Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron
Tentara Rusia menembakkan roket dari peluncur ganda di lokasi yang tidak disebutkan, diduga di Ukraina pada 27 September 2023.
KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-800 pada Jumat (3/5/2024).
Ini termasuk, Perancis memperkirakan ada sebanyak 150.000 tentara Rusia yang telah tewas selama invasi Moskwa ke Ukraina.
Sementara itu, Kremlin mengecam komentar baru Presiden Perancis Emmanuel Macron yang mengulangi bahwa kemungkinan pengiriman pasukan ke Ukraina tidak boleh dikesampingkan.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-800 yang dapat Anda simak:
Perancis perkirakan 150.000 tentara Rusia tewas dalam perang Ukraina
Perancis memperkirakan ada sebanyak 150.000 tentara Rusia yang telah tewas selama invasi Moskwa ke Ukraina.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Perancis Stephane Sejourne dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Jumat.
Berbicara kepada surat kabar independen Rusia Novaya Gazeta Europe, Sejourne menyebut Paris memperkirakan total korban di pihak Rusia, termasuk yang terluka, mencapai 500.000 orang dalam perang yang kini memasuki tahun ketiga.
Dengan ini, kata dia, kegagalan militer Rusia sudah terlihat jelas.
“Kami memperkirakan kerugian militer Rusia mencapai 500.000, termasuk 150.000 kematian. Semua ini untuk apa? Ini dapat diringkas dalam dua kata: tidak ada gunanya,” katanya.
Penembakan Rusia menewaskan 2 orang di Donetsk
Dua orang tewas pada Jumat dalam serangan Rusia di kota Kurakhove, yang terletak di wilayah Donetsk, Ukraina timur.
“Berbagai gedung bertingkat rusak. Dua orang luka-luka, dua orang meninggal,” kata Kepala Administrasi Militer Donetsk Roman Padun di media sosial, sebagaimana dikutip dari Kantor berita AFP.
Kurakhove berada di dekat garis depan di Ukraina timur, 40 kilometer sebelah barat kota utama Donetsk yang diduduki Rusia.
Pasukan Ukraina yang kalah jumlah persenjataan dan jumlah pasukan di wilayah yang lebih luas sedang berjuang melawan pasukan Rusia yang bergerak menuju kota utama Chasiv Yar.
Para pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia bermaksud merebut kota di puncak bukit itu sebelum 9 Mei, ketika Rusia merayakan kemenangan atas Nazi Jerman pada Perang Dunia II, untuk memberikan kemenangan simbolis kepada Presiden Vladimir Putin.
Rusia klaim bunuh agen Ukraina yang merencanakan serangan teror
Dinas Keamanan FSB Rusia pada Jumat mengeklaim telah membunuh seorang pria yang direkrut oleh Ukraina untuk meledakkan gedung militer dan lokasi energi di Rusia.
Moskwa telah melaporkan menggagalkan lusinan dugaan serangan sabotase di wilayah Rusia yang dilakukan oleh simpatisan pro-Ukraina sejak negara itu melancarkan serangan militer pada Februari 2022.
FSB mengatakan telah “menetralisir” seorang pria yang “berencana melakukan serangkaian aksi teroris di Rusia”.
Ini, termasuk serangan terhadap fasilitas kementerian pertahanan di wilayah Moskwa dan terhadap anggota batalion sukarelawan dan pusat sukarelawan di Saint Petersburg.
Kantor berita RIA Novosti menerbitkan video FSB yang menampilkan rekaman drone dari baku tembak antara agen FSB dan tersangka di wilayah Leningrad, dekat Saint Petersburg.
Kremlin kecam komentar Macron soal kemungkinan pengiriman pasukan ke Ukraina
Kremlin pada Jumat mengecam komentar baru Presiden Perancis Emmanuel Macron yang mengulangi bahwa kemungkinan pengiriman pasukan ke Ukraina tidak boleh dikesampingkan.
Dalam wawancara dengan The Economist yang diterbitkan pada Kamis (2/5/2024), Macron mengatakan pertanyaan pengiriman pasukan Barat ke Ukraina akan muncul “secara sah” jika Rusia menerobos garis depan Ukraina dan Kyiv mengajukan permintaan seperti itu.
Moskwa bereaksi dengan marah terhadap anggapan sebelumnya bahwa negara-negara Barat akan mengerahkan pasukan untuk mendukung Kyiv, dan menganggapnya sebagai bukti keterlibatan langsung NATO dalam konflik tersebut serta sikap permusuhan dan agresifnya terhadap Rusia.
“Pernyataan itu sangat penting dan sangat berbahaya,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Jumat.
Jerman dan Ceko tuduh Rusia melakukan serangan siber
Jerman dan Ceko pada Jumat menyalahkan Rusia atas serangkaian serangan siber baru-baru ini.
Tuduhan tersebut muncul di tengah ketegangan hubungan antara Moskwa dan Barat setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022 dan dukungan Uni Eropa terhadap Kyiv.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan, penyelidikan pemerintah yang baru selesai menemukan bahwa serangan siber yang menargetkan anggota Partai Sosial Demokrat dilakukan oleh kelompok yang dikenal sebagai APT28.
“APT28 dikemudikan oleh dinas intelijen militer Rusia,” kata Baerbock kepada wartawan saat berkunjung ke Australia.
“Dengan kata lain, ini adalah serangan siber Rusia yang disponsori negara terhadap Jerman dan ini benar-benar tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diterima serta akan memiliki konsekuensi,” tambahnya, dikutip dari AFP.