Richard Theodore, Pebisnis Kuliner yang Sukses Hasilkan Omzet Puluhan Miliar Rupiah
Sosok Richard Theodore
JAKARTA, KOMPAS.com – Richard Theodore (28 tahun), seorang konten kreator berhasil raup omzet puluhan miliar rupiah dari berbagai bisnis kuliner yang dijalankannya. Bahkan, ia dijuluki sebagai Raja F&B Indonesia.
Salah satu bisnis yang dijalankannya adalah Sambal Bakar Indonesia yang telah memiliki 22 gerai dalam waktu dua tahun. Gerai tersebut tersebar di berbagai kota, seperti di Lampung, Jakarta, Surabaya, dan Bali.
Seluruh gerai tersebut dibangun sendiri oleh Richard bersama timnya dengan nilai investasi 5 hingga 10 miliar rupiah tiap gerainya. Sementara Richard akhirnya bisa menghasilkan Rp 1 miliar hingga Rp 3 miliar per bulan dari setiap gerai.
Sejak Kecil Bercita-cita Menjadi Pengusaha
Richard Theodore mulanya bukan berasal dari keluarga pengusaha. Akan tetapi, ia memang bercita-cita menjadi pengusaha sejak kecil.
Sebelumnya Richard bersekolah di SMK jurusan Tata Boga, lalu melanjutkan ke Universitas Bina Nusantara jurusan manajemen bisnis. Setelah itu ia merintis usaha di bidang food and beverage.
“Basic pendidikan saya ada di bidang kuliner, lalu lanjut di bidang manajemen bisnis saat berkuliah. Lalu saya sempat bekerja di Kawan Lama Group, tepatnya di Ace Hardware,” ungkap Richard dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (8/4/2024).
Menurut Richard bisnis di bidang food and beverage merupakan salah satu bisnis yang akan bertahan dalam waktu panjang.
“Menurut saya, kuliner adalah bisnis yang tidak bisa mati, karena semua orang butuh makan. Setiap orang butuh konsumsi makanan dan minuman,” ucap pebisnis kuliner dan konten kreator tersebut.
Keputusan Richard dalam mendirikan bisnis sambal bakar juga bukan tanpa alasan. Ia menyebut, sambal bakar yang disajikan dengan makanan tradisional Indonesia seperti ayam dan bebek goreng sangat digemari masyarakat Tanah Air.
“Ini konsep yang bagus. Sambal bakar yang dimakan bersamaan dengan makanan tradisional dapat menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat kita,” ujarnya.
Kemudian setelah mendirikan sambal bakar, Richard lanjut membangun usaha kuliner Seafood Bakaran. Usaha ini menggandeng dua Tiktokers, Ivan Laf dan Aidan Mirza.
Seafood Bakaran tersebut menghadirkan menu dengan harga kaki lima. Richard menyebut, hal ini dilakukan agar dapat menjangkau kelas bawah.
“Yang terbaru ada Seafood Bakaran. Pencinta seafood ada banyak sekali di Indonesia dan marketnya sangat jomplang. Nah, Seafood Bakaran ini hadir dengan harga kaki lima, serta tempat yang nyaman,” lanjut pengusaha kuliner berumur 28 tahun tersebut.
Rumah Makan Gratis
Selain mendirikan Sambal Bakar Indonesia dan Seafood Bakaran, Richard juga memiliki Rumah Makan Gratis di Kota Tangerang, yang didirikan pada 16 November 2023 lalu.
Rumah Makan Gratis tersebut menyediakan 500 porsi makan gratis per harinya.
Sebelumnya, Richard juga pernah membagikan dua ribu boks makanan untuk orang-orang.
Ia juga pernah mentraktir ribuan orang dengan memborong pom bensin, serta memborong makanan dari UMKM untuk dibagikan pada masyarakat.
Richard meyakini bahwa aksi sosial yang dilakukannya tidak lantas membuat dirinya miskin. Namun, justru membuat bisnisnya semakin maju dan berkembang dengan jumlah karyawan yang mencapai ribuan orang.
“Ke depannya saya ingin memberikan dampak besar untuk banyak orang,” ucap Richard.
Fokus pada Brand yang Dibangun
Sebagai pengusaha kuliner yang berhasil mendirikan Sambal Bakar Indonesia dan Seafood Bakaran, Richard membagikan tips kepada anak muda yang ingin berbisnis di bidang kuliner.
Menurutnya, tidak ada yang tidak mungkin bagi seseorang yang ingin sukses dan meraup omzet puluhan miliar rupiah. Meski bisnisnya dimulai dari nol.
“Saat melakukan bisnis dengan skema investasi, jangan sampai menipu orang. Fokus saja pada brand yang sedang dibangun. Jangan jadi kutu loncat yang punya banyak brand, tapi tutup semua,” tegasnya.