Efek Samping Minum Cuka Apel.
KOMPAS.com – Cuka apel atau apple cider vinegar merupakan bahan daput yang umumnya digunakan untuk campuran salad, acar, atau marinasi. Cuka apel juga dapat diminum setelah diencerkan dengan air.
Dikutip dari WebMD (7/7/2023), cuka apel dapat membantu penurunan berat badan berkat kandungan asam asetat di dalamnya. Konsumsi satu atau dua sendok makan cuka sari apel juga dapat menurunkan gula darah.
Selain itu, cuka apel dapat membantu mengatasi tekanan darah tinggi, obat sakit maag dan refluks asam, meringankan eksim kulit, mencegah bakteri, dan melindungi kesehatan rambut.
Meski begitu, cuka apel dapat membahayakan bagi kelompok orang dengan kondisi tertentu. Lalu, siapa aja yang perlu menghindari konsumsi cuka apel?
Orang yang perlu hindari konsumsi cuka apel
Berikut sejumlah kelompok orang yang dianjurkan menghindari konsumsi cuka apel agar tidak mengalami kondisi yang negatif.
1. Pemilik gigi sensitif
Minum cuka apel secara langsung dan bukan dalam bentuk makanan dapat merusak lapisan email atau enamel yang ada di bagian terluar gigi. Oleh karena itu, orang dengan gigi sensitif perlu menghindarinya.
Kandungan asam dalam cuka apel dapat melemahkan lapisan terluar gigi. Jika dibiarkan, akan menyebabkan mineral gigi hilang dan mengakibatkan kerusakan gigi.
2. Pencernaan sensitif
Konsumsi cuka apel juga dapat mengganggu orang yang punya gangguan pencernaan atau pencernaannya sensitif. Cuka apel menyebabkan mual atau muntah jika diminum saat perut kosong.
Dikutip dari Healthline (12/1/2024), cuka apel juga dapat menurunkan napsu makan dan diare dalam jangka panjang.
Orang yang menderita kolitis ulserativa atau peradangan pada saluran pencernaan, serta mudah sakit perut mungkin perlu menghindari cuka apel.
3. Pengguna obat tertentu
Cuka apel dapat memengaruhi efek beberapa obat.
Oleh karena itu, pengguna obat perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi cuka apel.
Obat-obat yang terganggu akibat cuka apel antara lain obat kencing manis, obat perangsang insulin, digoksin untuk menurunkan kadar kalium darah, serta obat diuretik tertentu.
Sebaiknya hindari konsumsi cuka apel dalam jumlah banyak agar obat yang dikonsumsi tetap ampuh mengatasi masalah kesehatan.
4. Hipokalemia
Penderita hipokalemia atau kadar kalium yang rendah sebaiknya mengurangi atau menghindari konsumsi cuka apel agar kondisinya tidak memburuk.
Kadar cuka apel yang terlalu banyak dapat semakin menurunkan kadar kalium. Jika dibiarkan, tulang akan mengeropos dan menyebabkan osteoporosis.
Konsumsi cuka sari apel dalam dosis tinggi setiap hari menyebabkan mineral di tulang larut karena tidak bisa menahan keasaman. Kondisi tersebut juga dapat mengurangi pembentukan tulang baru.
5. Penderita gangguan ginjal
Hindari penggunaan cuka apel secara berlebihan jika menderita penyakit ginjal. Ini karena ginjal mungkin tidak mampu menangani kadar asam yang tinggi dalam tubuh.
Cuka apel juga dapat menyebabkan kerusakan tambahan pada penderita penyakit ginjal kronis seperti gagal ginjal.
Karena itu, penderita masalah ginjal harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi cuka apel.
6. Gastroparesis
Cuka apel diyakini dapat mengurangi kecepatan makanan dari lambung masuk ke saluran pencernaan. Efek ini dapat memperburuk gejala gastroparesis yang umum dialami penderita diabetes.
Gastroparesis adalah gangguan otot lambung yang menyebabkan gerakan untuk mendorong makanan ke usus menjadi lebih lambat. Ini bisa memperlambat penyerapan nutrisi makanan.
Konsumsi cuka apel dapat memperburuk gejala gastroparesis dan mempersulit pengelolaan gula darah bagi penderita diabetes tipe 1.
7. Kulit sensitif
Cuka apel memiliki sifat yang sangat asam. Karena itu, cuka sari apel dapat menyebabkan luka bakar jika dioleskan ke kulit.
Orang yang memiliki kulit sensitif sebaiknya tidak mencoba mengoleskan cuka apel ke kulitnya secara langsung.
Orang yang kulitnya cukup kuat mungkin dapat menggunakannya untuk masker wajah. Namun, cuka apel harus dilarutkan dengan air sebelum dipakai.
8. Penderita asam lambung
Diberitakan Women’s Health Magazine (8/11/2023), orang yang menderita refluks asam atau asam lambung harus berhati-hati dengan makanan yang terlalu asam termasuk cuka apel.
Konsumsi cuka apel yang asam akan berdampak negatif terhadap kondisi asam lambung yang mereka derita. Rasa asam tadi akan mengganggu asam lambung.
Semakin banyak asam lambung yang terganggu dapat memperparah atau meningkatkan sensasi terbakar bagi orang yang mengalami sakit maag atau refluks.
9. Ibu hamil, menyusui, dan anak-anak
Efek cuka sari apel kepada ibu hamil atau menyusui belum diketahui pasti. Meski begitu, orang yang sedang hamil atau menyusui sebaiknya berhati-hati dan menghindari penggunaan cuka apel.
Cuka apel juga diyakini aman untuk anak-anak. Namun, orang tua perlu hati-hati dan hanya memberikan dosis yang cukup. Jauhkan cuka apel dari jangkauan anak kecil untuk mencegah konsumsi berlebihan yang tidak disengaja.
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII