TRIBUN-TIMUR.COM – Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil makin kuat maju bertarung di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024.
Selain Golkar, ternyata Gerindra juga telah memberikan rekomendasi ke Ridwan Kamil untuk maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Rekomendasi dua partai itu ke Ridwan Kamil disampaikan langsung Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Golkar, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (10/4/2024).
“Golkar dan Gerindra sudah merekomendasikan Ridwan Kamil,” kata Airlangga.
Airlangga juga menegaskan, Ridwan Kamil sudah mendapat surat dukungan dari Golkar dan Gerindra.
Kendati demikian, menurut dia, Golkar juga menugaskan dua orang lainnya untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta.
Keduanya adalah adalah Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar, dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Penggalangan Strategis DPP Partai Golkar Erwin Aksa.
Namun, dari tiga nama yang telah disebutkan, baru Ahmed Zaki yang diberi mandat dari Partai Golkar.
“Sudah ada yang diberi mandat, Pak Zaki,” ujar Airlangga.
Sementara itu, menurut Airlangga, Erwin Aksa belum diberi mandat.
Tetapi sudah memasang billboard di Ratu Plaza.
“Ada yang sudah pasang billboard, Pak Erwin Aksa. Sudah pasang billboard, belum dikasih mandat,” katanya.
Diketahui, Pilkada 2024 bakal digelar serentak di 545 daerah. Dengan rincian 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota pada November 2024.
Jagoan Pilkada DKI
Sosok tiga bakal calon Gubernur DKI Jakarta terkuat.
Tiga kader terbaik Nasdem yang disebut bakal dipersiapkan di Pilkada DKI Jakarta ternyata tak masuk hitungan.
Tiga adalan Nasdem itu yakni Bendahara Umum Ahmad Sahroni, Ketua Bidang Pembangunan dan Infrastruktur NasDem, Okky Asokawati serta Sekretaris DPW NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino.
Namun tiga sosok jagoan Nasdem itu tak masuk calon berpotensi versi mantan Anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi.
Mohamad Sanusi melihat, dari sekian banyak bakal calon yang bermunculan, hanya tiga orang yang terkuat.
Dua orang sudah pengalaman di Jakarta dan satu orang dari Jawa Barat.
Dua orang pengalaman di Jakarta adalah Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sementara dari Jabar adalah Ridwan Kamil.
Anies, Ahok dan Ridwan Kamil diprediksi akan bertarung sengit di Pilkada DKI Jakarta.
Lantas siapa dari 3 kandidat kuat bakal Calon Gubernur DKI Jakarta 2024 paling berpeluang jawara?
Ramai bahasan politik soal pertarungan kursi Gubernur Jakarta mulai menghangat setelah Pilpres 2024 berlalu.
Sejumlah nama untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024 mulai mengemuka di permukaan publik.
Walau sudah tidak lagi menyandang sebagai status Ibu Kota, Pilkada Jakarta masih menjadi pertarungan politik yang menarik.
Dari sekian nama yang muncul, Eks Anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi, menyebut hanya ada tiga nama yang bakal bertarung sengit memperebutkan kursi Jakarta 1.
Tiga nama itu yakni Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Ridwan Kamil.
Ia memprediksi pasangan calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan, bakal kembali turun ke panggung Pilkada 2024.
Pasalnya, Anies tentu mempunyai kalkulasi politik setelah dirinya bersama Muhaimin Iskandar kalah dalam kontestasi Pilpres 2024.
Anies kalah melawan pasangan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pilkada DKI bisa menjadi ‘batu loncatan’ Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2029.
Selain Anies, kata Sanusi, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga akan dipastikan turun ke gelanggang Pilgub DKI.
Gelagat Ahok sudah terlihat ketika dirinya memutuskan mundur sebagai Komisaris Utama Pertamina di penghujung Pemilu dan Pilpres 2024.
“Kalau prediksi saya, Pak Anies pasti maju (Pilkada DKI), Kalau enggak maju dia mau ngapain? Energi politiknya sama kayak Ahok,” kata Sanusi dalam tayangan Youtube Total Politik yang diunggah pada Minggu (24/3/2024).
Selain Ahok dan Anies yang akan kembali reunian di Pilkada.
Satu lagi nama sosok yang bakal maju ialah Ridwan Kamil dari Partai Golkar.
Menurut Sanusi, mantan Gubernur Jawa Barat tersebut mampu melawan elektabilitas Ahok dan Anies di mata publik.
Ridwan Kamil mengalahkan kandidat kuat lainnya dari Partai Golkar yang menjabat Ketua DPD DKI, Ahmed Zaki.
“Walaupun Ketua DPD Golkar DKI Ahmed Zaki itu bisa membawa Golkar naik suaranya cukup signifikan dibanding sebelum-sebelumnya.
Tapi kalau Zaki yang maju lawan Anies, lawan Ahok saya juga enggak yakin Zaki bisa berani,” katanya.
Sanusi hanya melihat tiga nama itu yang akan maju sebagai calon gubernur Jakarta.
Mereka memiliki potensi yang besar diusung oleh partai pendukungnya.
Sementara untuk calon wakil gubernur, ia memprediksi akan banyak kandidatnya yang digadang-gadang maju.
“Cagubnya tiga itu, kalau cawagubnya ada banyak lah,” pungkasnya.
Calon Nasdem tak dihitung
Tiga nama bakal Calon Gubernur DKI Jakarta dimunculkan Partai NasDem.
Ketiga nama itu berpotensial maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 yang digelar pada November 2024.
Tidak ada nama Anies Baswedan dalam daftar bakal Cagub DKI Jakarta 2024.
Dari ketiga nama itu, ada yang tetap menginginkan capres nomor urut 01 itu maju kembali dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta.
Tokoh NasDem DKI Jakarta itu mengaku dekat dengan Anies Baswedan.
Ketiga nama yang berpotensial diusung NasDem yakni Bendahara Umum Ahmad Sahroni, Ketua Bidang Pembangunan dan Infrastruktur NasDem, Okky Asokawati serta Sekretaris DPW NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino.
“Sudah ada, pembicaraan internal kami sudah mulai pembahasan nama-nama. Sejauh ini dari kami ada nama bang Ahmad Sahroni, mba Okky Asokawati, dan nama saya sendiri,” kata Wibi pada Jumat (15/3/2024).
Namun, Wibi mengaku fokus utama NasDem yakni mendorong Ahmad Sahroni menjadi bakal Calon Gubernur DKI Jakarta 2024.
Pasalnya, nama Sahroni yang dianggap paling kuat menjadi Bacagub DKI Jakarta.
“Ini masih usulan internal merangkum dari DPC, DPD dan DPRD. Suaranya seperti itu, dan nanti juga melihat dinamika pasca pleno penetapan dari KPU RI,” katanya.
Ia yakin Wakil Ketua Komisi III DPR RI siap menjadi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta.
Apalagi dia memiliki mimpi yang cukup tinggi dan besar bagi Jakarta.
“Jadi, kalau yang bersangkutan ready (siap) saja menurut saya, dia ready mau maju Pilgub DKI atau mau ditempatkan dimana pun dia oke saja sih,” ucap Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta ini.
Tetapi, Wibi mengingatkan keputusan pencalonan Gubernur DKI Jakarta ada pada DPP Partai NasDem.
DPW NasDem DKI hanya mengusulkan nama-nama yang potensial untuk ikut bertarung dalam ajang tersebut.
Kemungkinan, kata dia, DPP NasDem akan membahas nama-nama tersebut setelah rekapitulasi suara Pilpres selesai.
Tidak hanya untuk DKI Jakarta, DPP NasDem juga membicarakan tentang kandidat lainnya untuk Wali Kota dan Bupati hingga Provinsi di wilayah Indonessia.
“Pasti pembahasan mulai intens setelah urusan Pilpres beres ya. Jadi memang NasDem untuk Pilkada kali ini bakal banyak mengusung calon-calon dari internal,” tuturnya.
Secara pribadi, Wibi menginginkan Anies Baswedan kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta seperti periode 2017-2022 lalu. Akan tetapi, lanjut dia, keputusan itu ada pada DPP NasDem untuk mengusungnya.
“Kalau saya pribadi pasti pengen dong, ini kalau saya pribadi ya saya hubungan dengan Pak Anies cukup dekat.
Ketika dia Gubernur saya anggota DPRD. Banyak hal yang kami diskusikan dan ingin kami kerjakan bersama untuk Jakarta.
Kalau saya pribadi kalau misalnya pak Anies maju lagi di Jakarta pasti senang,” ungkapnya.
Buka Peluang Koalisi
Selain itu, NasDem membuka peluang kembali berkoalisi dengan PKS dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Sekretaris DPD NasDem DKI Wibi Andrino mengungkapkan hal tersebut menanggapi duet Mardani Ali Sera-Ahmad Sahroni yang belakangan santer disebut cocok untuk maju di Pilkada DKI.
“Terbuka aja ya. Kami open for discussion untuk siapa-siapa saja yang mau berkontestasi di DKI Jakarta dan tertarik bekerja sama dengan NasDem di DKI,” ucapnya.
Keponakan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh ini pun mengaku cukup mengenal sosok politikus PKS tersebut.
“Saya dekat sama bang Mardani, beliau orangnya baik, bagus, santun, dan soleh,” kata Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta ini.
Selain dengan PKS, Wibi menyebut, NasDem juga tetap membuka peluang untuk berkoalisi dengan siapapun.
“Tapi yang prioritas tentunya kami tetap pada Koalisi Perubahan dan tidak menutup daripada rekan-rekan partai lain,” ujarnya. (*)
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII