Seperti Apa Parfum yang Dipakai Orang Romawi Kuno?
Botol berisi parfum dari zaman Romawi. Orang Romawi sudah memakai parfum sejak 2.000 tahun lalu, dan wewangian yang dipakai adalah nilam dan musky.
KOMPAS.com – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan orang-orang Romawi kuno sangat suka memakai parfum.
Menurutu studi, parfum telah digunakan sejak 2.000 tahun lalu oleh orang Romawi kuno, dan mereka suka memakai parfum beraroma nilam yang musky.
Kesimpulan ini diambil setelah peneliti menemukan parfum kuno di dalam botol kuarsa berukir di pemakaman Seville, Spanyol.
Temuan studi tentang bagaimana parfum telah digunakan bangsa Romawi tersebut pun tidak hanya menandai pertama kalinya identifikasi komposisi parfum Romawi berhasil dilakukan, tetapi juga memberikan gambaran seperti apa aroma di masa lalu.
Temuan parfum orang Romawi kuno
Dikutip dari IFL Science, Kamis (24/8/2023) parfum zaman Romawi ini ditemukan pada tahun 2019, selama penggalian di Carmona modern.
Setelah dianalisis, parfum padat itu mengandung nilam, minyak esensial yang umum dalam wewangian modern.
Selain nilam, parfum juga berbahan dasar minyak nabati, kemungkinan minyak zaitun. Namun peneliti belum bisa memastikan mengenai itu.
“Meskipun penggalian arkeologi telah menemukan sejumlah besar wadah yang digunakan untuk menyimpan parfum atau salep di zaman Romawi kuno, hanya sedikit yang diketahui tentang komposisi kimia atau asal usul zat yang dikandungnya,” ungkap para peneliti.
Botol parfum terbuat dari batu kristal (kuarsa) yang diukir, sangat langka sekaligus mahal.
Pada abad pertama Masehi, wadah parfum biasanya hanya terbuat dari kaca yang ditiup.
“Pada zaman Romawi, botol kuarsa merupakan benda mewah yang sangat langka sehingga merupakan temuan yang tidak biasa di sebuah situs arkeologi. Lebih tidak biasa lagi adalah bahwa wadah tersebut tertutup rapat dan berisi benda padat,” tulis peneliti.
Wadah tersebut tersegel dengan sempurna dengan jenis mineral karbonat yang disebut dolomit sebagai sumbat, berarti parfum dipadatkan di dalamnya dan terawetkan dengan baik.
Di samping wadah yang tidak biasa itu ada tiga manik-manik kuning, yang disimpan dalam tas kain.
Tempat parfum sendiri ditemukan di sebuah pemakaman seorang wanita berusia 30 hingga 40 tahun yang sudah dikremasi.
Orang Romawi penyuka parfum
Dari temuan ini, peneliti menyebut orang-orang Romawi sangat menyukai wewangian dan menggunakannya.
Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga pada acara-acara khusus seperti pemakaman.
Selain itu, parfum juga digunakan sebagai salep atau dipakai untuk membalsem orang yang meninggal.
Bukan hanya orang Romawi yang bereksperiman dengan aroma. Cleopatra kemungkinan juga menyukai wewangian yang beraroma rempat.
Studi tentang parfum kuno yang dipakai masyarakat Romawi pada 2.000 tahun lalu itu telah dipublikasikan di jurnal Heritage.