Suara Caleg Lebih Tinggi Ketimbang Ganjar,Politikus PDIP: Ini Anomali

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Aria Bima membuka suara mengenai perolehan suara seluruh calon anggota legislatif (caleg) partainya lebih tinggi ketimbang pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD.

Aria mengatakan, suatu anomali tersebut harus dijawab oleh seluruh kader partai berlambang banteng moncong putih itu.

Sebab, DPP PDIP pada 16 Desember 2023 lalu sudah menginstruksikan agar perolehan suara caleg di setiap dapil minimal harus linear, sama dengan perolehan suara Ganjar-Mahfud atau bahkan lebih besar.

“Ya masalah kan. Kenapa sekarang suara Pileg lebih tinggi daripada suara Pilpres, karena itu, itu pertanyaan yang harus dijawab oleh semua kader termasuk saya yang ada di Solo,” kata Aria di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (16/2/2024).

Dia menuturkan, dirinya belum bisa menemukan alasan mengapa selisih suara antara caleg dengan Ganjar-Mahfud sangat besar.

Padahal, kata Aria, Ganjar-Mahfud bisa meraih suara yang cukup besar selain karena pengaruh PDIP, namun juga ada Perindo, PPP, dan Hanura.

Belum lagi pengaruh istri Ganjar, Siti Atikoh Suprianti dan anaknya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar, dan Sandiaga Uno.

“Inilah yang saya sebut anomali, gitu,” ungkap Aria.

Adapun berdasarkan hasil perhitungan cepat alias quick count, pasangan Ganjar-Mahfud berada di urutan terkahir versi Litbang Kompas dengan perolehan suara 16,32 persen.

Sementara posisi pertama ditempati pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, yakni 58,45 persen.

Lalu, posisi kedua ditempati pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dengan total perolehan suara 25,23 persen.

Di sisi lain, PDIP menempati urutan pertama sebagai partai politik (parpol) dengan perolehan suara tertinggi, yakni 16,36 persen.

Sebagai informasi, hasil quick count Litbang Kompas ini berdasarkan total data yang masuk mencapai 99,70 persen.