Kenapa Pagi Hari Terasa Dingin Saat Indonesia Dilanda Suhu Panas? Ini Kata BMKG
Ilustrasi suhu rendah.
KOMPAS.com – Sejumlah warganet di media sosial X mengeluhkan, udara ketika pagi hari terasa begitu dingin belakangan.
Kondisi tersebut bertolak belakang kondisi Indonesia yang tengah dilanda suhu panas karena gerak semu Matahari sejak akhir April 2024 hingga awal Mei 2024.
Menurut akun @bailugallery, Jumat (3/5/2024), ia merasa udara mulai terasa dingin ketika pukul 24.00 hingga 05.00.
Senada dengan akun di atas, @_khfrs_, Sabtu (25/4/2024), juga mengutarakan suhu ketika pagi hari terasa dingin walau seharian terasa panas.
“Iya alhamdulillah banget adem dari pagi, soalnya kemarin-kemarin panas,” cuit akun tersebut.
“Sekarang aku di Kaltim dingin banget, dari tadi malam sampe pagi dingin,” kata warganet yang lain.
Lantas, apa penyebab suhu ketika pagi hari terasa dingin di kala suhu panas melanda Indonesia?
Penjelasan BMKG
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengatakan, terjadinya suhu dingin saat suhu panas melanda terjadi karena variasi suhu antara siang dan malam hari di Indonesia cukup tinggi.
Ia memberikan gambaran, saat suhu di Kota Bogor, Jawa Barat berada di kisaran 29-30 derajat Celcius pada siang hari, maka suhu saat malam hari dapat turun hingga 23 derajat Celcius atau terjadi penurunan sekitar tujuh derajat Celcius.
Selain itu, tidak adanya faktor penyinaran dari Matahari pada malam hari juga menjadi penyebab mengapa suhu ketika malam hingga pagi hari terasa dingin.
“Malam enggak ada sinar Matahari, enggak ada pemanasan. Normal (pagi hari terasa dingin saat suhu panas terjadi,” ujar Guswanto kepada Kompas.com, Sabtu (5/3/2024).
Lebih lanjut Guswanto menerangkan, terjadinya suhu panas terutama di siang hari tidak serta merta membuat suhu pada dini, pagi, siang, dan malam hari terus-menerus panas.
Ia menegaskan bahwa terjadinya cuaca yang begitu terik saat suhu panas terjadi hanya dirasakan ketika siang hari.
“Suhu panas itu enggak selalu sepanjang hari, enggak sepanjang waktu. Mulai subuh, siang, sore, malam suhunya segitu terus (panas). Bukan begitu,” ujar Guswanto.
Suhu bisa turun saat musim kemarau
Guswanto menambahkan, walau Indonesia sudah masuk musim kemarau, ada kemungkinan suhu mengalami penurunan atau terasa dingin pada Juni, Juli, dan Agustus.
Pada periode tersebut, akan ada aliran angin Timuran yang bersifat kering tapi dingin dari Australia. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian wilayah di dataran tinggi, seperti di Dieng atau Bromo, bermunculan bulir-bulir kristal es mirip salju.
“Saat udara dingin dan kering mengarah ke Indonesia, di Dieng dan Bromo akan muncul embun upas atau embun yang membeku,” kata dia.
Ia menjelaskan, suhu di dataran tinggi dapat terasa semakin dingin karena suhu mengalami penurunan setengah derajat Celcius per satu kilometer.
“Ini yang menyebabkan kondisi udara yang relatif lebih dingin, terutama pada malam hari. Itu tidak hanya di dataran tinggi Dieng tapi juga pegunungan lain,” tutur Guswanto.