Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup setelah 30 Tahun,Pemilik Merek Sebenarnya,Bukan Indonesia
TRIBUNKALTIM.CO – Setelah 30 tahun berdiri di Purwakarta, akhirnya pabrik sepatu Bata tutup.
Pemilik merek sepatu Bata yang sebenarnya ternyata bukan dari Indonesia.
Merek sepatu Bata ini sering dikira berasal dari Indonesia.
Sejak Selata, 30 April 2024, produsen sepatu Bata memutuskan untuk menghentikan operasional pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.
Keputusan penutupan pabrik sepatu Bata itu disampaikan manajemen dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEK).
Pabrik yang dibangun pada 1994 itu ditutup seiring menurunnya permintaan produk sepatu Bata di Indonesia.
Dilansir dari Kontan, BATA membukukan penjualan neto sebesar Rp 609,61 miliar pada 2023 atau lebih rendah 5,26 persen year on year (YoY) dibanding 2022, yakni Rp 643,45 miliar.
BATA juga mengalami peningkatan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 79,65 persen YoY menjadi Rp 190,29 miliar pada 2023, dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 105,92 miliar.
Alasan pabrik sepatu Bata tutup
Corporate Secretary Sepatu Bata TBK, Hatta Tutuko menyampaikan alasan pabrik sepatu Bata yang beroperasi di Purwakarta, Jawa Barat akhirnya ditutup.
Menurutnya, keputusan tersebut dilakukan karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun.
“Kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia,” kata Hatta dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/5/2024).
SEPATU BATA – Ilustrasi pabrik sepatu Bata. Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup setelah 30 tahun. Pemilik merek sepatu Bata yang sebenarnya. Bukan dari Indonesia. (bataindustrials.co.id)
Pihak manajemen mengaku sudah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir untuk mengatasi kerugian PT Sepatu Bata Tbk.
Sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, PT Sepatu Bata Tbk mengaku terus mengalami tantangan dan kerugian akibat perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat.
“Dengan adanya keputusan ini, maka Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta,” tandas dia.
Sejarah Sepatu Bata di Indonesia
Sepatu Bata hadir di Indonesia sejak 1931 atau 14 tahun sebelum Indonesia merdeka.
Merek sepatu Bata sering dianggap sebagai produk asli Indonesia.
Tetapi sejatinya, Bata berasal dari Republik Ceko.
Pembuat sepatu Bata adalah Tomas Bata.
Ia merupakan seorang pengusaha asal Republik Ceko yang dijuluki sebagai Raja Sepatu.
Dilansir dari laman resminya, sepatu Bata hadir di Indonesia setelah adanya kerjasama antara Bata dengan NV, Netherlandsch-Indisch pada 1931.
Saat itu, NV bertindak sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok, Jakarta.
Enam tahun kemudian, Tomas Bata mendirikan pabrik sepatu di tengah perkebunan karet di area Kalibata yang beralamat di Jl. Kalibata Raya Jakarta Selatan.
Selanjutnya produksi sepatu terjadi mulai tahun 1940.
Di tahun 1982, PT. Sepatu Bata, Tbk terdaftar di Jakarta Stock Exchange pada 24 Maret.
Kemudian pada 1994, konstruksi pabrik sepatu Bata di Purwakarta berdiri.
Sebagai salah satu pabrik terbesar di Indonesia, Bata memiliki spesialisasi produk sepatu injeksi untuk konsumsi dalam dan luar negeri.
Perjalanan sepatu Bata di Indonesia benar-benar panjang.
Mereka dikenal dengan tagline “Back to School” yang telah melayani berbagai segmen pasar yang berbeda.
Sejarah Sepatu Bata di Dunia
Dilansir dari laman resmi The Bata Company, perusahaan sepatu Bata didirikan oleh Tomas, Anna, dan Antonin Bata pada 21 September 1894 di Zlin, Repubulik Ceko.
Ketiga bersaudara tersebut merupakan generasi kedelapan dari keluarga Bata yang mempunyai bisnis sepatu selama turun menurun.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, sebelumnya, bisnis milik keluarga Bata hanya berbentuk bengkel tradisional yang dijalankan satu orang saja.
Mereka akhirnya menggantikan bisnis tradisional tersebut dan memulai perusahaan dengan mempekerjakan 10 orang.
Pada 1897, perusahaan tersebut mulai menggunakan mesin modern yang dijalankan oleh uap dan berhasil menjadi perusahaan sepatu massal pertama di benua Eropa.
Lalu pada 1899, toko Bata pertama dibuka di Zlin, Republik Ceko dan enam tahun kemudian, yaitu pada 1905 produksinya terus meningkat hingga mencapai 2.200 pasang sepatu setiap harinya.
Hal tersebut menjadikan perusahaan Bata sebagai produsen alas kaki terbesar di Eropa pada masa itu.
Perusahaan sepatu Bata mulai melakukan ekspansi ke berbagai negara di Eropa, Asia, dan Amerika pada 1930-an.
Beberapa negara menggunakan nama perusahaan yang berbeda-beda, seperti Cali-Bata di Jawa (saat itu masih Hindia-Belanda), Bataville di Perancis, Batanagar di India, Batatuba di Brazil, dan Batawa di Kanada.
Kemudian pada 1938, Bata sudah berdiri di lebih dari 30 negara, memiliki 5.300 toko di seluruh dunia, dan menjual 60 juta pasang sepatu per tahun.
Sepatu yang dihasilkan oleh perusahaan Republik Ceko ini menjadi semakin terkenal setelah digunakan oleh berbagai atlet dan artis ternama dunia, seperti Earvin “Magic” Johnson, Kurt Cobain, John Goodman, dan Robin Williams.
Pada 2024, Bata diakui oleh Guinness World Records sebagai produsen dan pengecer sepatu terbesar di dunia.
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.