TRIBUN-MEDAN.com – Koalisi Anies-Ganjar semakin kuat terdengar. Timnas AMIN memberi pujian ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Koalisi gabungan kubu 01 dan 03 disebut bakal terjadi jika Pilpres berlangsung dua putaran. Capres nomor urut 01 Anies-Muhaimin yang didukung PKS, Nasdem, dan PKB kemungkinan bergabung dengan paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang berisikan PDIP dan PPP.
Mereka disebut bakal bergabung untuk melawan paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran yang didukung Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat.
Isu ini kemungkinan bakal terjadi jika melihat pernyataan-pernyataan dari kubu 01 dan kubu 03.
Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin) Jumhur Hidayat memberikan pujian ke Megawati.
Jumhur meyakini Megawati membuka pintu peluang kerja sama pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menghadapi putaran kedua Pilpres 2024.
“Mbak Mega itu ya, saya salut sama dia itu. Dia kalau sekadar menang, barangkali dia bisa di sini (kubu Prabowo). Tapi, ternyata dia mempertaruhkan untuk satu konstitusi, demokrasi, dia bersikap, dan saya rasa kami sangat menghormati sikap-sikap seperti itu,” ujar Jumhur di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (9/2/2024).
Jumhur menambahkan saat ini ada tiga elite yang digadang-gadang menjadi kunci terjadinya konsolidasi di antara kedua kubu tersebut.
Ketiganya adalah Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Megawati sendiri.
Namun, Jumhur optimis ketiganya bisa duduk satu meja karena memiliki semangat yang sama untuk memperjuangkan demokrasi saat ini.
“Yang saya tahu belum. Tapi ya senior-senior ini paling tahu harus bagaimana, kan kata kunci mereka kan melawan segala bentuk anti demokrasi,” katanya.
Di sisi lain, Jumhur menampik pernyataan politisi PDI-P Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang pesimis kedua kubu sulit bekerja sama.
Menurut dia, Ahok bukan elite yang menentukan kesepakatan tersebut dan mantan Gubernur DKI Jakarta itu mesti melihat situasi pendukung Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud di akar rumput yang memiliki semangat kerja sama.
“Kalau Ahok turun ke bawah teorinya itu sangat terasa betul. Semua yang di 03 teman saya juga,” ujar Jumhur.
Diketahui, saat ini kubu paslon nomor urut 1 dan 3 masih yakin bahwa Pilpres 2024 bakal berjalan dua putaran.
Meski begitu, kubu capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tetap pada narasinya bahwa Pilpres 2024 berjalan satu putaran.
Di sisi lain, Jusuf Kalla pernah menyampaikan bahwa kubu Ganjar-Mahfud lebih berpotensi untuk bergabung dengan kubu Anies-Muhaimin jika kalah pada putaran pertama.
Dalam pandangannya, Megawati sulit bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran karena saat ini dibelakangnya ada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pasalnya, hubungan Jokowi dan PDI-P diduga memburuk setelah Gibran maju menjadi pendamping Prabowo. Sementara Megawati dan SBY tak pernah akur sejak pencalonan presiden 2004.
Ahok Sebut Koalisi Anies-Ganjar Tak Akan Terjadi
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buka suara perihal isu yang sedang hangat, mengenai peluang koalisi capres 01 Anies Baswedan dengan capres 02 Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 ini.
Secara tegas, mantan Komisaris Utama Pertamina itu menyatakan bahwa koalisi tersebut tidak mungkin terjadi.
“PDI Perjuangan hanya akan mendorong kader sendiri, kami yakin nggak mungkin. Nggak mungkin nomor 1 dan 2 di putaran kedua,”ujarnya.
“Yang pasti 3 dan 1 atau 3 sama 2, karena sulit, bukan nomor 3.
Saya sudah biasa jadi oposisi, kata Bu Mega waktu itu, yang penting di DPR kita kuat,” jelas Ahok dalam dialog kebangsaan di Gereja Hermon, Kota Kupang, NTT, Kamis (8/2/2024).
Menurut Ahok, isu yang berkembang di tengah publik saat ini sama dengan saat pencalonan bakal capres.
Saat itu, Ahok melanjutkan, wacana yang beredar adalah Megawati mendorong anaknya, Puan Maharani, untuk maju sebagai capres.
Nyatanya, isu tersebut terbantahkan ketika Mega memilih Ganjar.
“Jadi isu koalisi ini dari mana? Sama kayak dulu isu Ibu Mega nggak mau Ganjar, karena maunya Puan.
Kalau Puan nggak mau akan dipasangkan dengan Prabowo sama Puan. Itu nggak benar semua,”ujar mantan kader Partai Gerindra itu.
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Ahok ungkap sosok yang kekeuh ingin dirinya dipenjara (HO)
Ahok mengungkapkan Megawati pernah menyebut dirinya cukup dekat dengan Anies Baswedan.
Namun, putri presiden Soekarno itu lebih memilih mencalonkan Ahok dan menjadi lawan Anies pada Pilgub DKI Jakarta 2017.
“Waktu itu Ibu Mega bilang sama saya, kalau saya (Mega) sama Anies ini dekat loh Pak Ahok.
Saya dekat tapi kenapa saya tidak mendukungnya jadi Gubernur DKI, kenapa saya harus dukung Pak Ahok? Karena, saya melihat rekam jejak,” urai mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
“Kalau orang yang rekam jejak nggak jelas bekerja, cuma pintar ngomong, nggak mungkin saya dukung,” sambung Ahok menirukan perkataan Megawati dikutip dari Tribunnews.com.
(*/tribun-medan.com)
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII