Beda Operasi Caesar Biasa dan ERACS, Ibu Hamil Harus Tahu!
Metode ERACS atau enhanced recovery after cesarean surgery tengah ramai menjadi pilihan persalinan ibu hamil saat ini. Metode tersebut dikatakan minim rasa sakit dan pemulihan usai operasi juga jauh lebih cepat.
Namun, pernahkah Mama membandingkan operasi ERACS dengan operasi caeasar biasa? Penilaian mengenai metode persalinan terbaik tentunya dapat diperoleh melalui perbandingan dari perbedaan keduanya.
Nah, untuk membantu Mama, berikut telah Popmama.com rangkum beda operasi caesar biasa dan ERACS. Ketahui perbedaannya sebelum memutuskannya, Ma!
1. Durasi puasa sebelum operasi
ERACS merupakan metode operasi caesar dengan perawatan khusus yang berfokus untuk mempercepat pemulihan pasien.
Metode operasi ini mulanya diterapkan pada pasien kolorektal, tetapi kemudian dikembangkan pada metode operasi lainnya, termasuk persalinan.
Dalam persalinan, metode ERACS dikembangkan dari metode operasi biasa yang telah ada. Pengembangannya ditujukan untuk membantu pemulihan sekaligus memberi kenyamanan pada pasien.
Salah satu kenyamanan yang ditawarkan dari ERACS dibandingkan dengan operasi caesar biasa adalah durasi puasa sebelum operasi. Operasi caesar biasa menyarankan ibu hamil berpuasa selama 8 jam sebelum operasi.
Sementara itu, operasi ERACS masih memperbolehkan ibu hamil untuk makan dan minum ringan 6 jam sebelum operasi. Ibu hamil bahkan dapat meminum jus 2 jam sebelum proses persalinan.
2. Nyeri pascaoperasi
Operasi caesar biasa dikenal memiliki risiko komplikasi persalinan, seperti nyeri, infeksi luka, gangguan pencernaan, dan penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena dalam.
Pada operasi ERACS, nyeri pascaoperasi tidak menjadi permasalahan. ERACS terbukti efektif dalam mengurangi salah satu risiko komplikasi yang ditimbulkan operasi biasa.
Minimnya rasa nyeri pascaoperasi pada metode ERACS disebabkan oleh:
- Pemberian obat melalui infus atau obat minum. Pada operasi ERACS, pasien akan dijadwalkan untuk diberikan obat antiinflamasi nonsteroid dan pereda nyeri nonopioid melalui infus atau obat minum.
- Pemberian obat nyeri. Obat nyeri yang dimaksudkan adalah obat nyeri long-acting dosis rendah pada tulang belakang saat operasi ERACS.
- Penggunaan jarum spinal berukuran kecil. Jarum yang digunakan untuk penyuntikan anestesi dalam operasi ERACS adalah jarum spinal berukuran kecil.
Dengan sejumlah perawatan yang diterapkan dalam operasi ERACS, pemberian obat pereda nyeri setelah operasi dapat berkurang. Dengan begitu, rasa nyeri akan lebih cepat hilang.
Bahkan, risiko komplikasi pascaoperasi, seperti kelelahan, sembelit, dan mual-mual, juga dapat teratasi.
3. Waktu pemulihan
Salah satu alasan teratas yang menyebabkan ibu hamil memutuskan persalinan menggunakan metode ERACS dibandingkan operasi caesar biasa adalah waktu pemulihannya yang lebih cepat.
Operasi caesar biasa dikenal memiliki waktu pemulihan yang lama, bahkan membuat Mama perlu menahan diri untuk melakukan beberapa aktivitas.
Dengan operasi ERACS, waktu pemulihan dapat dilakukan lebih cepat sebab infus dan kateter urine dihentikan lebih awal. Selain itu, dengan kesadaran yang lebih cepat, Mama diperbolehkan makan dan minum lebih cepat setelah operasi.
Upaya tersebut membuat Mama lebih cepat memperoleh kekuatan dan kebugaran setelah operasi. Dengan begitu, proses inisiasi menyusui dini dan skin to skin dengan bayi mama juga bisa dilakukan sesegera mungkin.
4. Waktu rawat inap di rumah sakit
Dengan pemulihan yang lebih cepat pada operasi ERACS, kondisi Mama pascaoperasi dapat lebih cepat pulih daripada operasi caesar biasa.
Operasi ERACS disebutkan hanya memerlukan waktu maksimal 24 jam untuk pemulihan sepenuhnya setelah operasi, sedangkan operasi caesar biasa membutuhkan pasien untuk rawat inap setidaknya selama 3 hari.
Dengan perbedaan durasi pemulihan, waktu rawat inap di rumah sakit dapat berbeda bagi pasien ERACS dan operasi biasa. Metode ERACS membantu Mama lebih cepat kembali ke rumah yang nyaman tanpa bau obat-obatan.
5. Luka bekas operasi
Berbeda dengan operasi caesar biasa yang menggunakan pisau bedah berukuran normal, pisau bedah yang digunakan pada metode ERACS berukuran kecil dan sangat tajam, sehingga memungkinkan sayatan pertama langsung mencapai fascia atau selaput otot.
Dengan begitu, kerusakan jaringan bisa dikurangi, sehingga luka bisa pulih dengan lebih cepat dan trauma pada kulit juga bisa diminimalkan.
Nah, itulah beda operasi caesar biasa dan ERACS yang perlu Mama ketahui sebelum memutuskan metode persalinan yang hendak digunakan. Semoga informasi di atas membantu, ya, Ma!
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII