Putuskan Berpisah,Kata-kata Terakhir Sang Suami saat Perceraian Bikin Istrinya Minta Rujuk
TRIBUN-MEDAN.com – Tak jarang orang yang sudah bercerai malah tak puas dengan pilihannya seperti kisah wanita minta rujuk dengan mantan suaminya.
Kisah wanita minta rujuk dengan mantan suaminya itu seketika menjadi sorotan warganet.
Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn Sabtu (4/5/2024), wanita minta rujuk dengan mantan suaminya ini diketahui berusia 36 tahun.
Wanita tersebut dan mantan suaminya telah menikah selama 10 tahun.
Pernikahan mereka selama ini dianggap sebagai pasangan teladan oleh orang luar, namun nyatanya mereka diam-diam telah berada dalam perang dingin selama 3 tahun.
Selama tiga tahun terakhir, mereka hidup seperti orang asing di bawah satu atap, menyiksa dan menyakiti satu sama lain.
Akhirnya setelah banyak perdebatan dan kompromi, mereka memutuskan untuk mengakhiri pernikahan ini.
Pada hari perceraian, hujan turun dengan deras, mereka diam-diam pergi ke pengadilan.
Setelah menyelesaikan prosedur perceraian, sang mantan suami tiba-tiba berkata ingin mentraktir wanita itu makan.
Ini akan menjadi makan bersama terakhir mereka sebelum benar-benar berpisah.
Wanita itu menyetujuinya.
Bagaimanapun, mereka pernah sangat mencintai satu sama lain dan setidaknya harus meninggalkan kenangan indah bersama.
Di meja makan, keduanya berusaha menjaga suasana senyaman mungkin dan membicarakan semua yang telah terjadi.
Setelah makan, sang mantan suami menawarkan untuk mengantarnya pulang, tapi ia menolak
“Mari kita berhenti di sini, kita bukan lagi suami-istri. Saya tidak ingin terus menerima perhatian Anda lagi. Mulai sekarang, kita berpisah,” kata wanita itu.
“Oke, mulai sekarang, tolong jaga dirimu baik-baik,” balas mantan suaminya sambil menghela nafas.
Ketika wanita itu hendak berbalik dan pergi, mantan suaminya tiba-tiba mengeluarkan sebuah kartu dari sakunya dan menyerahkannya kepadanya.
“Seperti yang diputuskan pengadilan, rumah itu diserahkan kepadamu, anak-anak juga dibesarkan olehmu dan aku harus membayar tunjangan anak sekitar 1,5 miliar. Tapi aku akan memberimu 500 juta lagi sebagai kompensasi atas pengorbananmu selama bertahun-tahun,”
“Aku telah menyiapkan kartu ini sebelumnya, aku bermaksud mengantarmu pulang sebelum memberikannya, tetapi kamu dengan tegas menolak, jadi aku memberikannya sekarang,”
Ucapan mantan suaminya seketika membuat perasaan wanita itu campur aduk.
Ia tidak menyangka mantan suaminya ingin menceraikannya sejak lama, jadi ia sudah mempersiapkan semuanya dengan matang sebelumnya.
Suasana seketika dipenuhi keheningan.
Setelah merenung sejenak, sang mantan suami melanjutkan ucapannya.
“Aku menderita kanker paru-paru, stadium akhir,” kata pria itu sambil memberikan istrinya kado yang sejak tadi ia bicarakan.
Ucapannya membuat mantan istrinya sangat terkejut hingga anggota tubuhnya melemah bak ingin pingsan.
Kepala wanita itu seketika memutar memori masa lalu mereka, hari pertama mereka bertemu, saat-saat bahagia yang mereka lalui bersama, dan pertengkaran yang mereka lakukan karena masalah sepele.
Banyak kenangan, banyak suka dan duka, rasanya baru kemarin.
Ia hanya bisa memegang kartu itu sambil menangis.
“Jangan menangis, setidaknya kita bahagia bersama,” kata mantan suaminya.
Setelah selesai berbicara, pria itu berbalik dan pergi, punggungnya perlahan menjauh di tengah hujan.
Saat itu ia mengerti mengapa mantan suaminya memberi saya uang tersebut.
Pria itu sudah tahu tentang penyakitnya dan ingin mantan istri dan ibu mertuanya memiliki kehidupan yang lebih baik setelah ia tinggalkan.
Hal itu membuat wanita itu begitu terpukul.
Sepanjang malam itu ia duduk sendirian di ruang tamu, memandangi hujan di luar jendela dan merenung.
Di hari-hari setelah perceraian, ia jadi sering memikirkan mantan suaminya.
Ia terbayang akan senyumannya dan kelembutannya.
Dan setiap kali ia teringat akan kondisinya, hatinya terasa sakit seperti ditusuk jarum.
Akhirnya, setelah berpikir selama berhari-hari, wanita itu menghubungi mantan suaminya.
“Aku akan kembali padamu. Mari kita atasi kesulitan ini bersama-sama, ya?” kata wanita itu ke mantan suaminya.
Saat itu, wanita itu akhirnya mengerti bahwa perceraian tidak bisa menghapus cinta di antara mereka.
Kasih sayang yang mendalam ini akan tetap ada di hati keduanya selamanya dan menjadi kenangan paling berharga bagi mereka.
(cr32/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter