Nasib Anies Baswedan Tak Ada yang Mau Usung ke Pilgub DKI Jakarta,PKS Sudah Tutup Peluang
TRIBUNNEWSMAKER.COM – Nama Anies Baswedan memang masuk ke bursa calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.
Namun hingga kini belum ada partai yang menyatkan dukungan dan mau mengusungnya.
Partai Koalisi Perubahan di Pilpres 2024, tak satu pun yang mengiringinya ke Pilkada 2024.
NasDem dan PKB telah memiliki kandidat sendiri-sendiri, begitu pula dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memahami bahwa sejumlah pihak menginginkan Anies Baswedan kembali maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
“Semua rata-rata menginginkan Anies maju lagi,” kata Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi kepada wartawan, Jumat (26/4/2024).
Namun, Aboe juga menilai bahwa PKS ada catatan terkait hal tersebut.
Aboe mengatakan bahwa Anies sudah memiliki kekuatan suara yang cukup besar. Hal itu lantaran nama Anies sudah terkenal karena sempat maju di Pilpres 2024.
Meski demikian, Aboe mengaku lebih memprioritaskan kader PKS untuk diusung dalam Pilgub 2024 DKI Jakarta.
“Jadi kita berharap ada kader dari PKS kebetulan menjadi jawara sedikit dalam kursi.
Enggak perlu banyak-banyak amat kok paling tidak 18 kursi sudah mengantarkan untuk memilih gubernur,” pungkas dia.
Sebelumnya, Presiden DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengungkapkan, partainya tak akan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Menurutnya, sudah saatnya Anies yang mendukung kader PKS maju di pemilihan gubernur Jakarta.
“Kalau kemarin kami sudah berusaha mengusung pak Anies dan bekerja sekuat tenaga untuk memenangkan pak Anies sebagai capres, saya kira di pilkada ini saatnya pak Anies mendukung kader PKS untuk maju,” kata Syaikhu di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024).
Sosok pesaing Anies Baswedan di partai PKS untuk Pilgub Jakarta (TribunTimur)
Untuk diketahui, selama ini PKS selalu mendukung Anies, baik saat maju Pilkada DKI Jakarta 2017, dan yang terakhir mendukung pencapres Anies di Pilpres 2024.
Syaikhu menganggap Anies kini sudah menjadi tokoh nasional karena statusnya yang pernah maju capres.
Sehingga menurutnya ada penurunan atau degradasi jika Anies kembali bekontestasi pada level pemilihan kepala daerah.
“Dengan masuknya pak Anies sebagai capres 2024 saya kira beliau adalah sudah menjadi tokoh nasional,” kata Syaikhu.
“Jangan didegradasi kembali sebagai tokoh daerah. Jadi sangat sayang kita akan terus berusaha jadikan pak Anies sebagai tokoh nasional,” pungkas Syaikhu.
PKS berencana mengusung kader mereka yakni M Sohibul Iman di Pilgub Jakarta.
Sohibul Iman merupakan mantan Presiden PKS yang kini menjabat Wakil Ketua Majelis Syura PKS.
Kekinian, muncul aspirasi dari kader untuk mengusung anggota DPR RI Fraksi PKS Mardani Ali Sera berkontestasi di Pilkada Jakarta.
Alasan Mengapa Tak Usung Anies Baswedan
Rupanya ada alasan tersendiri dari kubu PKS mengapa tak mengusung Anies Baswedan.
Alasannya, Anies dinilai levelnya sudah nasional lantaran merupakan calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan dalam kontestasi pilpres 2024.
“Anies levelnya sudah nasional,” kata Juru Bicara DPP PKS Ahmad Mabruri, saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (8/4/2024).
“Kalau sudah maju capres jangan turun lagi maju gubernur,” imbuhnya.
Ada pun, PKS berencana mengusung kader mereka yakni M Sohibul Iman di Pilgub Jakarta.
Untuk diketahui, Sohibul Iman merupakan mantan Presiden PKS yang kini menjabat Wakil Ketua Majelis Syura PKS.
“PKS rencana akan majukan M Sohibul Iman mantan presiden PKS sebagai cagub DKI (Jakarta),” ujar Mabruri.
Sekadar informasi, pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, Anies Baswedan berpasangan dengan Sandiaga Uno diusung oleh Partai Gerindra dan PKS.
Pasangan Anies-Sandi memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017 setelah di putaran kedua mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat yang diusung oleh PDIP, Golkar, Hanura dan NasDem.
Anies Baswedan Konsisten di Jalur Perubahan
Dengan tegas, Anies menyatakan dia tak mau bergabung dengan pemerintah jika Prabowo-Gibran Rakabuming sudah dilantik menjadi presiden dan wakil presiden RI.
Penolakan ini dalam bentuk apapun termasuk jika ditawari posisi menjadi menteri.
Pernyataan ini disampaikan anggota Tim Hukum Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Refly Harun.
Bahkan, Anies pun tak mau didukung oleh Prabowo atau Joko Widodo (Jokowi) jika akan maju di Pilkada Jakarta.
Bagi, Anies harga diri dan martabat jauh lebih tinggi, ketimbang jabatan.
Sikap tegas dan konsisten Anies kepada Prabowo dan Jokowi, karena kedua tokoh itu dianggap telah melukai demokrasi demi kekuasaan.
“Anies udah bilang enggak mau. Baru kemaren saya datang ke sana. Dia bilang begini, tolong jangan timpahkan kesalahan yang dibuat orang lain kepada saya,” kata Refly dilansir dari tayangan Youtube Komisidotco, Jumat (29/3/2024).
Anies tak ingin mengikuti jejak Prabowo yang tak kuat menjadi oposisi dan tergoda untuk bergabung ke dalam pemerintahan.
Menurut Anies, Prabowo berpindah haluan demi memenangkan Pilpres dan menjadi penguasa.
“Kan dia (Prabowo) selalu bilang jangan berkhianat, jangan berkhianat,” ujarnya.
“Padahal kata-kata berkhianat itu kan dilabelkan kepada Prabowo, tiba-tiba gabung dengan Jokowi, tapi Prabowo tahu itu cara the only way untuk win the election ya kan, begitu dengan cara bergabung dengan penguasa,” lanjutnya.
Menurut Refly, Anies masih mempertimbangkan dirinya untuk maju Pilkada Jakarta.
Namun, ia memastikan bila seandainya maju, Anies memilih istiqomah lewat jalur perubahan.
Ia tidak akan mengkhianati pendukungnya untuk bergabung di pemerintahan, baik pemerintahan Jokowi yang tersisa, maupun pemerintahan orang lain.
“Anies sudah bilang, dia tetap akan meniti jalan perubahan,” ucapnya.
“Soal bagaimana nanti apakah dia akan ikut Pilkada DKI kalau ada pemilihan langsung, soal nanti apakah ada ormas, soal apakah dia akan membentuk partai politik atau apapun, itu sesuatu yang belum diputuskan, sesuatu yang masih dalam pertimbangan,” lanjutnya.
Pilkada 2024 rencananya akan diselenggarakan pada November mendatang.
Dari sejumlah daerah yang menjadi wilayah peserta, DKI Jakarta masuk ke dalam sorotan.
Nama-nama besar telah digadang-dagang bakal maju di pilgub DKI Jakarta.
Sebut saja Ridwan Kamil, Ahmed Zaki Iskandar hingga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Diketahui, Anies-lah yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur DKI, namun mundur karena maju Pilpres 2024.
Pendiri Naradata.ID Isra Ramli memprediksi Pilkada DKI Jakarta 2024 bakal diikuti oleh empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub).
Hal itu berdasarkan perolehan suara hasil Pileg DKI Jakarta dan Pilpres 2024.
Isra mengatakan, ada empat partai politik di posisi senior partner yang berpotensi membangun koalisi untuk mengusung pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta 2024.
Yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Dari landskap data yang ada, didapat hasil tidak ada satu pun partai yang dapat mengusung calon kepala daerah sendiri, meskipun PKS berada di puncak perolehan kursi dengan 16 persen kursi atau 16.68 persen dari total suara sah. Tapi tidak ada yang mencapai 20 persen kursi atau 25 persen total suara sah,” ucap Isra Ramli kepada wartawan di Jakarta, Jumat (29/3/2024).
Menurutnya, keempat partai politik tersebut akan membentuk koalisi dengan lain untuk mengusung empat pasangan calon.
“Ada kemungkinan Pilkada Jakarta memunculkan banyak calon, potensinya bisa empat paslon yang maju,” paparnya.
Isra menambahkan, berangkat dari semanga transformasi bangsa, maka diharapkan Pilkada Serentak 2024 pada November 2024 mendatang menjadi refleksi terjadinya rekonsiliasi untuk membangun Indonesia. (TribunNewsmaker | Tribunnews/Reza Deni | WartaKota)