Apakah Anda sedang stres? Saat stres, Anda harus menghindari beberapa makanan agar tidak memperburuk kesehatan mental Anda.
KOMPAS.com – Makanan dan stres bisa saling terkait, jadi Anda harus memilah makanan saat stres.
Mengutip Eat This, usus dan otak terhubung langsung melalui saraf vagus, menciptakan jalur komunikasi yang konstan.
Ditambah lagi, hampir 95 persen reseptor serotonin (hormon kebahagiaan) berada di usus Anda.
Jadi, apa yang Anda makan dapat berdampak besar pada kesehatan emosional Anda.
Beberapa makanan dapat meningkatkan gangguan mental, sehingga harus dihindari saat Anda stres.
Peradangan adalah penyebab nomor satu untuk masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan kelelahan.
Jadi, makanan yang dapat menyebabkan peradangan di dalam tubuh adalah salah satu yang harus Anda hindari.
Artikel ini akan menunjukkan contoh beberapa makanan yang dapat meningkatkan masalah kesehatan mental Anda, sehingga harus dihindari saat stres.
Macam makanan yang harus dihindari saat stres
Disari dari Eat This dan Real Simple, berikut berbagai makanan yang harus dihindari saat stres:
-
Makanan cepat saji
Sebuah studi pada 2019 menemukan bahwa kualitas pola makan yang buruk dikaitkan dengan kesehatan mental yang buruk.
Iti terlepas dari faktor-faktor, seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, status perkawinan, dan tingkat pendapatan.
Studi tersebut menunjukkan bahwa makanan yang digoreng, makanan tinggi gula tambahan, dan biji-bijian olahan (yang serat alaminya dihilangkan) semuanya dikaitkan dengan peningkatan depresi.
Studi lain sebelumnya, yang diterbitkan pada 2013, menemukan bahwa individu yang mengonsumsi makanan cepat saji lebih mungkin mengalami depresi.
-
Makanan tinggi gula
Pola makan tinggi gula meningkatkan resistensi insulin dan memicu ketidakseimbangan mikrobioma usus yang menyebabkan peradangan di tubuh, termaasuk otak.
Peradangan saraf menyebabkan peningkatan tingkat kecemasan dan depresi, dan kelelahan mental.
Sebuah studi 2019 yang meneliti depresi selama bulan-bulan musim dingin menemukan bahwa konsumsi gula memperburuk gejala depresi dengan meningkatkan peradangan di otak.
Gula bersembunyi di banyak makanan, seperti kue kering, camilan rasa buah, yogurt, sereal, dan granola bar.
-
Karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana disebut juga sebagai karbohidrat olahan, telah dihilangkan nilai gizinya, sehingga Anda hanya memiliki kalori kosong.
Karbohidrat sederhana juga rendah serat, sehingga memperlambat pencernaan dan memberi tubuh bahan bakar untuk jangka panjang.
Hal tersebut akan menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis. Ini dapat memicu peradangan yang kemudian berimbas pada kesehatan mental Anda.
-
Daging olahan
Danging olahan, termasuk sosis, bakso, dendeng, bacon, dan salami.
Daging olahan umumnya dilengkapi dengan bahan pengawet dan bahan tambahan.
Misalnya, natrium nitrit yang digunakan untuk mempertahankan warna merah jambu pada daging.
Bahan tambahan tersebut dapat mengganggu kesehatan usus, menyebabkan rendahnya energi dan perubahan suasana hati.
-
Makanan rendah serat
Pola makan rendah serat berhubungan dengan kesehatan usus yang buruk.
Makanan sumber serat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Dari kesehatan usus yang terganggu, nantinya kesehatan mental akan mendapatkan efek negatifnya.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kesehatan usus (melalui nutrisi) dapat membantu meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan dan berdampak positif terhadap pengelolaan kecemasan dan depresi.
-
Makanan tinggi lemak jahat
Ada cukup banyak bukti yang meyakinkan bahwa makanan tinggi lemak jenuh dan tidak sehat harus dinikmati secukupnya untuk menghindari kecemasan.
Selain itu, banyak makanan berlemak rendah serat, tinggi tambahan gula, dan/atau natrium, dan ultra-olahan.
Sebuah penelitian terhadap hewan pada 2015 menemukan bahwa berat badan dan perubahan gula darah yang disebabkan oleh pola makan tinggi lemak menyebabkan perubahan pada otak yang meningkatkan gejala kecemasan dan depresi.
Demikian makanan yang harus Anda hindari saat stres. Anda mungkin juga perlu konsultasi dengan psikologi, jika mengalami stres yang tidak dapat Anda tangani sendiri.
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII