Tokoh Ulama di Kuningan yang Mantan Anggota KKO Wafat,Lokasi Pemakaman Banyak Dikunjungi Peziarah

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN – Salah seorang tokoh ulama di Kabupaten Kuningan, Abah Habib Abdullah Albar, meninggal dunia, Minggu (5/5/2024).

Habib Abdullah Albar meninggal sekitar pukul 02.00 di sela pelaksanaan pengajian bulanan perdana setelah agenda Pilpres 2024 dan Bulan Puasa 1445 Hijriyah.

Menurut keterangan anak kedua almarhum, Habib Abdillah Albar, ayahnya memang sudah memiliki rekam medis riwayat penyakit jantung.

“Dalam tubuh Abah sudah terpasang ring sebanyak 3 buah, usia pemasangannya sekitar 14 tahunan,” kata Habib Abdillah Albar, Minggu (5/5/2024).

Abdillah mengatakan bahwa ayahnya sering melakukan pemeriksaan kesehatan dengan teratur seperti cek tekanan darah, cek kadar gula dan cek asam urat.

“Kebiasaan itu tidak lepas dari herbal serta penawar yang di sarankan petugas medis,” katanya.

Abah Habib Abdullah Albar dimakamkan di pemakaman yang masih satu hamparan dengan bangunan kediamannya di Desa Silebu, Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan.

Banyak peziarah yang berdatangan termasuk dari kalangan pejabat Kuningan.

Bahkan Nuzul Rachdy yang juga Ketua DPRD Kuningan pun tidak luput memberi penghormatan dengan cara mendoakan almarhum.

Hal itu di susul dengan komunikasi bareng keluarga almarhum hingga suasana pun terlihat hangat.

“Saya mengenal Abah Habib Abdullah Albar, beliau sangat baik. Bisa bekerja sama dengan pemerintah dan selalu menjaga sosial lingkungan,” kata Nuzul.

Hal serupa juga dilakukan Sri Laelasari Anggota Fraksi Gerindra DPRD Kuningan yang larut dalam penyampaian doa saat di area pemakaman.

“Iya, saya merasa gak yakin. Namun ini kenyataan jelas dan berapa jam itu sempat melihat aktivitas Abah Habib saat menjalankan pengajian. Terus juga, kata istri Abah Habib, kondisi kesehatan beliau bugar,” ujar Sri.

Semasa hidup, Abah Habib Abdullah Albar dikenal sebagai anggota  Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (sekarang TNI) dan tergabung dalam pasukan elit Korps Komando Angkatan Laut yakni KKO yang sekarang dikenal sebutan Korp Marinir.

Menurut Penuturan sopir pribadi Abah Habib Abdullah Albar, Arif (37),  Abah Habib Abdullah Albar pernah menjalankan misi keamanan negara yang muncul dari ancaman perpecahan daerah, yang ingin memisahkan dari Republik Indonesia pada tahun 1970 an.

“Kalau sejarah perjuangan, tentu Abah Habib Abdullah Albar terlibat langsung. Cerita itu sering keluar dari Abah Habib sewaktu masih hidup,” kata Arif.

Di Jakarta, , kata Arif,  sosok Abah Habib Abdullah Albar dikenal sebutan Habib Plumpang dan berdarah asal Kota Ternate. Kemudian, selama hidup dari masa pensiun dari mengabdi sebagai anggota KKO.

“Abah Habib Abdullah Albar tidak lepas memberikan nasehat kepada para anak murid dan warga sekitar. Ini pun terjadi pada para pejabat, ketika berkunjung dan silaturahmi,” katanya.  (*)