VIRAL Kasus Bea Cukai Tahan Alat untuk Siswa SLB,Minta Pajak Rp 116 Juta,Menkeu Buka Suara

TRIBUNJATIMTIMUR.COM – Kasus Bea Cukai tahan alat untuk siswa SLB viral di media sosial.

Penahanan itu terjadi usai Bea Cukai disebut meminta pajak Rp 116 juta untuk alat siswa SLB.

Terkait kasus viral tersebut, pihak Bea Cukai dan Menteri Keuangan Sri Mulyani buka suara.

Sebelumnya, ramai seorang netizen menceritakan pengalaman alat pembelajaran siswa tunanetra yang dikirim oleh suatu perusahaan Korea Selatan ditahan oleh Bea Cukai.

Keluhan itu disampaikan oleh netizen dengan akun X bernama @ijalzaid.

Dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com, ia menceritakan, perusahaan asal Korea Selatan bernama OFHA Tech mengirimkan hibah berupa alat pembelajaran siswa tunanetra bernama taptilo untuk SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta.

Barang tersebut sebenarnya sudah sampai di Indonesia pada 18 Desember 2022.

Namun, barang tersebut justru ditahan oleh Bea Cukai, sebab penerima barang harus membayar tagihan bea masuk serta denda yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah.

“SLB saya juga dapat bantuan alat belajar untuk tunanetra dari perusahaan Korea. Eh pas mau diambil di Bea Cukai Soetta suruh bayar ratusan juta. Mana denda gudang per hari,” tulis akun tersebut, dikutip Sabtu (27/4/2024).

Netizen itu menjelaskan, barang yang dikirimkan oleh OFHA Tech itu seharusnya tidak dikenakan biaya.

Sebab menurutnya, barang tersebut merupakan prototipe yang masih berada dalam tahap pengembangan, serta merupakan hibah, sehingga seharusnya tidak ada harga untuk barang tersebut.

Akan tetapi, Bea Cukai menetapkan, barang yang dikirim bernilai Rp 361,04 juta.

Oleh karenanya, pihak pengirim diminta untuk setuju membayar Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK) sebesar Rp 116 juta.

“Kemudian pihak sekolah tidak setuju degnan pembayar pajak tersebut karena barang tersebut merupakan barang hibah alat pendidikan untuk digunakan siswa tunanetra,” tulis akun tersebut.

Setelah itu, Bea Cukai menghimbau kepada penerima untuk melakukan perbaikan atau redress.

Hal ini pun sudah dilakukan oleh pihak sekolah selaku penerima. Namun, setelah itu permohonan redress ditolak.

Barang kiriman justru dipindahkan ke tempat penimbunan pabean.

Menanggapi keramaian tersebut, Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo mengatakan, pihaknya sudah mengetahui keluhan tersebut.

Saat ini, Bea Cukai masih meminta informasi lebih lanjut atas keluhan yang disampaikan.

“BC Soetta sudah minta informasi dan data serta kronologi untuk dipelajari guna mengetahui pokok masalahnya di mana,” kata dia, kepada Kompas.com.

Lebih lanjut ia bilang, pihaknya sudah menghubungi pihak terkait untuk penelusuran lebih dalam.

Sejauh ini, penelusuran berjalan dengan baik.

“BC Soetta juga sudah menghubungi pihak SLB untuk membantu menyelesaikan masalah ini,” ucapnya.

Di kesempatan lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sejumlah peralatan yang dikirimkan dari Korsel ke sebuah SLB tertahan di Bea Cukai Bandara Soetta akibat pengelola sekolah tidak melanjutkan proses pengeluaran barang.

“Pengiriman barang untuk Sekolah Luar Biasa (SLB), di mana barang impor berupa keyboard sebanyak 20 pcs tersebut sebelumnya diberitahukan sebagai barang kiriman oleh PJT pada tanggal 18 Desember 2022,” kata Sri Mulyani dikutip dari akun Instagramnya.

Akibat pengurusannya tak kunjung diteruskan pihak sekolah, lanjut dia, Bea Cukai akhirnya menetapkan peralatan belajar tersebut sebagai Barang Tidak Dikuasai (BTD).

Merujuk pada PMK Nomor 240 Tahun 2012, BTD adalah barang yang tidak dikeluarkan dari Tempat Penimbunan Sementara yang berada di dalam area pelabuhan atau bandara dalam jangka waktu 30 hari sejak penimbunannya

“Namun karena proses pengurusan tidak dilanjutkan oleh yang bersangkutan tanpa keterangan apa pun, maka barang tersebut ditetapkan sebagai Barang Tidak Dikuasai (BTD),” kata Sri Mulyani.

Lantaran baru diketahui setelah ramai di media sosial bahwa peralatan belajar tunanetra itu merupakan barang hibah dari Korea Selatan, Sri Mulyani menyebut, pihak Bea Cukai akan memfasilitasi pengeluaran barang dengan aturan pembebasan fiskal.

“Belakangan (di medsos twitter / X) baru diketahui bahwa ternyata barang kiriman tersebut merupakan barang hibah sehingga BC akan membantu dengan mekanisme fasilitas pembebasan fiskal atas nama dinas pendidikan terkait,” ungkap Sri Mulyani.

“Saya juga meminta BC untuk bekerja sama dengan para stakeholders terkait agar dalam pelayanan dan penanganan masalah di lapangan dapat berjalan cepat, tepat, efektif sehingga memberikan kepastian kepada masyarakat,” tambah dia.

Di sisi lain, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Ditjen Bea Cukai) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belakangan kembali menjadi sorotan, imbas dari sejumlah keluhan yang disampaikan oleh netizen terkait kebijakan Bea Cukai atas importasi barang.

Menanggapi berbagai keluhan yang disampaikan oleh publik, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu Askolani mengatakan, pihaknya hanya menjalankan regulasi terkait importasi barang yang dikeluarkan oleh sejumlah kementerian.

“Kebijakan mengenai importasi barang kiriman ini adalah kebijakan daripada regulatornya, apakah itu pemda, perindustrian, apakah Kemenkes (Kementerian Kesehatan), jadi posisi kita di Bea Cukai melaksanakan kebijakan itu,” kata Askolani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi April 2024, di Jakarta, Jumat (26/4/2024).

“Jadi kalau teman-teman tanya, apakah Bea Cukai kaku, Bea Cukai hanya melaksanakan, tidak ada kekakuan, dan kita sangat men-support dan membuat transparansi daripada itu,” sambungnya.

Dalam praktiknya, Askolani menekankan, pengawasan, penegakan hukum, serta pelayanan importasi barang perlu dilakukan sesuai ketentuan berlaku untuk mencegah kerugian negara.

“Malah kalau kita tidak lakukan itu dengan baik, itu bisa jadi temuan audit, atau temuan APH (aparat penegak hukum), yang tentunya kita lakukan minimalisasir dari temuan itu,” katanya.

Meskipun demikian, apabila terdapat keluhan atau masukan terkait ketentuan importasi barang yang dikeluarkan oleh regulator, Askolani bilang, pihaknya berupaya memberikan masukan kepada kementerian terkait.

“Itu yang mungkin mohon dipahami,” ucapnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

OTHER NEWS

11 minutes ago

Video: Strange scenes as GWS Giants coach Adam Kingsley is spotted on the ROOF at team's training run - but he has an explanation

11 minutes ago

Western Sydney University cyber attack: Emails and files hacked

11 minutes ago

Best Martial Arts Manhwa

11 minutes ago

Door ajar for Aussie sensation to slip into World Cup

11 minutes ago

Premier League: Does sixth place qualify for Europa League?

11 minutes ago

NSW skipper says changes ‘need’ to be made

12 minutes ago

Andre Onana lifts lid on 'terrifying' Harry Maguire ordeal at Man Utd - "He's a big man"

12 minutes ago

Princess of Wales 'excited' by Early Years report but not returning to work yet

12 minutes ago

Peter Andre still doesn't call his newborn daughter by her name

12 minutes ago

Reba McEntire and Rex Linn 'love working together'

12 minutes ago

NSW Health issues measles warning after child develops symptoms

12 minutes ago

Muse frontman Matt Bellamy is a father of three

12 minutes ago

Sharemarket dips as James Hardie, Sonic Healthcare sink

12 minutes ago

Lisa Vanderpump fears Vanderpump Rules could end 'every year'

12 minutes ago

Building under construction torn down by storm winds

12 minutes ago

Russian Delegation Arrives in North Korea to Strengthen Ties

12 minutes ago

'Embarrassed' Waratahs coach's raw reflection

12 minutes ago

Guardiola says ‘goodbye to Man City’ as Barcelona ‘do everything possible’ to hire him

12 minutes ago

63 more deaths at Launceston General Hospital to be investigated over 'irregular' death certificate practices

12 minutes ago

Fireworks As Trump Lawyer Tries To Block Key Photo Evidence Of Trump And Bodyguard From Jury

12 minutes ago

McIntosh, Oleksiak among stars named to Olympic swim team

12 minutes ago

Priyanka Chopra channels queen energy in short hair, 140 carats Serpenti necklace for Bulgari event

12 minutes ago

Baby Reindeer nominated for best new drama at National Television Awards

12 minutes ago

Stock market holiday: NSE, BSE closed today for Mumbai elections?

13 minutes ago

Top Gear stars reunite without Freddie Flintoff for new BBC series

14 minutes ago

South West Water reveals cost of parasite compensation bill

15 minutes ago

SMEs to receive more support to adopt AI with new S’pore-Microsoft tie-up

15 minutes ago

Copper prices hit record highs, here’s what Morgan Stanely sees as a bull case

15 minutes ago

Nathan Buckley's ex-wife Tania continues to spark engagement rumours as she steps out in Melbourne flashing diamond ring after debuting romance with Marco Kelly

15 minutes ago

Anthony Albanese and Peter Dutton both embark on a pre-election travel blitz - and their routes offer voters a telling clue

15 minutes ago

Moose kills Alaska man who was trying to take photos of her newborn calves

15 minutes ago

Leeds lining up swoop for 16-goal EFL star who'd thrive with Rutter

15 minutes ago

'I was in such shock' Doireann Garrihy told Mark Mehigan to 'freeze' during proposal

16 minutes ago

Taylor Swift will be a boon to Toronto’s economy. But traffic could be a ‘blight’

16 minutes ago

Who will be the NRL's 18th team? Updates, deadlines for PNG, Perth bids

16 minutes ago

Story-Heavy Games To Play While Waiting For The Elder Scrolls 6

16 minutes ago

Severe weather threat for the Plains and Midwest

16 minutes ago

Horseracing: Nasr Chalgoda wins Grand Prix of Purebred Arabian Horses [Upd 1]

17 minutes ago

90s pop legend 'signs up' for Celebrity Gogglebox with lookalike 25-year-old daughter

17 minutes ago

Carl Frampton makes prediction for Tyson Fury vs. Oleksandr Usyk rematch

Kênh khám phá trải nghiệm của giới trẻ, thế giới du lịch