Kisah Hariani, Toko Kelontongnya di Solo Laris Manis Berkat Mitra Bukalapak

Kisah Hariani, Toko Kelontongnya di Solo Laris Manis Berkat Mitra Bukalapak

jateng.jpnn.com, SOLO – Hariani (45) warga Gatak, Sukoharjo, sukses meningkatkan omzet warungnya sebesar 3-4 kali lipat sejak bergabung menjadi Mitra Bukalapak pada 2018.

Dalam sehari, rata-rata ada sekitar 50 kali transaksi tunai dan non tunai di warung yang dikelolanya sendiri itu.

Diwawancarai di salah satu tempat makan di Solo, Selasa (30/10), Hariani mengaku omzetnya bisa meningkat banyak karena mendapat keuntungan dari aplikasi Mitra BukaLapak.

Fitur grosir yang ada di salah satu marketplace terbesar di Indonesia itu memudahkannya untuk mendapatkan barang dagangan.

“Suami saya bengkel, saya warung kelontong, jadi tidak ada orang di rumah. Kalau harus ke pasar, kan, repot,” ujarnya.

Menurut Hariani, aplikasi itu membantunya agar tidak menutup warung saat kulakan. Sehingga, jam buka warung lebih lama dan otomatis meningkatkan transaksi.

Selain itu, Hariani juga merasakan manfaat lain seperti kecepatan menerima barang, dan berkurangnya biaya operasional.

“Kalau kulakan kurang dari Rp 500 ribu ada ongkirnya. Karena sekarang kulakannya lebih jadi enggak. Ditambah bisa COD lagi,” imbuhnya.

Pada tahun 2022, usaha Hariani kian berkembang. Warung kelontongnya itu kini telah memiliki layanan jasa pengiriman uang untuk para pekerja yang tinggal ada di sekitar warungnya.

“Sekarang tambah fitur kirim uang sama top up digital, dulu belum ada. Jadi, buat toko saya tambah ramai. Karena toko saya ada di kawasan industri, banyak pekerja kirim uang ke saudaranya, mereka lebih memilih ke tempat saya, karena ATM jauh dan bank pada malas untuk antre,” ujarnya.

Peningkatan taraf hidup yang dialami Hariani tidak terlepas dari konsistensinya menekuni aplikasi Mitra Bukalapak. Dia yang awalnya ragu kemudian, yakin karena ada pendampingan langsung dari pihak Bukalapak.

“Sudah punya warung dulu, terus ada sales mampir, kemudian saya pakai. Mendapat pendampingan dari sales juga. Nanti kalau sudah dimasukkan ke grup WA Komunitas Juwara sebagai tempat untuk sharing,” jelas dia.

Sementara itu, VP Mitra Operation & Commerce Mitra Bukalapak Becquini Akbar mengatakan Komunitas Juwara Mitra Buka Lapak adalah wadah komunikasi dan edukasi. Pihaknya ingin, agar setiap pengembangan tekhnologi Buka Lapak dapat dipahami oleh setiap mitra

“Teknologi itu tidak akan sampai ke mitra kalau penyampaiannya tidak tepat. Jadi forum ini adalah cara yang kami gunakan untuk menyampaikan teknologi ke mitra,” terang dia.

Sejak tahun 2019 hingga November tahun 2022, tercatat ada sekitar 120.000 orang di 50 kota di Indonesia yang bergabung dalam Komunitas Juwara untuk mengikuti Program Juwara.

Di dalamnya ada kegiatan seperti Spesial Kumpul Juwara (Kopdar), Belajar Bareng Mitra (BBM), Nuansa Santai Bareng Juwara (Nusantara), Juwara Curhat Dong dan Special Kumpul Juara Kemerdekaan (Semarak).

“Terus juga ada Specta yang akan kita gelar di akhir tahun ini secara online. Kami target pesertanya 4.000 orang,”imbuhnya.

Pria yang akrab disapa I Beq itu memprediksi bahwa keanggotaan Komunitas Juwara yang merupakan UMKM akan terus bertumbuh mengingat grafik dari tahun ke tahun terus meningkat sebesar 50.000 orang.

“Kalau dibandingkan dengan tahun lalu anggotanya baru 70.000 dan ini jadi 120.000. Kemungkinan ke depannya akan terus bertumbuh sih,” tutup dia. (mcr21/jpnn)