Kisah Bioskop Angkasa Indramayu,Bangunan Milik Warga Tionghoa yang Tutup Permanen Tahun 1989
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU – Bioskop Angkasa pernah menjadi salah satu tempat populer di kalangan masyarakat Indramayu.
Gedung yang terletak di Jalan Ahmad Yani Indramayu ini memiliki banyak kenangan di hati masyarakat di masanya.
Kini, nasib Bioskop Angkasa sudah berubah menjadi bangunan kosong yang ditinggalkan.
Di depan gedung eks Bioskop Angkasa Indramayu ini juga terpasang tulisan ‘Dijual Tanpa Perantara’.
Bioskop Angkasa sendiri tutup permanen pada tahun 1989.
“Saat itu tutup total jadi arena ding dong,” ujar Founder Yayasan Indramayu Historia Foundation, Nang Sadewo kepada Tribuncirebon.com, Minggu (5/5/2024).
Sadewo menceritakan, Bioskop Angkasa awalnya dibangun oleh Keluarga Poey Liong Gie sekitar tahun 1936.
Bioskop ini mencapai titik kejayaannya sekitar tahun 1980-1985.
Banyak warga yang datang ke sana untuk menonton film yang diputar oleh Bioskop Angkasa.
Film yang paling laris manis, mayoritas adalah film-film India.
Seperti film-film yang dibitangi oleh Mithun Chakraborty hingga Hema Malini.
“Film-film India sangat laris manis saat itu,” ujar dia.
Sadewo menyampaikan, termasuk film-film lokal Indonesia. Seperti film Suzzana yang bergenre horor.
Termasuk yang bergenre laga, seperti Si Pitung, Jaka Sembung, Si Buta Dari Goa Hantu, dan lain sebagainya.
“Film-film itu sangat terkenang di hati pemirsanya saat itu dan sangat menghibur seluruh lapisan masyarakat Indramayu,” ujar dia.
Panji Asmara (49) menjadi salah satu warga yang sempat merasakan nonton di Bioskop Angkasa.
Sekitar tahun 80-an akhir, ia sering diajak sang ayah untuk menonton bioskop.
Panji menceritakan, kala itu Bioskop Angkasa diketahui dibagi menjadi dua kategori.
Ada Bioskop Taman Intan dan Bioskop Angkasa itu sendiri.
Bioskop Taman Intan, kata Panji, bisa digunakan masyarakat menengah ke bawah untuk menonton.
Bioskop itu kerap juga disebut bioskop misbar atau gerimis bubar.
“Karena tanpa atap, kalau Bioskop Angkasa itu yang nonton orang-orang menengah ke atas,” ujar dia.