Jerome Ditemukan Membusuk di Gianyar,Tinggal Sendiri,Berhari-hari Urusan dengan Game
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Masyarakat di Perumahan Teratai Nuansa Permai Blok 3, Banjar Mukti, Singapadu, Sukawati, Gianyar, Bali digegerkan oleh mayat membusuk di dalam kamar, Selasa 30 April 2024.
Korban adalah Jerome Janes Mathew Putra (20) yang tinggal sendirian di rumahnya.
Selama hidupnya, dia dikenal sebagai introvert atau suka kesendirian, dan hanya menghabiskan waktunya dengan membuat permainan game serta kuliah.
Tidak diketahui secara pasti penyebab kematian korban.
Namun di meja kamar korban ditemukan obat panadol extra paracetamol.
Kapolsek Sukawati, Kompol I Wayan Johni Eka Cahyadi menjelaskan, ditemukannya warga tewas membusuk tersebut bermula saat ibu korban, Joyske Stayavin Novrita Larope (55) datang dari Manado untuk menengok korban, Selasa 30 April 2024, sekitar pukul 10.00 Wita.
Sampai di TKP, ia tidak bisa membuka pintu rumah, karena terkunci dari dalam.
Saat itu, Larope mencium bau busuk dari dalam rumah.
Sementara, korban yang beberapa kali dihubungi via telepon tidak merespons.
Sekitar pukul 11.00 Wita, Larope dibantu seorang warga, Andi Nuri membuka pintu depan yang berupa gebyog secara paksa.
Setelah pintu terbuka dan masuk ke dalam kamar, ia mendapati anaknya sudah tidak bernyawa di kamarnya dengan kondisi membusuk.
Lalu meminta Andi menghubungi ketua lingkungan dan pihak Kepolisian.
“Dari keterangan orangtua korban, bahwa korban berhubungan terakhir melalui telepon pada tanggal 24 April 2024. Dalam kesehariannya korban memang susah dihubungi karena merupakan anak yang introvert. Kesehariannya disibukkan dengan membuat permainan game dan kuliah,” ujar Kapolsek.
Lebih lanjut dijelaskan, saat itu jenazah korban berada dalam posisi telungkup di atas tempat tidur menghadap ke Utara.
“Kondisi korban sudah dalam keadaan membusuk dan di meja yang berada di dalam kamar ditemukan obat panadol extra paracetamol, terdapat 2 buah komputer dan 1 laptop dalam keadaan tidak aktif, mati. Ditemukan juga bekas minuman kopi satu cangkir putih dan pemanas air,” ujar Kompol Johni.
Dalam olah TKP, kata Kompol Johni, situasi kamar korban, pintu kamar dan jendela terkunci dari dalam dengan korden tertutup.
Ditemukan sebuah HP di atas tempat tidur, dompet, sampah makanan berserakan, sisa bekas makanan ringan dominois pizza, minuman siap saji lemontea habis setengah dan pil paracetamol, panadol, dan promag yang habis empat biji.
“Diperkirakan korban sudah meninggal dunia lebih dari empat hari, dimana wajah korban sudah mulai tidak bisa dikenali,” pungkas Kapolsek. (weg)
Keluarga Menolak Diautopsi
JENAZAH korban dievakuasi oleh ambulans PMI Gianyar ke RSUP Prof Ngoerah sekitar pukul 13.05 Wita.
Dalam pemeriksaan luar tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Untuk bisa mengetahui penyebab korban meninggal dunia sampai membusuk di dalam kamar, perlu dilakukan autopsi. Setelah petugas menyampaikan hal tersebut kepada ibu korban, yang bersangkutan menolak dilakukan autopsi dan mengikhlaskan kematian korban sebagai musibah,” ujar Kapolsek Sukawati, Kompol I Wayan Johni Eka Cahyadi. (weg)
Evakuasi jenazah di Perumahan Teratai Nuansa Permai Blok 3, Banjar Mukti, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali. Geger penemuan mayat yang telah membusuk di dalam kamar, Selasa 30 April 2024. (ISTIMEWA)
Kumpulan Artikel Gianyar