Ilustrasi ikan tidak banyak duri. Daftar ikan sedikit duri yang enak dikonsumsi dan cocok untuk anak.
KOMPAS.com – Banyak duri sering kali menyebabkan orang malas makan ikan. Orangtua juga tak jarang khawatir untuk memberi ikan pada anaknya karena takut tidak sengaja menelan duri.
Padahal, pemilihan jenis ikan yang tepat dan sedikit duri akan membuat konsumsi bahan pangan ini terasa lebih menyenangkan.
Terlebih, ikan adalah salah satu makanan tersehat karena mengandung banyak nutrisi yang masih kurang terpenuhi dalam tubuh, seperti vitamin D.
Rendah lemak tetapi tinggi protein, bahan pangan ini juga sangat direkomendasikan untuk masuk dalam menu makanan sehari-hari.
Lantas, apa saja ikan yang tidak banyak duri?
Jenis ikan tidak banyak duri
Dilansir dari laman Healthline, ikan merupakan sumber asam lemak omega 3 yang membantu menjaga fungsi tubuh dan otak agar tetap optimal.
Kandungan yang sama juga terbukti secara ilmiah membawa manfaat melimpah bagi sistem kardiovaskular. Bahkan, konsumsi setidaknya satu porsi ikan seminggu dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung dan stroke.
Duri sendiri merupakan tulang ikan yang berbentuk runcing dan tajam. Beberapa ikan memiliki duri kecil dan tipis yang tersebar tak beraturan di sebagian besar dagingnya.
Namun, ada pula jenis ikan yang memiliki satu rangkaian duri tebal, sehingga lebih mudah dipisahkan saat dikonsumsi.
Berikut beberapa ikan sedikit duri yang dapat menjadi pilihan:
1. Cakalang
Dikutip dari laman Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, cakalang adalah salah satu ikan dengan duri yang tidak terlalu banyak.
Tidak hanya sedikit duri, jenis ikan yang banyak ditemui di kawasan Indonesia timur ini juga memiliki rasa yang lezat.
Selain dibakar dan digoreng, ikan cakalang biasanya diolah menjadi ikan asap atau abon. Olahan abon ikan ini pun tak kalah nikmat maupun bergizi dari abon sapi.
Adapun per 100 gramnya, satu-satunya spesies ikan tuna dari genus Katsuwonus tersebut setidaknya mengandung 19,6 gram protein, 5,5 gram karbohidrat, dan 107 kalori.
2. Patin
Ikan patin masuk dalam daftar ikan yang tidak memiliki banyak duri, sehingga cocok dikonsumsi oleh anak-anak.
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (2016) melaporkan, ikan patin terutama patin siam memiliki ciri umum tidak bersisik, sedikit duri, dan pertumbuhan yang relatif cepat.
Dengan banyak keunggulannya, ikan patin menjadi salah satu komoditas perikanan dengan nilai ekonomis tinggi, tetapi mudah dijangkau masyarakat Indonesia.
Ikan ini juga mengandung gizi tinggi yang diperlukan oleh tubuh, seperti protein, vitamin, mineral, serta omega 3.
Merujuk Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram patin segar menawarkan 132 kalori, 17 gram protein, 31 miligram kalsium, 1,6 miligram zat besi, serta 1,7 miligram niasin.
Sejumlah kandungan pada patin tersebut penting untuk mendukung perkembangan otak anak agar menjadi optimal.
3. Lele
Lele adalah ikan air tawar yang sering dijumpai di tempat-tempat kuliner pinggir jalan. Bukan hanya rasa yang sedap, ikan ini relatif mudah dikonsumsi karena minim duri.
Duri ikan lele terpusat pada bagian tengah, sehingga mudah disisihkan atau dipisahkan dari dagingnya.
Lele juga rendah kalori tetapi kaya protein, yakni masing-masing sekitar 98 kalori dan 13 gram protein untuk 100 gramnya.
Dikutip dari laman WebMD, kandungan asam lemak omega 3 pada lele secara positif dapat menurunkan risiko penyempitan pembuluh darah.
Asupan asam lemak ini juga membantu memperbaiki kondisi berbahaya, seperti detak jantung tidak teratur.
Beberapa penelitian turut menunjukkan, kandungan yang sama mengurangi gejala depresi dan kondisi mental lain akibat usia.
4. Tuna
Tidak hanya cakalang, hampir semua spesies tuna memiliki sedikit duri, sehingga mudah untuk dikonsumsi.
Ikan ini memiliki struktur tulang besar di bagian tengah. Artinya, mudah untuk memisahkan duri dari bagian daging.
Ukuran tubuhnya yang besar pun membuat tuna lebih sering ditemukan dalam bentuk filet atau potongan tanpa tulang.
Konsumsi ikan ini turut menambah nutrisi yang dibutuhkan, seperti lemak sehat, kalium, protein, vitamin C, zat besi, serta magnesium.
Kendati demikian, masyarakat perlu berhati-hati karena ikan tuna berisiko tinggi mengandung cemaran merkuri.
Berdasarkan imbauan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), ikan tuna yang berpotensi tinggi merkuri, yakni tuna sirip kuning (yellowfin tuna) dan tuna mata besar (bigeye tuna).
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII