Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...
Seorang warga di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (9/10/2023) menunggu giliran untuk mendapatkan jatah air bersih menyusul krisis air bersih yang telah terjadi selama sebulan di tahun ini dampak kemarau panjang.
SEMARANG, KOMPAS.com – Sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng) mulai memasuki musim kemarau pada Mei 2024.
Untuk mencegah terjadinya kekeringan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ahmad Yani mengimbau agar masyarakat menyiapkan cadangan air.
Prakirawan BMKG Stasiun Ahmad Yani, Gempita Icky Dzikrillah memprediksi selama satu pekan mendatang masih terdapat potensi hujan.
Hal ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menampung air menjelang kemarau.
“Alangkah baiknya saat ini di beberapa wilayah mungkin masih ada potensi terjadi hujan. Nah, kita bisa mulai dengan menghemat penggunaan air, kemudian juga kita juga bisa menyimpan air-air dari hujan ke dalam perangkat, untuk mitigasi ketika nanti musim kemarau,” ujar Icky saat ditemui di kantornya, Senin (6/5/2024).
Peralihan musim 2024
Dia menilai, kekeringan dan krisis air bersih acapkali melanda sebagian wilayah di Jateng saat musim kemarau. Sehingga cadangan air menjadi penting untuk disiapkan.
“Kemarau sudah mulai berlangsung secara penuh di wilayah Jawa Tengah karena belajar dari tahun-tahun sebelumnya cukup kering ya kalau terjadi musim kemarau, jadi kita perlu memang perlu cadangan-cadangan air,” tambahnya.
Selain itu dia juga mengimbau masyarakat Jateng untuk untuk mencegah dehidrasi dengan mencukupi kebutuhan konsumsi air. Khususnya bagi yang bekerja di luar ruangan.
“Untuk masyarakat yang beraktivitas di siang hari, terutama di luar ruangan ya saya harap untuk tetap menghidrasi tubuhnya karena kondisi cuaca yang terik. Kemudian kelembaban yang rendah ini bisa menyebabkan dehidrasi bagi yang beraktivitas di luar ruangan,” katanya.
Lebih lanjut, Icky mengatakan, sejumlah daerah di Jateng mulai memasuki peralihan musim ke musim kemarau pada Mei 2024. Mulai wilayah Jateng bagian selatan, timur, hingga kawasan pantura.
Sementara Jateng bagian barat dan kawasan pegunungan akan menjadi wilayah yang terakhir dalam peralihan ke musim panas.
“Selain di Jateng bagian selatan, bagian timur, artinya di wilayah Jateng bagian barat, nanti siasanya yang di akhir itu yang masuk di sekitar pegunungan karena memang di wilayah pegunungan ini faktor lokalnya itu cenderung kuat, dikarenakan dari topografi wilayahnya sendiri seperti itu,” tandasnya.