SURYA.co.id – Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, ikut angkat bicara setelah Tom Lembang disindir habis-habisan oleh Luhut dan Bahlil.
Diketahui, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan jadi sorotan setelah melontarkan sindiran keras ke Tom Lembong.
Namun, Anies justru melihat pertanda baik di balik hal itu.
Dia mengatakan sindiran itu memperkuat gagasan perubahan di tengah masyarakat dan meminta tak ada yang perlu panik.
“Saya bersyukur gagasan perubahan semakin kuat. Tidak perlu panik,” katanya saat ditemui di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, Sabtu (27/1/2024), melansir dari Kompas.com.
Ia juga membela Tom Lembong yang disebut Bahlil meninggalkan investasi mangkrak.
Menurut Anies, sudah selayaknya agenda pemerintah dituntaskan dengan pejabat yang dipilih presiden.
Karena rencana investasi yang disebut mangkrak sudah pasti rencana dari kepala negara.
“Kalau saya sederhana, yang penting tunaikan apa yang sudah menjadi rencana pemerintah. Kalau ada rencana, tunaikan,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan seruan keras untuk Tom Lembong, Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin (AMIN).
Seruan keras Luhut Pandjaitan itu tak hanya terkait data-data yang disampaikan Tom Lembong untuk cawapres Muhaimin Iskandar yang dinilainya telah membohongi publik.
Luhut Pandjaitan juga menyoroti pernyataan Tom Lembong di sejumlah media yang menolak keras hilirisasi.
Dalam video yang diunggah di akun media sosialnya, Luhut lebih dulu menyoroti pernyataan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat debat cawapres pada Minggu (21/1/2024) malam.
Dalam debat Cak Imin menyebut program hilirisasi yang dilakukan pemerintah Jokowi ugal-ugalan dan tidak membawa kesejahteraan.
Menanggapi hal ini, Luhut mengaku sebenarnya dia ingin mengundang Cak Imin berkunjung ke Weda Bay dan ke Morowali untuk melihat sendiri kondisi di lapangan.
“Daripada anda berbohong kepada publik, satu karakter yang tidak bagus. Untuk mencapai posisi anda membohongi pubik dengan memberikan informasi seperti tadi,” sindir Luhut.
Luhut lalu membeberkan data kemiskinan di daerah tersebut, yang menurutnya di Weda Bay ada penurunan kemiskinan dari 14,7 persen di tahun 2015 kini menjadi 12,4 persen tahun 2023.
Lalu, di Morowali, kemiskinan pada 2015 ada 15,8 persen, lalu tahun 2023 turun menjadi 12,3 persen.
“Terjadi cukup perbaikan-perbaikan disana. Tapi itu saja tidak cukup. Ada politeknik kita dirikan di sana. sekali-kali berkunuung deh ke politiknik. guru-gurunya berkelas ada dari ITB, dari UI kita ajak mengajar di sana. Dan mereka langsung praktik di industri. Dan malah ada yang kirim ke tiongkok untuk belajar industri yang lebih advance,” katanya.
Terkait tenaga kerja dari luar yang dipekerjakan di proyek hilirisasi ini, diakui Luhut, jumlahnya hanya 10-15 persen.
Namun, itu adalah tenaga kerja yang memang secara keahlian belum dimiliki bangsa Indonesia pada awalnya.
“Sekarang secara bertahap berkurang. ya itu satu proses yang harus dilalui. JJangan kita juga munafik, jangan kita juga membohongi publik. dengan menyebarkan berita-berita palsu. Apalagi anda calon pemimpin, karakter itu menurut saya yang utama. bukan soal pintar,” seru Luhut.
Setelah itu, Luhut pun memberikan seruan untuk Tom Lembong, berikut uraiannya:
1. Sebut karakter Tom Lembong tidak bagus
Terkait pernyataan Tom Lembong yang menyebut harga nikel kini anjlok karena hilirisasi, Luhut meminta Tom melihat data selama 10 tahun.
Hal ini penting karena siklus komoditi itu naik turun, apakah batubara, nikel, timah atau emas.
Dijelaskan, selama 10 tahun terakhir ini harga nikel dunia di angka 15.000 US Dolar. Bahkan pada periode 2014-2019 periode hilirisasi mulai kita lakukan, harga rata-rata nikel itu hanya 12.000 US dolar.
