

Sejak babak penyisihan grup, babak 12 besar, hingga babak semifinal tim mampu tampil cukup konsisten sepanjang Liga 2 musim ini.

PSBS juga mengandalkan materi pemain-pemain berpengalaman, seperti Otavio Dutra, Alberto “Beto” Goncalves, Fabiano Beltrame, Fandry Imbiri, Israel Wamiau, Gerry Mandagi, dan beberapa pemain lainnya.

“Keberhasilan kami hari ini bukan hanya karena kami saja, tetapi kebaikan Tuhan menolong kami dari hari pertama sampai hari ini. Masyarakat Biak yang selalu mendukung dengan memenuhi stadion,” ujar Regy Aditya.

“Hari ini bisa mengingat sejarah, hari ini menjadi return untuk sepak bola Indonesia, khususnya Papua, karena bisa berprestasi untuk ke depan,” katanya.

Ia tak menampik apabila merasa begitu bahagia bisa mengukir sejarah bersama PSBS Biak. Namun, ia tetap memilih rendah hati pada pencapaian tim saat ini sebab liga belum berakhir.

Tim masih memiliki satu laga pertaruhan untuk bisa merebut trofi juara Liga 2 2023-2024 melawan Semen Padang.

Apalagi, Semen Padang bukan tim kemarin sore yang telah memiliki sederet pengalaman di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Terakhir kali tim berjuluk Kabau Sirah mentas di Liga 1 di musim 2019 lalu.

“Perasaannya semua normal, senang sekali diberi kesempatan membawa tim naik kasta. Saya secara pribadi ini bukan akhir dari segalanya, saya ingin memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa ini melalui sepak bola,” ujar mantan asiten pelatih Bhayangkara FC itu.

Ia bersyukur atas performa positif PSBS yang tak terkalahkan dan salah satu pemainnya, yakni Alexandro, menjadi top skor dengan raihan 17 gol.

Ia berharap keberuntungan bisa terus berlanjut hingga laga final melawan Semen Padang mendatang.

“Saya senang melihat Alexandro, sekarang menjadi top skor membuat atmosfer di tim semakin baik dan solid yang menjadi segalanya dalam tim,” katanya.