Upaya Ridwan Kamil Pastikan IKN Nusantara Tak Jadi Kota Gagal
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2024).
JAKARTA, KOMPAS.com-Presiden Joko Widodo telah menunjuk mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai kurator Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dalam perannya itu, Ridwan berupaya agar ibu kota baru itu tidak menjadi kota yang gagal.
Ridwan mengatakan, IKN Nusantara di Kalimantan Timur telah dirancang untuk menjadi kota yang hidup.
Bukan daerah yang hanya menjadi tempat orang bekerja dan kemudian ditinggal sehingga sepi pada malam harinya.
Ridwan mengaku sudah memaparkan beberapa negara yang dianggapnya gagal dalam pemindahan ibu kota.
Salah satu penyebab kegagalan pemindahan ibu kota disebutnya adalah area perkotaannya yang terlampau luas.
Atas dasar itu, luas kawasan perkotaan di IKN Nusantara sudah dibatasi sehingga suasana perkotaannya bakal hidup.
“Jadi nanti kotanya itu padatnya itu Bandung kali tiga,” sebut Ridwan dalam program Beginu.
IKN Nusantara juga didirikan tidak berdekatan dengan kawasan perkotaan lain.
Kebijakan ini setelah berkaca dengan Putrajaya, pusat pemerintahan baru Malaysia, yang disebut Ridwan berubah menjadi sepi selepas Magrib karena dianggap terlampau dekat dengan Kuala Lumpur.
Untuk menghidupkan suasana perkotaan, IKN Nusantara juga tidak hanya menjadi pusat pemerintahan. Nanti bakal ada pusat-pusat kegiatan masyarakat sampai universitas lengkap dengan asramanya untuk meramaikan.
“Jadi (kegiatan) kota itu heterogen. Kalau homogen kita pastikan pasti gagal. Nah, si (ibu kota baru) yang gagal itu rata-rata homogen,” sebut Ridwan.
Kendati sudah dirancang agar suasana perkotaan di IKN Nusantara nanti ramai, Ridwan berharap penilaian dari pembangunan ibu kota baru itu tidak dilakukan secara buru-buru.
“Kalau mau fair, mari kita evaluasi IKN itu di 2045 ya. Itu durasi yang yang adil menurut saya,” ujar Ridwan.