“Jadi, saya gak ngerti bagaimana Tom Lembong memberikan statemen seperti itu. Bagaimana anda memberikan advice bohong ke calon pemimpin yang anda dukung?
“Saya sedih lihat anda disitu. Artinya intelektualitas anda jadi saya ragukan. Oke, mungkin anda betul seorang intelektual, tapi karakter anda itu menurut saya ndak bagus,” kritik Luhut.
Luhut lalu menceritakan bagaimana cucunya yang belajar di Georgetown University memberikan komentar saat melihat Tom Lembong berbicara di Washington DC, dua minggu lalu.
“Bagaimana opung ada seorang mantan menteri yang bicara menjelekkan pemerintahannya sendiri. Padahal pada waktu yang lalu dia bekerja di situ. What kind of personality is this, opung?,” sindir Luhut lagi.
2. Dampak Hilirisasi
Luhut lalu membeberkan dampak hilirisasi nikel terhadap kondisi negara.
“Tom harus ngerti, kalau harga nikel terlalu tinggi, itu sangat berbahaya. Kita harus belajar dari kasus cobalt, tiga tahun lalu harganya begitu tinggi. Orang akhirnya mencari bentuk baterai lain. itu salah satu lahirnya lithium ferro phosphate (LFT) itu. Jadi ini kalau kita bikin harga ketinggian, orang akan mencari alternatif lain, teknologi berkembang sangat cepat.,” terang Luhut.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah mencari keseimbangan benar supaya betul-betul nikel masih dibutuhkan sampai beberapa belas tahun yang akan datang.
“Tapi ingat lithium battery itu bisa recycling, tapi LFP tidak bisa recycling sampai hari ini. Tapi sekali lagi, teknologi itu terus berkembang.
“Dan kita bersyukur, LFP juga kita kembangkan dengan tiongkok dan lithium battery juga kita kembangkan dengan tiongkok maupun negara-negara lain,” tegasnya.
3. Minta Tom Lembong hentikan cerita yang tidak baik di luar
Terkait hilirisasi ini, Luhut lalu menitip titip pesan pada Tom Lembong.
“Walaupun tidak digoverment lagi jangan menceritakan yang tidak baik, padahal tidak sepenuhnya benar di luar. Ceritakan lah memang apa yang bagus.
“Pernah kita inflasi di awah 3 persen? kan baru sekarang.
Pernah 44 bulan kita surplus ekspor? kan baru sekarang.
Apa itu, ya hilirisasi.
“Kita bisa maintain growth masih 5 persen. ditengah 2 keadaan ekonomi dunia begitu, dan kita masih berupaya di atas 5 persen, mungkin 6 persen pada tahun depan dan seterusnya sampai 2030, kita berharap masih trajectory kitaa bisa income per kapita kita 10 ribu US dollar. Dan kita masih berharap dan yakin untuk bisa besaran GDP kita sekitar 3 triliun US dollar atau lebih.
Jadi downstreaming itu akan membuat indonesia lebih bagus”.
4. Bantah pernyataan Tesla tak pakai nikel
Luhut membantah jika pabrik mobil listrik Tesla di Sanghai kini menggunakan 100 persen LFP.
“Mereka masih menggunakan baterai nikel. Jadi Seperti suplai nickel based baterai itu bukan oleh LG Korea Selatan untuk model mobil listrik yang diproduski tesla di Shanghai. Memang ada yang mulai LFP,”katanya.
Luhut mengaku suatu ketika, tidak menutup kemungkinan nikel ini makin kurang penggunaannya, karena itu, harus digenjot, tapi dengan cara yang terukur.
“Sekarang kalau kita lihat hilirisasi kita di Katoda dan di banyak lagi bagian dari lithium baterai sudah sangat manju, yang membuat ekspor kita tidak hanya bergantung lagi pada ekspor raw materialnya,” tukasnya.
5. Minta Tom Lembong Tidak Geer
Terakhir Luhut mengomentari terkait pernyataan Tom Lembong yang mengaku 7 tahun memberikan contekan untuk Presiden Jokowi.
Luhut membantah jika Tom Lembong-lah yang membuat contekan untuk Presiden Jokowi.
