Kabar Kerajaan Inggris: Raja Charles dan Kate Middleton Sakit,Camilla Ambil Libur karena Kelelahan

TRIBUNNEWS.COM – Ratu Camilla memutuskan untuk mengambil libur setelah menyelesaikan 13 tugas kerajaan sendirian lantaran Raja Charles didiagnosis kanker.

Dilansir Independent, pengamat kerajaan menyebut Raja Charles sengaja meminta Ratu Camilla yang kelelahan untuk beristirahat sejenak.

Jadwal Ratu Camilla kini akan dikosongkan hingga Pelayanan Hari Persemakmuran pada 11 Maret mendatang.

Menurut Daily Mail, Camilla akan menghabiskan waktu bersama keluarganya.

“Dia mungkin akan menghabiskan banyak waktu di Ray Mill, rumahnya di Wiltshire,” kata koresponden kerajaan Michael Cole kepada GB News.

Sementara itu, mengutip Marca, Pangeran William akan sedikit mengurangi tugasnya demi menemani istrinya, Kate Middleton yang sedang dalam masa pemulihan.

Kate Middleton menjalani operasi perut pada Januari lalu.

Catherine, Duchess of Cambridge dari Inggris, berbicara dengan anak-anak saat dia mengunjungi Taman Kanak-Kanak Hutan Stenurten di Ballerup, Denmark pada 23 Februari 2022 sebagai bagian dari kunjungan dua harinya ke negara tersebut. (Mads Claus Rasmussen / Ritzau Scanpix / AFP)

Ia diperkirakan baru akan muncul ke publik setelah Paskah mendatang.

Selagi Pangeran William merawat Kate Middleton, beberapa tugasnya akan dibantu oleh Putri Anne, adik dari ayahnya, Raja Charles.

Putri Anne dipandang sebagi sosok yang bijaksana dan bisa diandalkan untuk membantu keponakannya, menurut Marca.

Pakar kerajaan memperingatkan masyarakat untuk mengabaikan teori liar tentang kesehatan Putri Wales

Seorang pakar kerajaan memperingatkan masyarakat untuk mengabaikan spekulasi online tentang kesehatan Kate Midlleton saat menjalani pemulihan dari operasi perut.

Kate (42), menjalani operasi terjadwal pada 16 Januari lalu dan belum muncul ke depan publik hingga saat ini.

Kesehatan calon ratu itu menjadi bahan spekulasi online setelah Pangeran Wales batal menghadiri upacara peringatan mendiang Raja Constantine dari Yunani karena masalah pribadi.

Jennie Bond mengatakan kepada GB News: “Sangat berbahaya jika kita mulai bereaksi terhadap apa pun yang ditulis secara online.”

Sementara itu, Istana Kensington mengatakan mereka hanya akan memberikan kabar terbaru jika ada sesuatu yang penting.

Pangeran William menanggapi pertanyaan tentang kabar Kate saat bertemu dengan penyintas Holocaust

Pangeran William mengunjungi penyintas Holocaust di sebuah sinagoga di London, Kamis (29/2/2024).

Seorang wanita bernama Rennee Salt (94) berbicara tentang bagaimana keluarganya terpengaruh oleh meningkatnya antisemitisme baru-baru ini.

Salt memberi tahu Pangeran Wales betapa dia merindukan istrinya.

“Saya minta maaf, saya yakin jika istri Anda baik-baik saja, dia pasti ada di sini. Saya sangat merindukannya. Tolong sampaikan harapan terbaikku padanya,” ujar Salt kepada William.

William hanya membalas, “Kita mendekati hari peringatan Holocaust tapi sayangnya kami harus menundanya tapi senang bisa bertemu hari ini.”

Pangeran William mengunjungi penyintas Holocaust di sebuah sinagoga di London, Kamis (29/2/2024). (via Independent)

Kanker Sarah Ferguson ‘belum menyebar’ dan prognosisnya baik, kata temannya

Sementara itu, Duchess of York Sarah Ferguson dilaporkan telah diberitahu bahwa tampaknya tidak ada penyebaran lebih lanjut dari kanker kulitnya, setelah dua kali mengalami masalah kesehatan berturut-turut.

Mantan istri Pangeran Andrew ini menjalani pemeriksaan kulit di area sekitar tahi lalat ganas tersebut.

Ia mengetahui bahwa semuanya “bebas dari kanker”, lapor Daily Mail, mengutip temannya.

“Ferguson menjalani operasi lebih lanjut setelah diagnosis melanoma untuk memeriksa area sekitar tahi lalat yang ditemukan ganas dan kelenjar getah beningnya,” kata teman duchess, yang tidak disebutkan namanya.

“Kabar baiknya adalah semuanya tersebut terbukti bebas dari kanker sehingga sepertinya tidak ada penyebaran penyakit dan prognosisnya baik, meskipun dia harus menjalani pemeriksaan rutin di masa mendatang.

Meski begitu, dokter masih berhati-hati untuk tidak menggunakan istilah ‘bebas kanker’ karena diperlukan kewaspadaan lebih.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)