Erik ten Hag Ingin MU Beli Striker Baru: Saya Butuh Lebih Banyak Opsi Lini Depan

Erik ten Hag dan Rasmus Hojlund usai laga Burnley vs Manchester United (MU) dalam pekan keenam Liga Inggris 2023/24 di Stadion Turf Moor, Minggu (24/9/2023) dini hari WIB. Foto: REUTERS/Carl Recine

Musim 2023/24 belum berakhir, tetapi Erik ten Hag sudah memikirkan rencana untuk skuad Manchester United (MU) musim depan. Pelatih asal Belanda itu menerangkan ingin membeli striker baru ke tim ‘Setan Merah’.

Lini depan MU kurang tajam musim ini. Striker andalan mereka, Rasmus Hojlund, kini telah mengoleksi 13 gol dari 34 laga lintas ajang, tetapi itu belum cukup untuk mendongkrak prestasi MU. Apalagi, penyerang Denmark itu sempat kering gol di awal-awal musim Liga Inggris.

MU masih memiliki Anthony Martial. Namun, Ten Hag menginginkan opsi yang lebih baik ketimbang striker yang baru mencetak 2 gol dari 19 laga di lintas ajang musim ini tersebut. Apalagi, striker Prancis itu juga rentan cedera.

“Saya pikir itu [beli striker baru] akan membantu. Saya memerlukan lebih banyak pilihan, memerlukan lebih dari satu pemain yang bisa diandalkan di setiap posisi,” kata Ten Hag, dikutip dari BBC.

Pemain Manchester United Anthony Martial beraksi dengan pemain AFC Bournemouth Illya Zabarnyi di Old Trafford, Manchester, Inggris, Sabtu (9/12/2023). Foto: Molly Darlington/REUTERS

“Beberapa posisi yang kami tidak punya pilihan musim ini adalah posisi striker, posisi bek kiri dan itu berdampak negatif pada hasil. Dalam rencana yang kami buat ini, kami seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol,” kata Ten Hag.

Marcus Rashford dan Antony Santos yang kerap diplot sebagai winger juga sejauh ini belum mencetak 2 digit gol. Performa pemain-pemain yang ada masih belum sesuai harapan Erik ten Hag.

“Anda mengandalkan gol dari Rashford, musim lalu dia mencetak 30 gol. Anda mengandalkan gol dari Martial, di musim pertama saya dia bermain sangat baik, dan juga di pertandingan yang sangat penting dia memberikan dampak besar pada penampilan kami,” ungkap Ten Hag.

“Dan kemudian mendatangkan pencetak gol seperti Rasmus Hojlund, itu seharusnya sudah cukup untuk mencetak gol [tapi ternyata tidak],” tandasnya.