Luhut lantas blak-blakan mengenai sosok yang paling banyak memberikan contekan ke Presiden.
Menurut Luhut, orang tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
“Anda jangan geer juga bilang kasih note kepada ayahnya Mas Gibran (Presiden Jokowi), memang hanya Tom Lembong saja? Yang paling banyak kasih note kepada Pak Presiden adalah Bu Menlu Bu Retno,” ucap Luhut.
Ia lantas menegaskan, bahwa memberikan catatan atau contekan kepada atasan atau pimpinan merupakan hal yang lazim dilakukan pada pemerintahan negara manapun.
Terlebih, pemberian catatan dari Tom Lembong kepada Presiden Jokowi dilakukan ketika Tom sedang menjabat menjadi Menteri Perdagangan pada Agustus 2015-Juli 2016 dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Juli 2016-Oktober 2019.
“Itu bukan terjadi pada Presiden Jokowi saja, semua kepala negara itu kalau bilateral pasti ada yang di belakang ngasih note.”
“Apakah karena anda hebat melakukan itu? Tidak, itu tugas anda sebagai pembantu Presiden, sebagai Menteri Perdagangan waktu itu sebagai Kepala BKPM,” kata Luhut.
Hingga berita ini diunggah, belum ada pernyataan Tom Lembong menanggapi seruan dari Luhut Pandjaitan.
Sebelumnya, nama Tom Lembong mendadak viral setelah tiga kali diucapkan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming saat debat cawapres pilpres 2024.
Awalnya, Gibran mengungkit pernyataan Cak Imin yang menyebut penjelasannnya tidak menjawab pertanyaan yang diberikan terkait strategi pembangunan bioregional.
Pertanyaan itu disampaikan Cak Imin sebelumnya kepada Gibran.
Padahal, menurut Gibran, apa yang disampaikan terkait pemerataan pembangunan justru telah menjawab pertanyaan Cak Imin.
“Katanya tidak menjawab pertanyaan, tapi Gus Muhaimin malah ngomongin pemerataan pembangunan itu kan tadi yang saya omongin Gus pemerataan pembangunan. Yang tidak lagi Jawa sentris harus Indonesia-sentris. Pembangunan IKN sebagai simbol transformasi pembangunan Indonesia, Papua dan lain-lain itu kan tadi udah saya jawab,” ungkap Gibran.
Gibran kemudian kembali menekankan, bahwa pembangunan berbasis bioregional juga harus mempertimbangkan masyarakat di luar Jawa. Tujuannya supaya masyarakat bisa merasakan dampak konektivitas yang lebih baik.
Selain itu, agar masyarakat bisa merasakan penurunan inflasi, meningkatkan peluang kerja dan menumbuhkan titik pertumbuhan ekonomi baru.
“Itu tadi kan udah saya jawab, mungkin Gus Muhaimin juga tidak paham dengan pertanyaan yang diberikan ke saya ya,” lanjut Gibran.
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu kemudian menyinggung peran Thomas Lembong yang diduga memberi contekan pertanyaan untuk Cak Imin agar bisa ditanyakan kepadanya.
“Mungkin itu kan mungkin dapat contekan itu dari Pak Tom Lembong. Mungkin ya, terima kasih,” ungkapnya.
Tahu namanya disebut-sebut dalam debat cawapres kemarin, pemilik nama lengkap Thomas Lembong ini akhirnya buka suara.
Tom Lembong menanggapi Gibran yang menyebut-nyebut namanya.
Menurutnya Tom, penyebutan namanya itu merupakan sebuah kerinduan lantaran sudah tak lagi bekerja di pihak Jokowi, ayah Gibran.
Tom Lembong bercerita bahwa selama tujuh tahun dirinya kerap membuat ‘contekan’ untuk ayah Gibran, Joko Widodo di Istana.
“Tentunya selama 7 tahun saya membuat contekan dan menulis pidato untuk ayahnya, Pak Presiden. Dan saya bisa mendeteksi mungkin sebuah rasa rindu bahwa saya tidak lagi di situ untuk memberikan masukan-masukan yang berkualitas,” kata Tom Lembong mengutip Bangkapos.com, Rabu.
>>>Ikuti Berita Lainnya di WhatsApp SURYA.co.id
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII