Perkosa Anak Tiri Sejak 2014, Pria Asal Sumut Ini Ditangkap di Jabar

Aksi bejat dilakukan ayah tiri bernama Edi Admel (53) di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Dia tega memperkosa anak tiri perempuannya sejak tahun 2014, saat itu sang anak masih berusia 14 tahun.

Kasi Humas Polres Tebing Tinggi AKP Agus Arianto mengatakan, peristiwa bermula pada Mei 2014. Saat itu, ibu korban sedang istirahat di kamarnya.

Pelaku kemudian meminta korban membantunya memarkirkan mobil di teras rumah.

“Setelah selesai (memasukkan mobil), lalu pelaku menarik tangan korban, untuk masuk ke dalam kamar korban dan pelaku mencium, hampir seluruh tubuh korban, sambil memeluk badan korban, namun saat itu korban hanya diam,” ujar Agus dalam keterangannya, Kamis (23/6).

Keesokan harinya pelaku kembali melakukan aksi bejatnya, saat istrinya sedang tidur. Pelaku masuk ke kamar korban dan memperkosa anak tirinya itu.

“Pelaku menghampiri korban dan mengatakan, ‘ayo, ayo!’ Kemudian korban mengatakan ‘saya tidak mau, kalau nggak saya teriak!’, kata korban. Lalu pelaku mengatakan ‘kalau kau teriak ku bunuh mamamu’”ujar Agus menirukan ucapan pelaku dan korban.

Mendengar ancaman pelaku, korban hanya bisa menangis. Saat itu, juga pelaku memperkosa korban.

Perbuatan bejat pelaku itu terus diulangi di hari-hari berikutnya. Terakhir ia menggauli anak tirinya pada Februari 2018.

“Perbuatan cabul dan persetubuhan tersebut kerap dilakukan, oleh pelaku terhadap korban, hingga korban dewasa. Terakhir sekali, pelaku melakukan perbuatan cabul itu Februari 2018,” ungkap Agus.

Kata Agus, korban baru mulai berani menceritakan pengalaman pahitnya pada Januari 2022. Kasus itu kemudian dilaporkan ke Polres Tebing Tinggi.

Dalam penyelidikan polisi pelaku yang telah kabur sejak Januari 2022 itu diketahui berada di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pria itu lantas ditangkap pada Sabtu (18/6).

“Lalu dengan dibantu oleh Polsek Cidahu, polisi melakukan pengecekan ke daerah tersebut dan pada saat sesampainya di tempat yang dimaksud, benar tersangka berada di sana sejak melarikan diri pada bulan Januari 2022,” ujarnya.

Dengan dibantu kepolisian setempat Edi ditangkap. Ia lalu diterbangkan ke Sumatera Utara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Penyidik menjerat Edi dengan UU Perlindungan Anak. Pria bejat itu terancam hukuman penjara maksimal 20 tahun penjara.

“Atas perbuatanya pasal yang dipersangkakan kepada pelaku Pasal 81 Ayat (2) Subs Pasal 82 Ayat (2) UU RI No.17 Tahun 2016 tentang penetapan Perppu No.1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak menjadi undang-undang,” ujar Agus.