Kata Gerindra Boyolali Soal Merapatnya PKS ke PDIP: Upaya Gembosi Koalisi Boyolali Tersenyum
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Bergabungnya PKS ke PDIP membuat peta politik di Pilkada Boyolali berubah.
Semula, empat partai selain PDIP yang punya kursi DPRD bakal berkoalisi.
Nama koalisinya, Boyolali Tersenyum.
Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB dan PKS semula sudah cukup intensif.
Keempat partai dengan total 14 kursi itu juga telah mewacanakan kompak mengusung pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Boyolali, November nanti.
Namun, kini PKS telah merapat ke PDIP.
Lantas bagaimana nasib koalisi yang mengusung perubahan Boyolali?
Sekertaris DPC Partai Gerindra Boyolali, Rohmad Junaidi memastikan koalisi Boyolali Tersenyum tetap akan dijalankan.
Baginya, dengan merapatnya PKS ke PDIP tak menutup kran untuk mengusung pasangan untuk bertarung di Pilkada Boyolali.
Masih punya kekuatan 10 kursi, pas 20 persen.
Partai Gerindra dan PKB dengan perolehan 3 kursi, serta Partai Golkar 4 kursi.
“Sekali layar terkembang pantang surut kembali,” kata Rohmad.
Apalagi, lanjutnya dorongan masyarakat bawah terhadap perubahan Boyolali cukup besar.
“Dan kami konsisten memperjuangkan (perubahan Boyolali) itu,” kata Rohmad.
Dia menilai PDIP sudah kehilangan kepercayaan diri dalam kontestasi politik.
Sehingga PKS yang semula ingin bersama mengusung perubahan akhirnya dirangkul agar koalisi Boyolali Tersenyum layu sebelum berkembang.
Dengan tak adanya calon lain yang diusung gabung partai politik, PDIP bisa dengan mudah mengarungi Pilkada 2024.
“Mungkin melawan kotak kosong bagi mereka lebih mudah daripada melawan bakal calon yang akan maju,” kata Rohmad.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Boyolali, Eko Mujiono mengatakan masih menunggu keputusan dari DPP mengenai arah koalisi di Pilkada Boyolali.
“Sudah kami sampaikan pimpinan kita. DPW maupun DPP. Jawaban kepastian itu dari DPP,” kata Eko.
Eko menyebut telah mendengar suara dari kader hingga tingkat bawah.
Sebagian kader menginginkan agar berkoalisi dengan PDIP.
Ada juga yang menginginkan berkoalisi dengan partai selain PDIP. (*)