Sindrom Putri Sulung, Apakah Urutan Kelahiran Memengaruhi Kepribadian?
Ilustrasi perempuan
KOMPAS.com – Di dunia maya, “sindrom anak perempuan tertua” telah meluncurkan diskusi tentang bagaimana gender dan urutan kelahiran mungkin dapat memengaruhi kepribadian seseorang.
Sindrom anak perempuan tertua
Bisakah urutan kelahiran memengaruhi kepribadian atau bahkan membuat rentan terhadap masalah kesehatan mental tertentu?
Sindrom anak perempuan tertua bukanlah diagnosis kesehatan mental resmi, melainkan cara untuk menggambarkan beberapa tekanan dan tanggung jawab yang dibebankan pada anak perempuan sulung dalam sebuah keluarga, menurut Laurie Kramer, seorang profesor psikologi terapan di Northeastern University
Banyak anak perempuan tertua merasakan rasa tanggung jawab yang kuat terhadap orang lain karena dinamika keluarga dan harapan yang ditetapkan sejak masa kanak-kanak.
Anak perempuan tertua juga menceritakan bahwa mereka merasa seperti orangtua ketiga, dan sering kali bertanggung jawab atas pengasuhan emosional seluruh keluarga mereka.
kakak-kakak sering kali memikul tanggung jawab tambahan hanya karena usia mereka, kata Julia Rohrer, Dr. rer. nat , psikolog kepribadian di Institut Psikologi Wilhelm Wundt di Universitas Leipzig di Jerman.
Hipotesisnya adalah, karena tekanan tambahan ini, anak perempuan sulung lebih rentan terhadap ciri-ciri gangguan kepribadian seperti suka menyenangkan orang lain, cemas, dan lain-lain.
Penelitian dampak sindrom anak perempuan tertua
Sebuah penelitian pada tahun 2024 dalam jurnal Psychoneuroendocrinology menjelaskan bahwa tekanan pranatal dapat mempercepat perkembangan pubertas tertentu pada anak perempuan, terutama anak sulung.
Pada dasarnya, anak-anak perempuan ini memiliki perkembangan sosial yang lebih cepat, yang dapat menjadi keuntungan evolusioner bagi para ibu yang membutuhkan bantuan dalam membesarkan anak-anak lainnya.
Para peneliti juga telah menemukan bahwa anak sulung cenderung mendapat nilai lebih tinggi dalam tes kecerdasan dibandingkan adiknya, namun perbedaan ini kecil dan tidak bersifat deterministik, dikutip dari Health.
Penelitian lain menemukan bahwa urutan kelahiran tampaknya tidak berdampak besar pada ciri-ciri kepribadian seperti stabilitas emosional, ekstraversi, keramahan, neurotisme, dan keterbukaan terhadap pengalaman.
Meskipun urutan kelahiran tidak menentukan kepribadian seseorang, ekspektasi sosial dapat menjelaskan beberapa “gejala” sindrom anak perempuan tertua.
Beberapa anak perempuan sulung mungkin memiliki kecenderungan untuk siap memikul tanggung jawab dan banyak khawatir, sehingga secara alami mereka akan lebih mudah berperan sebagai anak perempuan tertua yang mengurus segalanya dan semua orang.
Namun, hal tersebut dapat menimbulkan tantangan bagi putri sulung.
Persaingan antarsaudara dapat terjadi ketika anak perempuan tertua merasakan ketidakadilan terkait ekspektasi orangtua terhadap dirinya dan hal ini sangat berbeda dengan saudara kandung lainnya, kata Dr Mark Rackley dari dailymail.
Selain itu, kebencian terhadap orangtua dapat timbul karena putri sulung berjuang di bawah beban ekspektasi mereka. Hal ini dapat menimbulkan ketegangan, pertengkaran antara kedua belah pihak.
Hal tersebut yang menyebabkan risiko kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi ketika anak perempuan pertama berjuang untuk mengatasi hubungan yang penuh tekanan.