Seusai Ajak Anak Main Bola Sebagai Kado Ultah,Ayah Tewas di Gubuk,Ucapan Terakhir Pilu,‘Duluan’
TRIBUNJATIM.COM – Seusai ajak anak main bola dan jalan-jalan, seorang ayah menghembuskan napas terakhir.
Secara tiba-tiba ayah tewas di gubuk.
Kala itu cuaca sedang buruk, sehingga petir menyambar di berbagai lokasi.
Bak firasat, ayah mengungkap ucapan terakhir kepada anaknya hingga akhirnya menyelamatkan nyawanya.
Tetapi pengorbanan nyawa sang anak seolah digantikan oleh ayahnya.
Sang ayah meregang nyawa di gubuk tersebut setelah tersambar petir.
Pria berinisial FN (40) itu meregang nyawa setelah berteduh di sebuah gubuk.
Insiden pilu itu terjadi saat FN yang mengendarai sepeda motor bersama anaknya mendadak kehujanan.
FN kemudian memutuskan untuk menyuruh anaknya untuk naik angkutan umum.
Ia tak ingin anak kesayangannya tersebut kebasahan.
Setelah mengantarkan anaknya naik angkot, FN lalu berteduh di sebuah gubuk di Cimenteng, Sukabumi.
Tanpa diduga, petir menyambar tubuh FN.
Setelah hujan mereda, warga sekitar menemukan tubuh FN yang sudah tak bernyawa.
Jasad FN lalu dibawa ke rumah sakit sekitar.
Kisah seorang ayah yang mengalami kecelakaan setelah mengajak anaknya merayakan ulang tahun (TikTok dan Instagram)
Tak lama istri dan anak FN datang ke rumah sakit.
Tangis istri dan anak FN sontak pecah melihat orang yang dicintainya sudah terbujur kaku.
Kakak FN, Irman lalu mengungkapkan sebuah fakta yang menyedihkan.
FN ternyata baru saja mengajak sang anak jalan-jalan sebagai hadiah ulang tahun.
“Tujuannya ke Cibadak bawa anaknya jalan-jalan hadiah ulang tahun, mau ajak anaknya mandi bola,” ucap Irma.
Irman mengatakan sebelum tewas tersambar petir, FN terlebih dahulu meminta anaknya untuk naik angkot.
Bisa dibayangkan jika FN tak melakukan hal tersebut, bocah itu dapat dipastikan juga tersambar petir.
“Sudah gitu ada hujan gede, anaknya disuruh pulang duluan naik angkot,” kata Irma.
“Beliaunya neduh dulu, udah kejadian,” imbuhnya.
Netizen yang mengetahui kisah sedih FN, mengaku ikut terpukul dan berduka.
Mereka membayangkan anak FN pasti mengalami trauma mendalam setelah peristiwa tersebut.
“Firasat bapak nya kuat banget yang sabar ya dek ku”
“Husnul khatimah bapak ,pasti anaknya trauma banget”
“Trauma yg akan terus membekas di anaknya tiap kali ulang tahun”
“Turut Berduka Cita, semoga adik nya ngga trauma”
Kisah artis sempat tersambar petir saat syuting ini menjadi sorotan.
Bahkan menurutnya kala itu merupakan perjuangan di sepanjang film.
Sosok artis tersebut ialah Jim Caviezel.
Jim Caviezel sempat tersambar petir kala syuting film Passion of The Christ.
Film tersebut dirilis pada 2004 silam dan sering diputar ketika perayaan Jumat Agung atau Paskah tiba.
Film garapan sutradara Mel Gibson tersebut mengisahkan perjalanan Yesus Kristus menjelang penyaliban di Bukit Golgota.
Di balik film Passion of The Christ yang fenomenal, Jim Caviezel yang didapuk menjadi pemeran Yesus menceritakan perjuangannya ketika memerankan tokoh ini.
Ia mengatakan, dirinya sempat tersambar petir ketika memerankan Yesus. T
ak sampai di situ, tubuhnya juga tertimpa salib seberat 150 kilogram.
“Saya benar-benar berjuang di sepanjang film,” katanya dikutip dari Fox, Kamis (28/3/2024), via Kompas.com.
Sebelum membintangi Passion of The Christ, Jim Caviezel sempat menolak peran sebagai Yesus dalam sebuah drama dan dua proyek TV.
“Saya sempat berkata, ‘Wah, saya seorang Katolik, dan saya akan memerankan Yesus’,” ujar Caviezel dikutip dari Today.
Meski begitu, Jim Caviezel akhirnya memutuskan menerima tawaran menjadi pemeran Yesus ketika Mel Gibson mendatanginya.
“Mel dan saya memiliki kesamaan yang sama. Saya menginginkan kebenaran yang sepenuhnya,” tambah dia.
Jim Caviezel saat memerankan Yesus dalam film Passion of The Christ yang rilis tahun 2004 silam. (iMDb)
Caviezel sebut proses shooting penuh penderitaan
Jim Caviezel menjelaskan konsep film Passion of The Christ rilis pada 2004.
Menurut dia, Gibson ingin mengemas film tersebut agar menguji emosional penonton.
Caranya dengan menggambarkan detail penyiksaan yang dilakukan tentara Romawi ketika Yesus dicambuk dan eksekusi, sementara Yesus bertahan dengan tenang.
Jim Caviezel mengungkapkan, perannya sebagai Yesus dalam film garapan Gibson benar-benar penuh penderitaan dan perjuangan.
Pertama, ia harus bangun pukul 02.00 pagi dan memerlukan waktu selama delapan jam untuk merias wajahnya.
Riasan juga mencakup penggambaran Yesus dalam kondisi tubuh penuh luka dan mata yang bengkak.
Selain itu, Jim Caviezel juga merasa tersiksa ketika adegan pencambukan dan proses penyaliban.
Pada saat itu, Jim Caviezel dirantai ke sebuah tiang dengan sebuah papan di belakangnya untuk meredam pukulan.
Ia mengatakan, Gibson menginstruksikan dua aktor yang seolah-olah melakukan pemukulan melakukan pencambukan ke atas seperti melempar bola bisbol.
Jim Caviezel akhirnya benar-benar terkena pukulan di bagian punggung setelah salah satu aktor gagal melakukan adegan tersebut.
“Pukulan itu melayang melewati papan dan menghantam saya dengan kecepatan tinggi hingga saya tidak bisa bernapas,” imbuhnya.
“Rasanya seperti angin yang menghempaskan Anda. Sengatannya begitu mengerikan sehingga Anda sesak seolah tidak bisa bernapas,” sambung Jim Caviezel.
Caviezel tersambar petir
Tak berhenti sampai di situ, ketika adegan dilanjutkan, Jim Caviezel lagi-lagi menerima pukulan yang membuat punggungnya terluka.
Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (8/4/2023), Jim Caviezel menceritakan peristiwa ia tersambar petir terjadi ketika ia melakukan adegan penyaliban Yesus.
Ia berkata kepada Peggy Noonan dari The Wall Street Journal, orang yang melihat dirinya tersambar kemudian berteriak.
Sebelum petir menyambar, Jim Caviezel mengaku kondisi masih hening sekitar empat detik.
Namun, secara tiba-tiba muncul suara menggelegar di telinganya yang membuat pandangan matanya menjadi merah muda dan sedikit kabur selama 7-8 detik.
“Mereka berkata ada api di sisi kiri kepala saya dan cahaya di sekitar tubuh saya,” ungkap Jim Caviezel.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com