Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina
Presiden Kolombia Gustavo Petro memberi isyarat setelah menyampaikan pidato dalam upacara pelantikannya di Bolivar Square di Bogota, pada Minggu (7/8/2022). Gustavo Petro pada hari Minggu mengambil sumpah jabatan sebagai presiden kiri pertama Kolombia, di hadapan ratusan orang. ribuan pada pelantikannya di Bogota.
BOGOTA, KOMPAS.com – Presiden Kolombia Gustavo Petro mengatakan pada Rabu (1/5/2024) bahwa negaranya akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
Negara yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu disebut bertanggung jawab atas genosida dalam perangnya di Gaza.
“Besok hubungan diplomatik dengan negara Israel akan diputuskan karena memiliki pemerintahan, karena memiliki presiden yang melakukan genosida,” kata Petro, seorang pengkritik keras perang yang menghancurkan melawan Hamas, dalam sebuah unjuk rasa May Day di Bogota, dilansir dari AFP.
Netanyahu adalah kepala pemerintahan Israel, sementara presiden negara itu, yang merupakan peran yang sebagian besar bersifat seremonial adalah Isaac Herzog.
Perang di Gaza pecah setelah serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel selatan pada 7 Oktober lalu.
Serangan tersebut mengakibatkan kematian sekitar 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut angka-angka Israel.
Hamas juga menyandera sekitar 250 orang, 129 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut Israel telah tewas.
Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 34.568 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas tersebut.
Pada Rabu, Petro mengatakan kepada ribuan pendukungnya bahwa dunia tidak dapat menerima genosida atau pemusnahan umat manusia
“Jika Palestina mati, maka kemanusiaan akan mati,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin, yang sebagian mengibarkan spanduk-spanduk pro-Palestina.
Israel menanggapi dengan menggambarkan Petro sebagai sosok anti-Semit dan penuh kebencian.Sikapnya disebut sama saja dengan memberikan hadiah kepada Hamas.
“Presiden Kolombia telah berjanji untuk memberikan hadiah kepada para pembunuh dan pemerkosa Hamas – dan hari ini dia telah menepatinya,” ujar Menteri Luar Negeri Israel Katz di X.
“Sejarah akan mengingat bahwa Gustavo Petro memutuskan untuk mendukung monster paling hina yang pernah dikenal manusia, yang membakar bayi, membunuh anak-anak, memperkosa wanita dan menculik warga sipil tak berdosa,” tambah Katz.
Sementara itu, Hamas memuji langkah tersebut sebagai kemenangan.