Viral Perbincangan Ustaz Abdul Somad dengan Rhoma Irama soal Musik Itu Haram,Ini 3 Faktanya
TRIBUNWOW.COM – Viral soal perdebatan musik itu haram yang dibincangkan Penyanyi Rhoma Irama dan Pendakwah Ustaz Abdul Somad.
Perdebatan musik itu haram terjadi di kanal YouTube Rhoma Irama yang saat itu mendatangkan Ustaz Abdul Somad sebagai narasumber.
Berikut ini sejumlah fakta soal viralnya musik itu haram.
1. Kembali Trending
Diketahui, perbincangan Rhoma Irama dan Ustaz Abdul Somad itu diunggah di kanal YouTube berjudul “BISIKAN RHOMA #41: NADA & DAKWAH RHOMA – UAS, AKANKAH TERJADI?!”.
Video tersebut sejatinya video lama yang telah diunggah pada 26 Agustus 2022 lalu.
Namun, pada Rabu (9/5/2024) potongan dari video itu kembali viral.
Tepatnya diunggah oleh akun TikTok rhomairamafans_official.
Di mana bagian yang dipotong adalah soal pembahasan musik itu haram.
Hingga berita ini dibuat, video di TikTok itu dudah dilihat lebih dari 38 ribu kali.
2. Isi Perbincangan
Jika dirunut lebih dalam, wawancara itu berlangsung selama 54 menit.
Berbagai hal dibicarakan dengan santai oleh Rhoma Irama dan Ustaz Abdul Somad.
Termasuk di antaranya pembahasan musik itu dianggap haram.
“Ustaz kan tempo hari rame, kan saya penyanyi nih. Tiba-tiba ada saudara kita mengatakan nyanyi itu haram. Gitar harus dihancurkan, suruh berhenti nyanyi aja nih,” ujar Rhoma Irama.
“Barangkali ustaz bisa menjelaskan musik haram itu seperti apa?” tanyanya pada UAS.
Menjawab hal itu, UAS memberikan perumpamaan dari seorang ulama.
“Kami hiasi langit ini dengan perhiasan bintang gemintang, kata Syeikh Yusuf Al Qardaqwi, kalau mata begitu nikmatnya melihat bintang maka telinga juga perlu sesuatu yang nikmat. Apa itu? suara yang indah,” ujar UAS.
Ia juga mencontohkan jika bahwa imam di Masjidil Haram melantunkan Al Fatehah menggunakan nada bak orang menyanyi.
“Ada sesuatu yang indah di telinga kita, dan para imam itu menampilkan suaranya dalam lantunan lagu. Jadi saya enggak ngerti lagu, saya tanya itu salah seorang imam juara tilawatil Quran di Riau, itu imam Masjidil Haram kalau nyanyi ada lagunya kalau sholat? Ada lagunya enggak? Ada kata dia,” ujar UAS.
“Kalau kita baca Al Fatehah enggak pakai lagu gimana? Itu bukan ngaji itu ngamuk.”
Pendakwah asal Riau itu menjelaskan jika musik itu haram tergantung dari makna atau isinya.
“Jadi dalam keindahan itu justru hidayah masuknya lewat itu. Maka perdebatan begitu panjang saya cut langsung dengan fikih musik, kesimpulannya ia tulis lagu itu sama seperti omongan.”
“Kalau maknanya baik kepada dakwah ya baik, tapi kalau maknanya jelek mengajak pada perbuatan maksiat ya tidak baik.”
“Jadi lagu itu sering sekali diciptakan oleh orang pada suatu kondisi psikologis keadaan, misalnya lagu Bengawan Solo, mungkin Gesang saat itu sedang ada di Solo. Muncullah lagu maksiat, cinta satu malam, Selimut Tetangga,” kata UAS.
Pendakwah Ustaz Abdul Somad (Tribunnews/ Jeprima)
3. Perdebatan Musik Itu Haram
Dikutip dari Antara, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Seni, Budaya, dan Peradaban, Jeje Zaenudin menyebutkan debat halal dan haram musik merupakan debat yang tak produktif.
Hal itu disampaikan soal viralnya musik itu haram.
“Menurut hemat saya, meskipun ada manfaatnya, tetapi itu perdebatan yang tidak produktif dan tidak memberi solusi,” ujar Jeje Zaenudin.
“Malah berdampak pro-kontra di kalangan masyarakat awam yang diikuti dengan saling mencela dan menghakimi antara yang pro dan kontra,” tambah Jeje. (TribunWow.com)