Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini
Waktu yang tepat untuk pergi ke psikiater.
KOMPAS.com – Psikiater adalah profesi yang berfokus pada penyebab, pencegahan, diagnosis, dan pengobatan kondisi kesehatan mental.
Mereka masuk dalam ruang lingkup bidang kedokteran dan dilatih untuk mengenali berbagai cara proses biologis dan patologi umum dapat memengaruhi fungsi mental, atau sebaliknya.
Psikiater cenderung melakukan pendekatan untuk mengatasi gejala kesehatan mental dari sudut pandang biologis.
Meski mereka juga menyadari bahwa faktor sosial dan lingkungan berperan, sebagaimana yang dilakukan oleh seorang psikolog.
Karena keilmuan dokter yang dimiliki, psikiater boleh menentukan tes medis dan meresepkan obat untuk lebih memahami dan mengobati gejala mental pasiennya.
Kondisi yang ditangani oleh psikiater
Psikiater membantu mendiagnosis dan mengobati kondisi kesehatan mental, memiliki lisensi untuk memberikan perawatan kesehatan mental, dan berpraktik sebagai dokter medis.
Dilansir dari laman U.S. News Health, psikiater menangani berbagai kondisi kesehatan mental, termasuk:
- Gangguan kecemasan
- Gangguan bipolar
- Depresi
- Gangguan makan
- Gangguan obsesif-kompulsif, atau OCD
- Gangguan stres pasca trauma (PTSD)
- Skizofrenia
- Gangguan penggunaan alkohol atau penggunaan narkoba
- Penyakit alzheimer
- Gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD)
- Gangguan spektrum autisme
- Gangguan suasana hati
- Gangguan panik
- Gangguan kepribadian
- Gangguan tidur.
Untuk mengatasi kondisi-kondisi tersebut, psikiater biasanya menggunakan dan meresepkan berbagai perawatan.
Ini termasuk psikoterapi (terapi bicara), meresepkan obat-obatan, atau perawatan lain, seperti perawatan kejang listrik (ECT) dan stimulasi magnetik transkranial (TMS).
Perawatan untuk kondisi kesehatan mental sangat bersifat individual dan bisa berbeda pada setiap orang. Perawatan juga sering kali melibatkan kombinasi terapi tersebut.
Kapan seseorang perlu ke psikiater?
Kondisi kesehatan mental sangat umum terjadi, dan kondisi kesehatan mental Anda sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Kondisi kesehatan mental dapat terjadi secara acak, jarang, atau terus-menerus. Dan jika jika hal tersebut berdampak negatif pada kualitas hidup, artinya Anda memerlukan bantuan.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, jika mengalami salah satu gejala atau pengalaman berikut, Anda mungkin bisa mempertimbangkan untuk menemui psikiater:
- Ketidakmampuan untuk mengelola atau mengendalikan emosi
- Kondisi amarah atau kemarahan yang terus-menerus atau sering
- Ketakutan yang berlebihan atau tidak rasional
- Terlibat dalam perilaku berisiko
- Kekhawatiran dan/atau kesedihan yang berlebihan
- Perubahan signifikan dalam pola tidur
- Penggunaan zat
- Gangguan makan
- Penarikan diri dari situasi sosial
- Pikiran untuk menyakiti diri sendiri
- Upaya atau munculnya pikiran ingin mengakhiri hidup
- Timbulnya gejala-gejala psikotik, mendengar suara-suara atau tidak mampu membedakan kenyataan dan bukan.
Menentukan kapan harus menemui psikiater sering kali memerlukan penilaian diri yang jujur terhadap gejala dan pengalaman Anda sehari-hari.
Namun, Anda tidak boleh mendiagnosis sendiri kondisi kesehatan mental. Cukup sadari dan mencatat perilaku, emosi, dan pola pikir tidak sehat yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
Tidak ada salahnya mencari bantuan dan konsultasi pada ahli untuk kondisi kesehatan mental. Semakin cepat Anda mencari pertolongan dan pengobatan, semakin cepat Anda akan merasa lebih baik.