Viral Pemakaman Diwarnai Banjir,Pelayat Yang Gotong Keranda Mayat Nyaris Tenggelam
TRIBUNNEWSBOGOR.COM – Video suasana pemakaman warga yang sangat tak biasa viral di media sosial karena prosesi pemakaman diwarnai banjir.
Dalam unggahan ini dinarasikan bahwa kejadian ini terjadi di Dusun Kayen, Desa Sembungharjo, Pulokulon, Grobogan, Jawa Tengah.
Dalam Video ini terlihat warga yang cukup ramai secara bersama-sama menghantarkan jenazah seseorang yang meninggal dunia.
Para warga ini terlihat ramai-ramai menghantarkan jenazah tersebut dengan berjalan kaki untuk menuju peristirahatan terakhirnya.
Terlihat pula keranda mayat yang sudah terbungkus kain hijau digotong oleh beberapa orang warga untuk dibawa menuju ke pemakaman.
Namun akses jalan menuju pemakaman ini terendam banjir yang cukup dalam.
Keranda mayat yang digotong warga ini terlihat tetap menerobos banjir.
Agar memudahkan dibawa menerobos banjir, keranda jenazah diletakan di atas rakit pohon pisang kemudian dibawa oleh beberapa orang untuk menerobos banjir.
Saking dalamnya banjir, terlihat warga yang membawa keranda jenazah menerobos banjir ini nyaris tenggelam karena kedalamannya sampai menyentuh leher orang dewasa.
Sehingga dari beberapa warga yang membawa keranda jenazah menerobos banjir ini hanya kepalanya saja yang terlihat dari kejauhan setelah seluruh badannya terendam.
Saat menyaksikan keranda jenazah menerobos banjir ini, para warga pelayat lain nampak kebingungan.
Mereka hanya berdiri di tepian banjir tak langsung ikut menerobos banjir untuk menuju ke pemakaman.
Meski begitu, beberapa warga tampak menyiapkan rakit agar para pelayat ini bisa ikut menyeberangi banjir menuju ke pemakaman.
Kades setempat membenarkan
Dikutip dari Kompas.com, insiden memilukan ini terjadi di Desa Sembungharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Kamis (14/3/2024).
Hal ini dikonfirmasi oleh Kades Sembungharjo, Sudarsono.
“Iya, benar dan dimakamkan usai salat Zuhur. Salah satu warga kami meninggal karena sakit. Kebetulan akses jalan yang dilalui menuju makam itu cekung dan kebanjiran. Alhamdulillah lancar,” kata Sudarsono saat dikonfirmasi, Senin (18/3/2024).
Kata kades, akses menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sembungharjo yang cekung kerap kali menjadi langganan banjir saat musim penghujan.
Sehingga warga sudah terbiasa mengantarkan jenazah menembus banjir.
“Memang langganan banjir, karena jalannya posisinya menurun. Cukup dalam semeter lebih. Kalau makamnya aman dari banjir. Doakan semoga ada anggaran untuk meninggikan supaya saat ada luapan Sungai Lusi tidak kebanjiran,” kata Sudarsono.
Sementara itu, Kapolsek Panunggalan AKP Siswanto mengatakan, banjir di wilayah hukumnya terjadi sejak Rabu (13/3/2024) lalu akibat luapan sungai Lusi.
Belasan rumah terdampak banjir, namun yang paling parah menggenangi akses jalan.
“Keranda jenazah diseberangkan saat banjir itu inisiatif warga. Akses jalan menuju makam memang banjirnya sangat dalam,” kata dia.
Menurut Siswanto, banjir di sana berangsur surut pada Jumat (15/3/2024) malam dan kendaraan sudah bisa melintas pada Sabtu (16/3/2024).
“Saat ini sudah surut total,” pungkas Siswanto.