Jangan Mencela Hujan,Ini Amalan dan Bacaan Doa Saat Hujan Turun Agar Bawa Keberkahan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Saat ini sejumlah wilayah di Indonesia mulai diguyur hujan.
Tak terkecuali Sulawesi Tenggara (Sultra), yang sudah beberapa hari ini diguyur hujan deras.
Seperti halnya pada Jumat (3/5/2024), hujan yang terus turun menyebabkan banjir hingga menutupi Jalan Trans Sulawesi di Konawe Utara, Sultra.
Pada Sabtu (4/5/2024) hujan deras juga kembali mengguyur Kota Kendari sejak dini hari.
Terkadang hujan deras turun dalam waktu yang lama, dengan angin kencang bahkan disertai petir.
Meski demikian, kita tidak boleh mencela hujan.
Sebab seperti diketahui, hujan adalah wujud keberkahan Allah Subhanahu wata’ala.
Bahkan dalam Islam, hujan juga menjadi salah satu sumber rezeki.
Sehingga, kita patut mensyukuri datangnya hujan.
Namun terkadang, saat intensitas hujan turun begitu lebat kita tetap harus waspada karena bisa mendatangkan longsor maupun banjir.
Maka dari itu, saat hujan turun kita harus berusaha dan berupaya agar tak terjadi marabahaya, salah satunya dengan berdoa kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Berikut amalan-amalan yang dapat dilakukan saat hujan lebat turun, disertai petir hingga angin kencang.
Tentunya, saat momen tersebut segeralah meminta perlindungan Allah SWT.
Berikut amalan-amalan ketika turun hujan yang dilansir dari TribunStyle.com dan dalamislam.com :
1. Mengambil berkah air hujan
Air hujan adalah keberkahan.
Sehingga saat hujan turun, Anda bisa mengambilnya.
Seperti yang dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
Anas bin Malik ra berkata, “Sesungguhnya kami pernah kehujanan bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam kemudian beliau menyingkap bajunya hingga hujan mengguyurnya. “Mengapa Engkau melakukan demikian wahai Rasulullah?”
Kemudian Rasulullah bersabda,
لأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى
Artinya : “Karena hujan ini baru saja diciptakan oleh Allah.”
An Nawawi kemudian menjelaskan bahwa makna dari hadits tersebut adalah hujan merupakan rahmat baru pemberian dari Allah Subhanahu wata’ala.
Oleh sebab itulah, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bermaksud mengambil berkah dari hujan tersebut.
An Nawawi juga mengatakan terdapat dalil bagi para ulama Syafiiyah yang menganjurkan untuk menyingkap badan selain aurat saat awal turun hujan semata-mata untuk mendapatkan keberkahan dari hujan tersebut.
Hal ini juga dicontohkan oleh sahabat Ibnu ‘Abbas yang berkata,
أَنَّهُ كَانَ إِذَا أَمْطَرَتِ السَّمَاءُ، يَقُوْلُ: “يَا جَارِيَّةُ ! أَخْرِجِي سَرْجِي، أَخْرِجِي ثِيَابِي، وَيَقُوْلُ: وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكاً
2. Berwudhu menggunakan air hujan
Yazid bin Al Hadi mengatakan bahwa Rasulullah SAW ketika melihat hujan yang mengalir deras bersabda,
اُخْرُجُوا بِنَا إلَى هَذَا الَّذِي جَعَلَهُ اللَّهُ طَهُورًا ، فَنَتَطَهَّرَمِنْهُ وَنَحْمَدَ اللّهَ عَلَيْهِ
Artinya : “Keluarlah bersama kami menuju air yang Allah jadikan sebagai alat untuk bersuci” Lalu kami semua bersuci menggunakan air tersebut dan memuji nikmat Allah.
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa air hujan juga dapat dijadikan media untuk mensucikan diri.
Sungguh Allah mempermudah segala sesuatu yang kita butuhkan.
3. Dilarang mencela hujan
Ketika hujan turun, kita sama sekali tidak diperkenankan untuk mencelanya.
Hujan adalah nikmat Allah yang luar biasa.
Perlu diketahui bahwa setiap ucapan seseorang baik yang bernilai dosa maupun tidak akan masuk ke dalam catatan amal malaikat.
Allah berfirman,
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Artinya : “Tidak ada ucapan apapun yang diucapkan melainkan dicatat oleh malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf 50 : 18)
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pun telah banyak menasehati kita untuk tidak menjadi kambing hitam dari apa yang tidak kita sukai.
Seperti larangan beliau saat kita mencela waktu dan angin sebab kedua hal itu sama sekali tidak dapat berbuat apa-apa.
Namun akan berbeda hukumnya, jika kita hanya mengucapkan seperti kalimat pemberitaan misalnya, “Hari ini hujan sangat deras sehingga kita tidak dapat pergi ke kantor”
Kalimat seperti ini tentunya tidak mengandung sesuatu yang mencela sehingga hukumnya tidak apa-apa.
Pada intinya, mencela hujan sama sekali adalah hal yang terlarang dalam Islam.
Sebab mencela hujan sama saja degan mencela Pencipta hujan yaitu Allah Subhanahu wata’ala.
Sudah sepatutnya kita sebagai umat manusia dapat menjaga lisan kita untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak baik dan menimbulkan murkanya Allah.
Yang dilakukan semestinya ketika hujan sebagai cara meningkatkan akhlak terpuji tidak lain adalah dengan banyak melakukan amalan-amalan serta banyak memunajatkan doa-doa ketika turun hujan.
4. Berdoa saat dan setelah turunnya hujan
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 22 juga dijelaskan tentang hujan, sebagai berikut:
ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ فِرَٰشًا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
“(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”
Ketika hujan turun, umat Islam dianjurkan membaca doa sebagai bentuk syukur dan agar terhindar dari marabahaya.
Turunnya hujan merupakan satu di antara waktu mustajab untuk berdoa.
“Berdoalah di waktu mustajab, yaitu ketika perang berkecamuk, iqamah shalat, dan turunnya hujan.” (Lihat Muhyiddin Abu Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr)
Kumpulan doa ketika hujan
1. Doa ketika hujan lebat
Dalam hadist yang diriwayatkan Bukhari, terdapat doa saat turun hujan lebat yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW.
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.”
Artinya: “Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.”
2. Doa ketika hujan disertai petir
سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
“Subhaanalladzii yusabbihur ro’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih.”
Artinya: “Mahasuci Allah yang dengan memuji-Nya bertasbih lah halilintar dan juga para malaikat karena takut kepada-Nya.”
3. Doa ketika hujan disertai angin kencang
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢّ ﺇِﻧّﻲْ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﻓِﻴْﻬَﺎ، ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ؛ ﻭَﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّﻫَﺎ، ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎﻓِﻴْﻬَﺎ ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ
“Allaahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih”
Artinya: “Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.”
(*)
(TribunStyle/Listusista)(SerambiNews.com)(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)