Kata 3 Partai Pengusung Prabowo-Gibran soal Merapatnya NasDem,Singgung Jatah Menteri
TRIBUNWOW.COM – Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan diri telah bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, Kamis (26/4/2024).
Dikutip dari Antara, hal itu terjadi setelah Surya Paloh bertemu langsung dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Secara tegas, Partai Nasdem berkomitmen untuk berada di pemerintahan.
“Kesempatan, dorongan, keinginan, spirit mengajak untuk bersama dengan pemerintahan saya pikir itu lebih baik,” ujar Surya Paloh.
“Itulah pilihan saya, pilihan Nasdem,” tambahnya.
Ia menambahkan alasannya bergabung ke pemerintahan demi membangun pemerintahan yang kuat untuk kemajuan bangsa.
Dengan bergabungnya Partai Nasdem ke Prabowo-Gibran, Surya berharap rakyat bisa bersatu kembali.
“Kita ingin mengakhiri permasalah pemilu ini sudah selesai. Sekarang tugas kita bersama bagaimana berjalan ke depan untuk membangun negeri,” tambah Surya Paloh.
Menanggapi hal tersebut, 3 partai pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 memberikan pernyataan.
1. Partai Demokrat
Partai Demokrat mengaku tak khawatir dengan bergabungnya Partai Nasdem ke pemerintahan.
Dikutip dari Tribunnews, hal itu dikatakan oleh Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron.
Herman mengatakan penambahan anggota koalisi merupakan sepenuhnya kewenangan Prabowo.
“Terkait dengan penguatan koalisi dan parlemen sepenuhnya menjadi kewenangan pimpinan koalisi, yaitu Pak Prabowo Subianto, sehingga pasti sudah melalui kalkulasi politiknya beliau,” kata Herman.
Dia menganggap penambahan anggota koalisi sangat penting untuk mensukseskan program Prabowo-Gibran nantinya.
“Dan penguatan ini menurut saya penting untuk membangun kebersamaan dalam mensukseskan berbagai program Prabowo-Gibran ke depan,” ujar Herman.
2. Partai Amanat Nasional (PAN)
Menurut Ketua DPP PAN Saleh Partonan Daulay, Prabowo Subianto akan menjadi politisi yang profesional dalam membangun koalisi.
Saleh menyampaikan pihaknya juga tidak khawatir masuknya NasDem akan mengurangi jatah kursi menteri dari PAN.
Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo.
“Nah soal jatah menteri yang akan diberikan kepada NasDem itu kita harus menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo. Karena untuk membagi jabatan menteri kepada partai partai yang bergabung itu hak prerogatif dari presiden,” kata Saleh, Jumat (26/4/2024).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto (kedua kiri), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kedua kanan) Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra (kanan) dan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta (kiri) melakukan salam tumpuk tangan sebelum rapat di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (14/9/2023). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
3. Partai Golkar
Senada dengan PAN, Partai Golkar juga menyinggung soal jatah kursi di pemerintahan jika Partai Nasdem bergabung.
Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono menyebut pihaknya tidak khawatir dengan bergabungnya NasDem ke dalam pemerintahan baru Prabowo-Gibran.
“Kenapa harus khawatir?,” ucap Dave saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2024).
Dave menambahkan bahwa Golkar mencalonkan Prabowo-Gibran untuk pengabdian.
Sebaliknya, partai berlambang pohon beringin itu tidak hanya haus kekuasaan.
“Kita kan mencalonkan dengan keyakinan untuk pengabdian bukan hanya sekedar haus akan kekuasaan,” pungkasnya. (TribunWoW.com)