TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – DPD PDIP Bali kembali menggelar rapat konsolidasi Pemilu pada Rabu 22 November 2023.
Bahkan, kegiatan yang berlangsung di Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Pantauan Tribun Bali, Megawati tiba sekitar pukul 14.06 Wita dengan mengendarai mobil Toyota Alphard hitam.
Di dalam mobil, Megawati didampingi oleh eks Bupati Badung dua periode I Nyoman Giri Prasta dan eks Gubernur Bali satu periode Wayan Koster.
Tampak Giri Prasta duduk di kursi depan, sebelah pengemudi. Sementara Wayan Koster, duduk pada kursi belakang, di sebelah Megawati.
Setibanya di lobi hotel dan turun dari mobil, Megawati kemudian memberikan tas tangannya untuk dibawa oleh Giri Prasta.
Sementara itu, Megawati disambut oleh sejumlah elite PDIP Bali yang telah bersiaga menantinya di lobi.
Mereka adalah eks Wakil Gubernur Bali Cok Ace, Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama, Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, dan elite PDIP Bali lainnya.
Selanjutnya, Megawati langsung menuju Ballroom Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar yang didampingi oleh para elite PDIP Bali.
Rapat konsolidasi yang berlangsung secara tertutup itu memakan waktu kurang lebih 3 jam.
Setelahnya, Megawati keluar dari ballroom hotel dan langsung menuju kendaraannya untuk meninggalkan lokasi acara.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati dan sejumlah kader PDIP tak menyediakan waktu untuk menyapa awak media.
Sehingga, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengambil alih dengan menggelar jumpa pers usai kegiatan.
Kepada awak media, Hasto mengatakan konsolidasi tadi menunjukkan spirit yang amat kuat.
Sehingga, memunculkan optimisme yang tinggi dalam memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud di Bali.
Informasi yang dihimpun Tribun Bali, konsolidasi itu diikuti oleh Pengurus DPD, Fraksi PDIP DPR, DPRD Bali, DPRD Kab/Kota, Pejabat eksekutif dari PDIP, DPC PDIP se-Bali, KSB PAC PDIP se-Bali, Ketua Ranting se-Bali dan Sayap Partai dengan peserta sekitar 800 orang.
“Menunjukkan spirit yang sangat kuat. Semangat untuk memenangkan Pak Ganjar dan Prof Mahfud. Bahkan muncul optimisme yang sangat tinggi,” ungkap Hasto.
Disinggung soal target kemenangan di Bali, Hasto mematok pasangan Ganjar-Mahfud dapat melebihi raihan Jokowi-Ma’aruf pada Pemilu 2019 lalu.
Diketahui, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin meraih sekitar 92 persen suara pemilih di Bali pada Pemilu sebelumnya.
Target kemenangan Ganjar-Mahfud yang melebihi Jokowi itu dikatakan atas kinerja kader PDIP yang menyatu dengan rakyat Bali.
“Justru ditargetkan lebih besar dari perolehan Pak Jokowi tahun 2019 lalu.”
“Target ini telah disampaikan ke Ibu Megawati Soekarnoputri yang menunjukkan optimisme seluruh kader banteng yang menyatu dengan rakyat,” tuturnya.
Bahkan, Hasto tak berbicara banyak soal instruksi khusus Megawati kepada kader PDIP di Bali.
Sebab, tim pemenangan Ganjar-Mahfud dinilai telah bersemangat dengan capaian kinerja di atas 90 persen.
Rasa optimisnya itu didorong dengan sejumlah “tanda” dari semesta. Mulai dari beringin dan patung yang roboh di Solo.
“Bali sudah semangat. Kinerjanya sudah di atas 90 persen. Semesta sudah berbicara (yakin menang di Bali). Di Solo ada beringin roboh, patung-patung roboh. Kecuali patung Punakawannya.”
“Politik ini ada spiritualitasnya. Jadi jangan nodai politik dengan hal-hal yang melanggar prinsip-prinsip itu,” jelasnya.
Pasalnya, elite PDIP kerap menggelar rapat konsolidasi di Bali. Sehingga, Bali digadang-gadang memiliki makna khusus bagi parpol berlambang banteng moncong putih itu.
Menanggapi hal itu, Hasto menyebut Bali memang memiliki keterkaitan dengan PDIP. Bali, kata Hasto, merupakan rekam jejak dari sejumlah elite PDIP.
Mulai dari Bung Karno, hingga ke sang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Bali kan rohnya rekam jejak PDIP. Dari Bung Karno, Ibu Mega,” bebernya.
Di akhir, Hasto menuturkan pasangan Ganjar-Mahfud merupakan perpaduan energi demi keunggulan Indonesia.
Syaratnya, dikatakan dengan mencegah terjadinya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di Indonesia.
Sehingga, hadirnya pasangan Ganjar-Mahfud bukan untuk kepentingan keluarga. Namun, demi kemajuan Indonesia di masa mendatang,
“Kita ingin membawa Indonesia ini jauh lebih unggul. Syaratnya, jangan sampai nepotime, korupsi, kolusi, come back.”
“Sehingga Pak Ganjar-Mahfud bukan untuk PDIP apalagi untuk keluarga. Ini untuk Indonesia,” pungkas Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.(*)
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII