Kisah Cinta Andre Armanda dan Rosiya Aprilia,Tega Bunuh Calon Istri Guru di Mesuji,Setahun Pacaran
TRIBUNSUMSEL.COM – Terkuak kisah cinta Andre Armanda (22) dan korban Rosiya Aprilia (25), guru muda di Mesuji, Lampung berujung tewas dibunuh.
Diketahui, Andre Armanda dengan keji menghabisi nyawa calon istrinya sendiri di mess sekolah SD Negeri 8 Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Lampung, Kamis, (29/2/2024) sekira pukul 17.00 wib.
Diketahui, Andre Armanda dan korban Rosiya Aprilia menjalin asmara sejak 2023.
Selama satu tahun terakhir ini, Andre dan Rosiya telah memantapkan ingin menikah.
Andre Ardaman menuliskan janji mereka berdua, yang mengaku tidak akan saling meninggalkan satu sama lain.
“2 manusia, saling mengucap janji untuk tidak saling meninggalkan, apapun dan bagaimana pun keadaannya,” tulisnya, pada (5/12/2023).
“Aku ingin engkau selamanya” pada unggahan lainnya.
Selain itu, Andre kerap menuliskan ungkapan cintanya kepada sang pujaan hati.
“Aku ingin mencintaimu dengan caraku, sampai kata yang sudah kehilangan maknanya, sampai daksa sudah kehilangan sukmanya,” tulisnya di unggahan potret kebersamannya.
“Dirimu hadir dalam tiap hembusan angin,” tulisnya lagi.
Terpisah, menurut pamannya Ansori almarhumah bernama Rosiya Aprilia saat ini korban berstatus janda dan hendak menikah lagi dengan kekasihnya.
Ansori menyebut rencana menikah itu ada karena sebelumnya pihak keluarga korban dan calonnya sudah melakukan pertemuan.
Rencananya keduanya akan menggelar pernikahan selepas lebaran mendatang.
Nahas takdir berkata lain, Andre justru menghabisi nyawa calon istrinya sendiri.
Andre Armanda Pembunuh Guru Muda di Mesuji, Ayah Korban Sebut Pelalu Berhati Iblis (Kolase/Tribunlampung)
Adapun motif pelaku membunuh kekasihnya ini dipicu karena rasa cemburu dan malu dengan korban karena tanggal pernikahannya telah dirubah sepihak.
“Pelaku melakukan perbuatannya tersebut karena rasa cemburu dengan teman lelaki korban,” ujar Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto, Jumat (1/3/2024), dilansir dari Tribunlampung.com.
Tak hanya cemburu, pelaku juga merasa kesal dengan korban karena tanggal pernikahannya telah dirubah sepihak.
“Jadi korban merasa menanggung malu karena tanggal pernikahan yang sebulan disepakati dirubah secara sepihak oleh korban,” ungkapnya.
Akibatnya, pelaku pun tega membunuh kekasihnya dengan luka sayatan di bagian tenggorakan korban.
Tidak sampai disitu, usai lakukan pembunuhan pelaku pun membuat alibi agar tidak tertuduh sebagai pembunuh kekasihnya.
“Jadi pelaku ini telah menyusun alibi sehingga seolah-olah dia tidak melakukan pembunuhan tersebut,” ucapnya.
Adapun alibi yang dilakukan pelaku dengan mengajak rekan korban bernama Siti untuk makan, agar seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Kemudian berpura-pura pingsan di kantor pelaku pada saat mendengar korban telah meninggal dunia.
Alibi lainnya, pelaku datang ke rumah orang tua korban.
Kini, Atas perbuatannya, Andre Armanda dikenakan pasal pembunuhan berencana.
“Atas perbuatan yang dilakukannya, pelaku melanggar Pasal Tindak Pidana Pembunuhan Berencana Subsider Pembunuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 Subsider 338 KUHPidana,” ujar Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto saat ekspose, Jumat (1/3/2024), dilansir dari Tribunlampung.com.
Kemudian, ungkap Ade, ancaman pidananya hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.
Selanjutnya diancam pidana penjara paling lama 15 tahun.
Kapolres menuturkan, berdasarkan LP/B/13/11/2024/Polsek Tanjung Raya/Polres Mesuji/Polda Lampung Tanggal 29 Februari 2024, jajaran Polres Mesuji melakukan penyelidikan dan berhasil meringkus tersangka dirumahnya.
Penangkapan itu dilakukan dengan waktu yang relatif sangat singkat kurang lebih 3 jam sejak olah TKP berlangsung.
Selain itu, polisi juga turut mengamankan barang bukti dari pelaku seperti 1 helai sweater berwarna hitam tanpa merek yang terdapat bercak darah.
Lalu 1 unit sarung tangan yang terdapat bercak darah nya juga dan 1 buah pisau dengan gagang berwarna biru.
Masih kata Ade, setelah ditangkap pelaku juga telah mengakui perbuatan kejinya itu dengan menggorok leher korban menggunakan pisau dapur dengan sekali sayatan di bagian leher korban.
Akibatnya korban seketika tewas dengan posisi terlentang di atas kasur dan bersimbah darah.
Kronologi
Beginilah kronologi kasus kematian Rosiya Aprilia, guru SD Negeri 8 Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Lampung ditemukan tewas di mess sekolah.
Adapun peristiwa ini terjadi di mess sekolah SD Negeri 8 Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Lampung, sekira pukul 17.00 wib.
Korban ditemukan ditemukan bersimbah darah di kamar rumah dinasnya itu dengan kondisi luka sayat di leher.
Belakangan diketahui, pelaku pembunuhan guru muda tersebut ternyata tak lain adalah calon suaminya sendiri, Andre Armanda(22).
Kematian Rosiya Aprilia ini awalnya terungkap saat rekannya mengajak untuk salat asar.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh rekannya yang bernama Siti, sama-sama tinggal di Mess SD.
Siti sempat meminta tolong kepada korban Rosi, untuk menjemputnya lewat pesan WA.
Karena saat itu Siti sedang mengikuti pelatihan di luar sekolah.
“Jadi gini mas, ibu Siti itukan lagi ikut pelatihan nah dia itu minta tolong dijemput oleh guru SD bernama Rosi itu lewat pesan WhatsApp dan sempat dijawab OTW,” ujar warga sekitar, sebut saja Yanti (bukan nama sebenarnya), dilansir dari Tribunlampung.co.id.
Nasib Rosiya Aprilia Guru Muda di Mesuji Tewas Dibunuh Calon Suami, Leher Luka Disayat, Gagal Nikah (Facebook/Rosiya Aprilia)
Kondisi korban Rosi diketahui Siti saat dirinya hendak mengajak rekannya itu untuk menunaikan ibadah salat asar.
Awalnya, Siti mengira Rosi tidur di kamar karena tak kunjung menjawab ajakannya untuk salat.
Respons dari korban Rosi tersebut membuat Siti menunggunya datang untuk menjemput.
Namun bukannya Rosi yang menjemput Siti, pacar Rosi yang kabarnya sebentar lagi mau melangsungkan pertunangan.
Siti sempat menghubungi Rosi lagi lewat WA tapi sudah tidak ada jawaban.
“Waktu itu dijemput pacarnya (Rosi) malahan, terus Siti itu sempat WA lagi korban tetapi tidak direspons lagi,” ucapnya.
Setelah tiba di lokasi yang menjadi tempat tinggal sementara, Siti hanya diantarkan sampai depan gerbang sekolah.
Karena tidak merasa curiga, Siti pun melakukan aktivitas seperti biasanya, bersih-bersih.
Karena sudah sore hari, Siti pun mencoba membangunkan rekannya Rosi untuk mengajak salat Ashar.
Sehingga, Siti masuk ke kamar untuk membangunkan Rosi.
Namun, keadaan Rosi malah membuat Siti syok hingga lari keluar rumah mengabarkan ke warga sekitar.
Menurut Babinsa Tanjung Raya, Mesuji, Lampung, Sertu Sumarno korban tewas akibat luka sayatan di leher diduga jadi korban pembunuhan.
“Korban tewas diketahui masyarakat di mess sekolah dengan luka sayatan di bagian leher dan tergeletak di atas kasur messnya,” ungkapnya.
Saat ditemukan, korban juga masih mengenakan pakaian.
Lalu posisi kedua kakinya menggantung antara tempat tidur dan badannya.
Sedangkan badannya berada di atas tempat tidur yang menempel pada dinding berjendela.
“Rekan korban memang tinggal bareng di mess, setelah tiba di sekolah Siti pun mencoba mengetuk kamar korban untuk mengajak beribadah salat Ashar,” ungkapnya.
“Tapi pas dibuka kamarnya, rekan korban kaget melihat korban tergeletak bersumpah darah,” sambungnya.
Sumarno pun menjelaskan untuk barang berharga milik korban tidak tidak ada yang hilang.
“Sejumlah barang berharga kaya handphone dan laptop masih tersimpan rapih di mess korban,” imbuhnya.
Terpisah, Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto membenarkan atas peristiwa pembunuhan tersebut.
“Benar dan saat ini kami masih sedang olah TKP dan laksanakan penyelidikan,” Kata dia lewat pesan singkat WhatsApp.
Olah TKP
Polres Mesuji, Polda Lampung masih menunggu persetujuan autopsi dari pihak keluarga korban.
Untuk saat ini jenazah Rosiya Aprilia masih berada di RSUD Ragab Begawe Caram, Mesuji, Lampung untuk kepentingan penyelidikan.
Kemudian Polres Mesuji, Polda Lampung masih menunggu persetujuan autopsi dari pihak keluarga korban.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto, Kamis (29/2/2024).
“Saat ini kami masih olah TKP dan penyelidikan dan kami masih menunggu pihak keluarga korban untuk dilaksanakan autopsi,” ujarnya.
Oleh karenanya, ungkap Ade autopsi terhadap korban Rosiya Aprilia (25) belum dilakukan.
Ade pun menjelaskan jika jenazah korban saat ini masih berada di RSUD Ragab Begawe Caram (RBC).
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan bergabung di saluran Whatsapp Tribunsumsel.com