Kecanggihan Helikopter Caracal,Angkut 4 Ton Makanan untuk Korban Longsor di Latimojong,Luwu
TRIBUNTORAJA.COM – Longsor dan banjir menerjang Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luuw, Sulsel, Jumat (3/5/24) dinihari.
Longsor menerjang sejumlah rumah di Desa Buntu Sarek menyebabkan 8 warga meninggal tertimbun.
Satu-satunya akses jalan dan jembatan menuju Kecamatan Latimojong yang merupakan kecamatan terjauh di Kabupaten Luwu, putus.
Ribuan warga kecamatan yang berlokasi di kaki pegunungan Latimojong itu, pun terisolir.
Untuk mengirim makanan, Pemerintah Provinsi Sulsel bersama Polda dan TNI Angkatan Udara harus menggunakan helikopter.
Hari kedua pascalongsor, Minggu (5/4/24), Pemprov Sulsel kembali mengirim 4 ton makanan dan obat-obatan ke Kecamatan Latimojong.
Banyaknya bahan makanan dan obat-obatan yang harus didistribusi cepat membuat pemprov meminjam helikopter Caracal milik TNI Angkatan Udara.
Helikopter Caracal merupakan helikopter angkut sedang serbaguna buatan Airbus Helicopters Prancis.
Helikopter Caracal memiliki panjang 19,5 meter dan mampu memuat 2.200 kilogram beban barang atau 28 pasukan bersenjata lengkap.
Helikopter yang diawaki hingga 6 orang tersebut memiliki kecepatan naik 1.670 kaki/menit dengan kecepatan maksimum 175 knots atau setara 324 km/jam dan kecepatan jelajah 152 knots atau 281,5 km/jam.
Helikopter Caracal mampu terbang dengan ketinggian 25.000 kaki dengan jarak jelajah maksimum 526 nautical mile.
Pantau Penyaluran Logistik
Pantauan Tribunluwu.com, Minggu (5/5/2024) sekitar pukul 11.49 Wita, helikopter Caracal sudah empat kali bolak balik membawa logistik ke Latimojong.
Penyaluran disaksikan langsung Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dan Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian D Djajadi.
Kapolda Sulsel, Irjen Andi Rian R Djajadi mengatakan sebanyak 4 ton logistik berupa bahan makanan pokok dan obat-obatan telah diangkut.
“Kita libatkan teman-teman AURI menggunakan heli dengan kapasitas besar. Ini sangat efektif. Hari ini sudah 4 ton barang yang kita drop ke atas (Latimojong),” jelasnya.
Kata Andi Rian, penyaluran logistik ke Latimojong menggunakan helikopter karena akses jalan yang terputus.
“Tapi saat ini 4 alat sedang bekerja untuk membuka jalan,” ujarnya.
“Kemudian ada jembatan yang putus. Itu juga kendala utama. Jadi kita harus berpikir untuk mengirim bantuan menggunakan tali sling,” tambahnya.
Jenderal dua bintang ini menerangakan, pihaknya berusaha memulai penyaluran logistik melalui jalur darat.
“Sedang kita upayakan retribusi jalur darat hari ini, kita libatkan teman-teman SAR darat, IOF, dan marinir maupun kekuatan dari Polri,” bebernya.
Proses evakuasi korban bencana tanah longsor di Kecamatan Latimojong juga terus dilakukan.
Terakhir, 8 warga ditambah 1 ibu hamil berhasil dievakuasi menggunakan helikopter.
“Kita terus evakusi. Tapi kebanyakan permintaan masyarakat adalah logistik. Jadi logistik yang terus kita dorong kesana,” aku Andi Rian.(sauki)